Ini Dia... Tips Mengajarkan Anak Agar Bisa Mengambil Keputusan Sendiri

 


 

Halo sobat Bintang Mulia, ya kembali lagi bersama saya Ika di YouTube channel-nya Bintang Mulia Homeschooling. Iya ee sobat Bintang Mulia, ee kali ini ya yang akan saya bahas adalah mengenai tips mengajarkan anak agar bisa mengambil keputusan sendiri.

 

Ya Ayah Bunda, meskipun masih kecil bukan berarti Anak itu tidak bisa mengambil keputusan sendiri. Dan yang seringkali terjadi adalah ee orangtua itu menentukan ya segala sesuatu untuk anaknya, mulai dari baju yang dia pakai sehari-hari, kemudian warna cat tembok kamarnya.

 

Membantu anak mengambil keputusan itu tidak masalah sebenarnya, karena bagaimanapun orangtua menginginkan yang terbaik untuk anaknya, tapi sesekali coba biarkan anak mengambil keputusan sendiri. Nah ini sangat penting, karena hal ini akan mempengaruhi kemandirian cara berpikir dan juga bersikapnya di kemudian hari.

 

Waktu diminta untuk menentukan pilihan mungkin anak akan bingung ya pada awalnya. Hal ini normal karena dia belum punya banyak pengalaman dalam menentukan pilihan. Karena itu orangtua disarankan untuk sering-sering melatih anak membuat keputusan agar anak bisa lebih mandiri, ya anak bisa percaya diri, dan juga bertanggung jawab ketika dia mengambil keputusan.

 

Nah Ayah Bunda inilah caranya, ya cara mengajarkan anak mengambil keputusan.

 

Yang pertama, tunjukkan pada anak cara mengambil keputusan. Jika nanti Anda misalnya ingin membuat keputusan, ya misal anda sedang ingin menentukan makan malam di mana atau anda sedang ingin menentukan nonton kemudian pilih film bioskopnya itu yang mana yang mau ditonton, nah tunjukkan itu, ya tunjukkan proses pengambilan keputusan ee tersebut kepada anak. Tunjukkan juga kepada anak kelebihan dan juga kekurangan setiap mengambil keputusan, ya kemudian bandingkan kedua pilihan satu sama lain itu dan akhirnya jelaskan alasan Apa yang membuat Anda menjatuhkan ee kepada salah satu pilihan tersebut.

 

Kemudian yang kedua latih anak dengan masalah kehidupan sehari-hari. Ya Anda bisa melatih anak mengambil keputusan sembari mengkaitkan ke dalam kehidupan sehari-hari. Misal, nah ini dengan menanyakan bagaimana dia akan ee menangani atau mengambil keputusan jika ada ee dua temannya yang berulang tahun pada hari yang sama misalnya. Nah jika anda mengaitkan dengan masalah kehidupan sehari-hari, hal tersebut dapat menumbuhkan kemampuan anak untuk mengambil keputusan dan dimulai dari kasus yang sederhana.

 

Kemudian yang ketiga, ya Ayah Bunda, persempit pilihan. Nah ini ada penelitian dan itu menunjukkan bahwa jika anak dihadapkan kepada terlalu banyak pilihan dia akan sulit untuk menentukan pilihan, karena pada dasarnya ingin memilih sebanyak mungkin yang dia bisa, jadi lebih baik batasi pilihan yang Anda berikan kepada anak baru kemudian minta dia untuk memilih.

 

Kemudian yang keempat Ayah Bunda, jelaskan tentang jenis-jenis keputusan. Meskipun setiap keputusan yang diambil itu perlu dipikirkan terlebih dahulu, namun jelaskan kepada anak bahwa keputusan itu terbagi dalam berbagai tingkatan. Misal memili bekal untuk di ke sekolah, kemudian memilih baju yang dia pakai ee hari itu, kemudian memilih cemilan, nah itu adalah keputusan kecil yang tidak ee memerlukan pertimbangan yang sangat mendalam. Kemudian ada juga keputusan tingkat menengah contohnya ee memilih judul buku yang akan dipinjam di perpustakaan atau ketika beli buku di ee toko buku. Nah yang terakhir adalah keputusan besar ini skalanya lebih penting, contohnya adalah menentukan sekolah yang ingin dituju ataupun memilih jenis ekstrakurikuler yang akan diikutinya. Nah Jelaskan bahwa keputusan ini sebaiknya diberi pertimbangan yang lebih lama dan juga lebih matang.

 

Yang kelima jelaskan tentang konsekuensi sebuah keputusan. Iya di balik setiap keputusan pasti ada konsekuensi yang harus ditanggung oleh si pengambil keputusan, tapi anak tidak perlu takut ketika menentukan sesuatu karena kadang-kadang orang bisa membuat keputusan yang salah. Yang harus dilakukan saat keputusan yang diambil salah ialah menanggung konsekuensinya dengan tanggung jawab dan menjadikannya sebagai sebuah pelajaran.

 

Ya Ayah Bunda, itu saja yang bisa saya sampikan. Terima kasih sudah menyimak, sampai jumpa di video selanjutnya.