Tips Memilih Sekolah Yang Tepat Buat Anak!

 

Amanah Terbesar dalam hidup kita adalah anak. Nah kita harus mempersiapkan masa depan anak dengan sebaik-baiknya. Bagaimana cara kita mempersiapkannya? Yaitu dengan memberikan pendidikan atau ya pengajaran kepada anak kita. Nah pendidikan anak ini bisa dilakukan dari sebelum anak kita dilahirkan atau pada masa anak kita di dalam kandungan. Naih tapi yang akan kita bicarakan disini adalah pendidikan pada saat si anak ini sudah berusia sekolah. Kita sebagai orang tua tentu saja akan bingung karena pada masa sekarang ini banyak sekolah yang bermunculan di masyarakat. Nah Bagaimana cara kita untuk memilih sekolah yang tepat buat anak?

 

Oke disini Saya akan memaparkan dua faktor yang harus dicermati dalam memilih sekolah yang tepat buat anak ini.

 

Yang pertama adalah faktor internal. Faktor internal ini faktor dari dalam diri anak.

 

Nah yang pertama dari faktor internal ini adalah kesiapan anak. Nah kesiapan anak ini lebih baik jika anak itu sudah berusia tujuh tahun, kita baru memasukkan anak kita ke sekolah dasar. Kenapa tujuh tahun? Karena di usia tujuh tahun itu otak kiri dari anak kita mulai berkembang. Jadi otak kiri ini fungsinya adalah untuk membaca, menulis, atau berhitung. Nah kalau misalkan di bawah 7 tahun anak kita otak kanannya yang berkembang, eee yang berkembang, jadi otak kirinya itu belum berkembang secara sempurna.

 

Oke Kemudian yang kedua adalah karakter kepribadian anak. Oke, karakter kepribadian anak ini menyangkut tentang hobi. Nah misalkan anak kita mempunyai hobi berolahraga, hobi bulutangkis, atau futsal, atau taekwondo, nah kita memilih sekolah itu yang bisa memfasilitasi hobi dari anak kita itu. Kita pilih sekolah yang memang di sekolah itu disediakan alat-alat untuk menyalurkan hobi tersebut, gitu.

 

Kemudian yang selanjutnya adalah kita lihat dari potensi kecerdasan anak. Nah potensi kecerdasan anak ini berhubungan dengan multiple intelligences. Multiple intelligences atau kecerdasan anak kita itu seperti apa? Apakah anak kita itu cerdas di linguistiknya atau di bahasanya? Ataukah anak kita itu cerdasnya di bidang matematisnya atau di bidang hitungannya? Nah kita harus pertimbangkan itu.

 

Kemudian bagaimana cara belajar anak kita. Nah cara belajar ini biasanya ada yang auditori atau dengan cara mendengarkan, dan ada yang visual atau dengan cara menyaksikan atau melihat, atau anak yang cara belajarnya adalah kinestetic. Nah kalau misalkan kita sudah mengetahui bagaimana anak kita, nah anak kita ternyata seperti ini seperti ini. Nah jika memang memungkinkan ajaklah anak kita untuk berdiskusi dalam memilih sekolah itu.

 

Oke, kemudian faktor eksternal.

 

Nah faktor, eee faktor eksternal ini yang pertama adalah kenali dulu jenis sekolah yang akan kita tuju, yah jenis sekolah idaman. Sekolah idaman seperti apa yang cocok atau yang dipilih oleh keluarga itu? Apakah sekolah yang berbasis agama? Ataukah sekolah negeri? ataukah sekolah alam? Ataukah homeschooling? Ya memang pada masa sekarang ini banyak sekali ya pilihannya.

 

Oke, kemudian yang selanjutnya adalah letak sekolah. Nah letak sekolah ini kenapa saya sebutkan? Karena dari pengalaman, dari pengalaman saya, biasanya kalau anak yang sekolahnya jauh dari rumahnya, nah itu dia pagi-pagi sudah bersiap-siap. Ya misalkan perjalanan itu ditempuh selama dua jam, jadi jam lima itu anak sudah bersiap-siap. Nah disitu jam lima sudah harus bangun, kemudian berangkat sekolah. Nah misalkan di sekolah itu, eee apa memilih sekolah yang full day berarti pulangnya sampai sore. Nah itu jika dilakukan terus-menerus selama satu minggu, kemudian hari Sabtu atau Minggu nya ditambah dengan les, nah yang ada anak kita bisa stres. Oke, jadi pertimbangkanlah letak sekolah dengan rumah kita.

 

Oke, kemudian yang ketiga adalah tujuan atau visi dan misi. Oke kita samakan dulu tujuan apa yang kita inginkan? Anak kita ini kedepannya mau bagaimana? Nah kita selaraskan dengan visi dan misi atau tujuan dari sekolah yang akan kita tuju. Oke, kalau misalkan visi dan misi ini sudah nyambung, sudah klop, nah itu kita bisa lanjutkan dengan memilih sekolah tersebut.

 

Oke, kemudian yang keempat adalah fasilitas. Ya, fasilitas di sini selain sarana dan prasarana tentunya, nah kita lihat juga tentang kurikulumnya. Bagaimana kurikulum sekolah yang akan kita tuju itu. Apakah kurikulumnya itu bisa memfasilitasi eh pengembangan life skill anak kita ataukah tidak? Nah lebih baiknya kita memilih sekolah itu yang bisa memfasilitasi lifeskill anak kita. Nah tadi sudah saya sebutkan bahwa misalkan anak kita hobinya badminton atau apa, nah berarti kita pilih sekolah yang memang memang memfasilitasi hal tersebut.


 

Oke, kemudian tentang pembiasaan pembiasaan di sekolah. Nah kalau misalkan sekolah tersebut fullday, berarti dari jam 7 sampai jam 4 sore, dari hari Senin sampai hari Jumat, anak itu harus terus berada di sekolah. Nah kita fikirkan dulu apakah anak kita mampu mengikuti kelas yang fullday itu? Ataukah kita bisa pilih sekolah negeri yang dari jam 7 sampai jam 12, tapi dari hari senin sampai sabtu? Ataukah kita memilih homeschooling yang seminggunya itu hanya tiga kali dan bisa seharinya itu cukup tiga atau empat jam saja?

 

Nah kita bisa pertimbangkan itu semua. Setelah kita menganalisis semuanya ternyata cocok dengan kita, nah baru kita bisa memutuskan anak kita ini mau kita masukkan di sekolah negeri atau di sekolah alam atau di homeschooling. Dari sini kita bisa menentukan anak kita nantinya akan disekolahkan di mana.