وَلَمَّا
وُبِّخُوا عَلَى التَّخَلُّف وَ أَرْسَلَ النَّبِيّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَ
سَلَّمَ سَرِيَّة نَفَرُوا جَمِيعًا فَنَزَلَ {وَ
مَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا} إلَى الْغَزْو {كَافَّة فَلَوْلَا} فَهَلَّا {نَفَرَ مِنْ كُلّ فِرْقَة} قَبِيلَة {مِنْهُمْ طَائِفَة} جَمَاعَة وَ مَكَثَ
الْبَاقُونَ {لِيَتَفَقَّهُوا} أَيْ
الْمَاكِثُونَ {فِي الدِّين وَ لِيُنْذِرُوا
قَوْمهمْ إذَا رَجَعُوا إلَيْهِمْ} مِنْ الْغَزْو بِتَعْلِيمِهِمْ مَا
تَعَلَّمُوهُ مِنْ الْأَحْكَام {لَعَلَّهُمْ
يَحْذَرُونَ} عِقَاب اللَّه بِامْتِثَالِ أَمْرِهِ وَ نهيه، قال بن
عَبَّاس فَهَذِهِ مَخْصُوصَة بِالسَّرَايَا وَ اَلَّتِي قَبْلهَا بِالنَّهْيِ عَنْ
تَخَلُّف وَاحِد فِيمَا إذَا خَرَجَ النَّبِيّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ.
“Tatkala kaum Mukminin dicela oleh Allah
bila tidak ikut ke medan perang kemudian Nabi mengirimkan sariyahnya, akhirnya
mereka berangkat ke medan perang semua tanpa ada seorang pun yang tinggal, maka
turunlah firman-Nya berikut ini: (Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mukmin
itu pergi) ke medan perang (semuanya. Mengapa tidak) (pergi dari tiap-tiap
golongan) suatu kabilah (di antara mereka beberapa orang) beberapa golongan
saja kemudian sisanya tetap tinggal di tempat (untuk memperdalam pengetahuan mereka)
yakni tetap tinggal di tempat (mengenai agama dan untuk memberi peringatan
kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya) dari medan perang, yaitu
dengan mengajarkan kepada mereka hukum-hukum agama yang telah dipelajarinya
(supaya mereka itu dapat menjaga dirinya) dari siksaan Allah, yaitu dengan
melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Sehubungan dengan ayat ini
Ibnu Abbas memberikan penakwilannya bahwa ayat ini penerapannya hanya khusus
untuk sariyah-sariyah, yakni bilamana pasukan itu dalam bentuk sariyah lantaran
Nabi tidak ikut. Sedangkan ayat sebelumnya yang juga melarang seseorang tetap
tinggal di tempatnya dan tidak ikut berangkat ke medan perang, maka hal ini
pengertiannya tertuju kepada bila Nabi berangkat ke suatu ghazwah.”
“When the Prophet (s) was about to dispatch a raiding
party — after they [certain Muslims] had been reproached for staying behind —
all of them went forth, and so the following was revealed: It is not for the
believers to go forth, on a raid, altogether: why should not a party, a group,
of every section, of every tribe, of them go forth, while the others remain
behind, so that they, those who remain behind, may become learned in religion
and that they may warn their folk when they return to them, from the raid, by
teaching them some of the rulings which they have come to learn, so that they
may beware? of God’s punishment, by adhering to His commands and prohibitions.
Ibn ‘Abbās said that this [verse] is specifically [intended] for raiding
parties, while the previous one is [specifically] to prohibit any individual
staying behind when the Prophet (s) sets out [on a campaign].”
«Quand le
Prophète (s) était sur le point d'envoyer un groupe de raids - après qu'on leur
ait reproché [certains musulmans] de rester derrière - ils sont tous partis, et
ce qui suit a été révélé: Ce n'est pas aux croyants de sortir. , sur un raid,
tout à fait: pourquoi un parti, un groupe, de chaque section, de chaque tribu,
d'entre eux ne sortirait-il pas, tandis que les autres restent en arrière, afin
qu'eux, ceux qui restent, puissent devenir des savants en religion et afin
qu'ils puissent avertir leurs gens lorsqu'ils reviennent vers eux, du raid, en
leur enseignant certaines des règles qu'ils sont venus apprendre, afin qu'ils
puissent se méfier? du châtiment de Dieu, en adhérant à ses commandements et
interdictions. Ibn 'Abbās a dit que ce [verset] est spécifiquement [destiné]
aux raids, tandis que le précédent est [spécifiquement] d'interdire à toute
personne de rester en arrière lorsque le Prophète (s) entreprend [une
campagne]. »
URL: https://al-maktaba.org/book/12876/1618