Penampilan Edot Arisna di Alun-alun
Kudus pada 09 Oktober 2019 [© Alobatnic]
|
Menyimak
berbagai jenis pertunjukan musik di Indonesia, barangkali dapat dikatakan bahwa
tidak ada yang lebih meriah dan meriak dibandingkan dengan dangdut. Hal ini
bisa diamati melalui tulisan, tuturan, dan tayangan di beragam media massa,
perbincangan di lingkungan pergaulan, maupun membludaknya para pengunjung yang
menghadiri pertunjukan tersebut. Sulit dimungkiri bahwa dangdut dapat menarik
perhatian banyak kalangan.
Dangdut,
di satu sisi, terbilang mudah menjamah manah masyarakat, khususnya buat yang
sedang dalam kesulitan. Larik lirik dangdut yang banyak memuat kisah tentang
pergulatan pribadi dalam berjuang di tengah kehidupan sosial yang kadang
timpang seakan menjadi penyalur rasa terpendam. Di sisi lain, dangdut sering
dicibir karena dianggap tidak bermutu. Apalagi dangdut terbilang lentur, tak
kaku untuk berpadu dengan beragam pengaruh yang tumbuh dalam dunia olah rasa,
mulai dari nada ala Timur sampai Barat, tingkat ndeso hingga dunia.
Jika
Anda pencinta musik dangdut di wilayah Pantura Timur, pasti sudah tidak asing
lagi dengan nama penyanyi Edot Arisna. Edot adalah salah satu penyanyi dangdut
terpopuler di Jepara, Demak, Kudus, Pati, Rembang, bahkan wilayah Semarang Jawa
Tengah. Meskipun belum melangkah ke stasiun televisi nasional, tapi prestasi
dan job manggungnya terbilang fantastis.
Gadis
manis dengan nama asli Tri Arisna anak bungsu dari tiga bersaudara kelahiran 20
Agustus 1999 tinggal di Mantingan, Jepara, Jawa Tengah ini terlahir dari
seorang seniman musik yang mengajari nyanyi Edot dengan berkaraoke lewat
lagu-lagu di kaset CD dan juga pengusaha Arisna Meubel Jepara, sebut saja Pak
Item dengan nama panggilnya.
Penampilan Edot Arisna di Alun-alun
Kudus pada 09 Oktober 2019 [© Alobatnic]
|
Secara
esklusif, Edot bercerita tentang dirinya. Berdasarkan cerita yang diungkapkan,
memang sungguh fantastis jadwal manggungnya dalam sepekan bisa mendapatkan job
sehari dua hingga tiga kali. Selain banyak job nyanyi, Edot juga sering
menerima job endorse, peresmian, dan sebagainya. Meski begitu, saat
akhir pekan, Edot masih belajar di bangku kuliah di Universitas Semarang.
Di
era tahun dangdut 2019 ini, memang musim rame job daerah kota maupun
daerah terpencil yang kini sedang dialami oleh Edot dengan tawaran job
nyanyi di berbagai tempat dan berbagai acara. Apalagi setelah lebaran Idul
Fitri, tepatnya di musim banyak orang menikah, yaitu di bulan “Sasi Besar”.
“Alhamdulillah,
jadwal manggungnya anak saya super padet, tapi klo hari hari biasa, ya job
manggungnya biasa aja dan tidak sepadet bulan jawa ruwahan, sawalan dan, sasi
besar,” ungkap Edot sambil istirahat melepas penat. “Saya itu penyanyi
freelance atau bebas ke mana saja mengikuti tawaran job dari siapa pun
dan di mana pun, asal tidak bentrok dengan jadwal manggung. Cuma kebetulan saja
saya langganan sama orkes melayu Romansa dari tiga tahun yang lalu, itu baru
benar,” ungkap Edot menepis kabar bahwa dirinya adalah penyanyi yang dikontrak
orkestra Romansa.
Pelantun
lagu dangdut versi Jawa dengan judul Mabuk Racikan gubahan Pak Rozi asal Keling
Jepara dan single berjudul Abdullah gubahan Bayu G2B merupakan awal karier
menjadi seorang penyanyi dangdut yang bisa memberikan karya lagunya untuk
penikmat musik dangdut Indonesia.
Karier
Edot sebagai penyanyi kali pertama dimulai pada saat berumur lima tahun, waktu
masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak. Namun, dirinya mulai benar-benar berani
dan dapat panggilan nyanyi di saat masih SMP. Walau sampai sat itu hanya
sekadar mendapatkan uang transport saja, dari situlah bakat Edot Arisna diasah
hingga sekarang menginjak umur 20 tahun menjadi super sibuk oleh tawaran job
bernyanyi.
Soal
asmara, Edot Arisna masih belom berani mengungkapkan pada media karena belum
berpikir ke arah situ. “Kalau ingin berkarier lebih tinggi di bidang nyanyi,
lebih baik tidak berpikir soal asmara dulu,” ungkapnya. Karier Edot sendiri
sebenarnya ingin lebih tinggi bahkan ingin seperti artis terkenal Ibu kota.
Tetapi dirinya lebih memilih mengalir saja tanpa memaksa diri ingin masuk
televisi, lebih baik jangan. Edot lebih waspada dan apa adanya hingga
mendapatkan keberuntungan memihak pada Edot Arisna sendiri.
Harapan
ke depan adalah diberikan kesehatan serta dimudahkan rezeki dalam hobinya bernyanyi
hingga mendapatkan kesempatan serta tawaran nyanyi oleh pihak televisi. Namun
tak lupa ucapan terima kasih sebanyak-banyaknya untuk kedua orang tuanya,
kakaknya Anna yang pernah jadi penyanyi, serta tak lupa pada Deoters Sejati
fans klubnya dan juga Romansa orkes melayu Jepara.