Foto: Park Bom sedang tidur di lantai
(Sumber: Akun
Twitter @ haroobomkum pada 17 Juli 2013 pukul 12:16) |
Salah satu bakat alami yang paling saya syukuri dan
banggakan ialah tidur. Saya bisa tidur dalam keadaan apa saja, kapan saja, di
mana saja, dan bla bla bla saja pokoknya. Terkait dengan tidur, siapa
pun pasti setuju bahwa tidur di kasur lebih nyaman daripada tidur di lantai –
atau saya yakinnya begitu.
Tidur di lantai atau permukaan datar yang keras (seperti
angkruk) menyebabkan bagian tubuh yang menyentuh lantai merasakan sakit.
Sedangkan kalau tidur di kasur, apalagi kasur yang empuk – bareng Utti nyisan,
tidak menyebabkan ada bagian tubuh yang merasa sakit – dan susah dibangunin.
Mengapa demikian?
Pertama, bagian tubuh merasa sakit karena bagian
tersebut menahan tekanan yang besar. Tekanan adalah gaya per satuan luas yang
bisa ditulis dalam bentuk persamaan P = FA-1,
dengan P adalah tekanan, F adalah forsa, dan A
adalah luas permukaan tempat forsa bekerja.
Ketika kita tidur badan kita mendapat forsa normal dari
lantai. Besar forsa normal tersebut sama dengan berat badan kita, yang dapat
ditulis dalam bentuk persamaan W = mg, dengan W
adalah berat badan, m adalah massa badan, serta g adalah
percepatan gravitasi bumi yang disepakati secara default bernilai 9,82 ms-2.
Forma inilah yang menyebabkan badan merasa sakit.
Saat tidur, tekanan yang dirasakan tubuh memenuhi
persamaan P = mgA-1.
Foto: Park Bom sedang tidur di keramik
(Sumber: Akun
Twitter @ haroobomkum pada 6 September 2018
pukul 20:42) |
Mari kita bahas apa perbedaan tidur di kasur dan di
lantai.
Saat kita tidur di kasur, bagian kasur melengkung
mengikuti lekukan tubuh. Permukaan kontak kasur dengan tubuh menjadi sangat
besar, kira-kira sama dengan luas permukaan tubuh bagian bawah. Dengan nilai
luas kontak yang besar ini maka tekanan yang dihasilkan pada permukaan tubuh
menjadi kecil. Akibatnya tubuh tidak terlalu merasakan sakit.
Saat kita tidur di lantai datar, hanya bagian tubuh yang
menonjol ke bawah yang berkontak dengan lantai. Bagian cekungan tubuh, termasuk
yang menghadap ke bawah, tidak berkontak langsung dengan lantai. Dengan
demikian, pada kondisi ini luas permukaan kontak tubuh dengan lantai menjadi
sangat kecil.
Dengan mengacu pada persamaan P = mgA-1,
tekanan yang dirasakan bagian tubuh tersebut menjadi sangat besar. Akibatnya,
bagian tubuh yang kontak dengan lantai merasakan sakit.
Sekian.
Foto: Park Bom sedang tidur di kasur (Sumber: Akun
Twitter @TaeWasun_BOM pada 17 Oktober 2016 pukul 09:40) |