Hai teman-teman!
Pernahkah kamu merasa panas saat berada
di dekat kompor? Peristiwa tersebut dapat terjadi karena adanya perpindahan
energi kalor (panas). Kali ini, kita akan membahas macam-macam perpindahan
kalor yang terjadi dan pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari.
Kalor atau panas adalah energi yang
berpindah dari suhu tinggi ke suhu yang lebih rendah. Saat kita berdiri di
bawah sinar matahari, tubuh kita akan terasa hangat. Ini disebabkan karena
adanya perpindahan panas dari sumber panas, yaitu matahari, ke tubuh kita.
Sumber panas adalah benda yang menghasilkan energi panas.
Ada tiga cara perpindahan kalor, yaitu:
konduksi, konveksi, dan radiasi.
Perpindahan kalor secara konduksi
adalah perpindahan kalor yang terjadi tanpa disertai dengan perpindahan bagian
zat. Saat kita memanaskan sebuah sendok, seluruh bagian sendok akan ikut panas.
Tidak ada bagian sendok yang bergerak atau berpindah. Perpindahan kalor secara
konduksi hanya terjadi pada zat/benda padat.
Perpindahan kalor secara konveksi
adalah perpindahan kalor yang terjadi disertai dengan perpindahan bagian zat.
Perpindahan kalor ini terjadi pada zat cair dan zat gas. Salah satu contoh
konveksi adalah air mendidih. Panas berpindah dari suhu yang lebih tinggi ke
suhu yang lebih rendah. Karena air yang ada di bagian bawah panci memiliki suhu
yang lebih tinggi, maka air akan bergerak naik ke air yang suhunya lebih
rendah. Sehingga, air yang berada di bagian atas akan bergerak ke bagian yang
lebih panas.
Perpindahan kalor secara radiasi adalah
perpindahan kalor yang terjadi tanpa adanya media perantara. Salah satu contoh
dari perpindahan kalor ini adalah panas yang kita rasakan saat berada di bawah
matahari. Kalor dari matahari berpindah ke tubuh kita tanpa adanya media
perantara.
Perpindahan energi panas ini dapat
dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari. Dari perpindahan kalor tersebut, kita
jadi tahu kalau kalor bermanfaat untuk: berjemur, memasak, dan memanaskan. Selain
itu, contoh-contoh pemanfaatan perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari
adalah: menjemur pakaian pada siang hari (radiasi), memasak makanan (konduksi
dan konveksi), pembuatan gelas kaca (konduksi), pemanasan makanan untuk
mematikan bakteri dan virus (konduksi), angin laut dan angin darat (konveksi),
serta balon udara (konveksi).
Tidak semua benda dapat menghantarkan
panas dengan baik. Ada benda yang dapat menghantarkan panas dengan sangat
cepat. Ada juga benda yang menghantarkan panas dengan sangat lambat.
Benda yang menghantarkan panas dengan
baik disebut sebagai konduktor panas. Contohnya adalah besi, baja, dan
aluminium.
Benda yang kurang dapat menghantarkan
panas disebut sebagai isolator panas. Contoh dari benda yang termasuk sebagai
isolator panas adalah karet, kayu, dan plastik.
Riset terkait:
“Pembelajaran Tematik
Berorientasi Literasi Saintifik”
DOI: https://doi.org/10.31004/basicedu.v4i1.298
URL: https://www.jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/298