Halo
sobat Bintang Mulia. Ya kembali lagi bersama saya Ika di YouTube channelnya
Bintang Mulia Homeschooling. Ya sobat Bintang Mulia untuk Anda yang ingin tahu
bagaimana sih sosialisasi anak homeschooling, simak video berikut ini.
Ya ada beberapa
pertanyaan yang ee sering muncul dari orangtua yang ingin ee memasukkan anaknya
di homeschooling, “Apakah anak homeschooling nanti akan menjadi kurang
pergaulan ataupun kuper?” Ya, “Apakah anak homeschooling nanti tidak memiliki
keterampilan sosial?”
Ya, jika
orangtua tidak merancang pengembangan keterampilan sosial anak, bisa jadi
anak-anak homeschooling jadi kurang terampil secara sosial. Tapi pada
kenyataannya, ya sebagian besar anak homeschooling ini tidak memiliki masalah
dalam bersosialisasi, baik dalam hal mencari teman untuk bergaul, ya juga anak
homeschooling ini tidak memiliki masalah keterampilan sosial karena orangtua
memiliki rancangan kegiatan untuk menstimulasi keterampilan sosial anak.
Sosialisasi
ini bisa bermacam-macam, ya sosialisasi dengan teman sebaya atau kita
menyebutnya sosialisasi horizontal dan sosialisasi dengan lintas usia kita
menyebutnya sosialisasi vertikal. Pergaulan di sekolah itu merupakan contoh
paling jelas mengenai model sosialisasi horizontal atau teman sebaya. Nah sosialisasi
horizontal ini menjadi salah satu ciri utama bentuk sosialisasi yang dilakukan
anak sekolah, yang dijalani hampir 15 tahun dalam pendidikannya, sejak SD 6
tahun, SMP 3 tahun, SMA 3 tahun, kemudian perguruan tinggi kurang lebih 4 tahun.
Sementara
itu anak-anak yang dididik dalam homeschooling dia memiliki model sosialisasi
yang berbeda. Anak-anak homeschooling ini tidak setiap hari berkumpul di kelas
dengan anak-anak seusianya. Ya anak homeschooling bersosialisasi dengan anggota
keluarga dan juga masyarakat yang ada di sekitar, yang sebagian besar memiliki
usia yang berbeda. Di rumah anak-anak bisa bergaul dengan ibu, ayah, kakak,
adik, kakek, nenek, saudara, ya yang ee usianya berbeda. Kemudian di lingkungan
rumah mereka bergaul dengan siapapun, bisa dengan tetangga ya itu teman-teman
main yang sebayanya ataupun dengan orang-orang yang ee memiliki usia yang
berbeda. Pertemanan sebaya anak-anak homeschooling biasanya diperoleh dengan
keterlibatan orangtua atau anak, ya pada kegiatan-kegiatan berikut ini: misalnya
ee dia ikut sekolah ngaji sore, nah di situ kan kumpul bersama teman-teman yang
sebayanya, atau ee sekolah minggu ya di situ juga akan bertemu dengan teman
seayanya juga, atau bisa dengan ee melalui kursus yang diikuti oleh anak, ya atau
dia ikut klub hobi atau minat misal ada yang ikut klub musik, ada yang ikut
klub menggambar tekwondo, boxing, nah di situ akan berkumpul dengan teman-teman
lain. Ya atau bisa mengikuti kegiatan ee komunitas, kegiatan komunitas
homeschooling.
Kalau di
Bintang Mulia sendiri ini ada eh berbagai macam kegiatan yang fungsinya untuk
memfasilitasi ee sosialisasi anak tersebut. Ada yang namanya kelas komunitas,
nah di situ anak bisa bersosialisasi dengan teman sebaya. Kemudian ada kegiatan
Fun Friday, ya untuk kumpul dan juga seru-seruan dengan ee kegiatan yang
sudah tertata. Ee kegiatan Fun Friday ini biasanya kita adakan di hari
Jumat, di situ akan berkumpul ee semua yang ikut komunitas. Kemudian ada
kegiatan Fun Outting Class, dan juga kegiatan-kegiatan lain yang
melibatkan anak sebaya.
Dalam pandangan
keluarga homeschooling, model sosialisasi lintas umur itu adalah model yang
paling alami, ya paling alami terjadi di masyarakat karena ee masyarakat itu
sesungguhnya tidak pernah dikelompokkan berdasarkan usianya. Di keluarga
misalnya, kemudian di lingkungan tempat tinggal, atau di kantor, ya atau di
tempat organisasi, atau kelompok-kelompok masyarakat lainnya, nah semuanya itu
pasti akan berbeda usia.
Dengan
model sosialisasi lintas umur yang dijalani sehari-hari keuntungan bagi anak
homeschooling adalah mereka tidak perlu penyesuaian ketika bersosialisasi dan
juga terjun ke masyarakat. Anak-anak homeschooling ini relatif tidak mengalami
kesulitan dan tidak membutuhkan proses penyesuaian untuk aktif di organisasi
ataupun aktif di lingkungan atau, atau tempat kerja karena lingkungan
pergaulannya selama ini selalu lintas usia.
Intinya,
ya Ayah Bunda anak homeschooling itu tidaklah melulu di rumah saja. Ya tidak
terkurung saja. Anak homeschooling memang memiliki model sosialisasi yang
berbeda dengan anak sekolah, tapi kualitasnya itu tidak bisa dinilai lebih
buruk karena mereka sudah terbiasa dengan sosialisasi lintas umur.
Ya begitu Ayah Bunda penjelasan mengenai sosialisasi anak homeschooling. Semoga bermanfaat. Dan bagi Anda yang masih bingung untuk memilih homeschooling atau sekolah formal, semoga penjelasan ini bisa memberikan pencerahan. Ya terima kasih sudah menyimak sampai jumpa di video selanjutnya.