Nah Seperti Itu


 

Ditulis berdasarkan tuturan lisan Whasfi Velasufah dalam Bincang Pelajar PK IPPNU MA NU Banat Kudus dengan tema “Perempuan Multiperan Dengan Sejuta Tantangan”. Acara ini dilaksanakan di MA NU Banat Kudus pada 15 Dzulqo'dah 1443 H. / 15 Juni 2022 M. Uraian yang disajikan terdapat di video pada menit 01:35:08 sampai 01:48:51.

 

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

Bangga sekali bisa hadir di depan adik-adik semua, di depan guru-guru saya. Yang terhormat Kepala Sekolah MA NU Banat Kudus, Bapak Shohib yang dulu di selama di PPYUR saya di bawah kepengasuhan beliau, mudah-mudahan sehat selalu dan senantiasa memberikan kami arahan, seperti itu. Kemudian juga ibu-ibu serta bapak guru kami yang saya hormati, mudah-mudahan sehat selalu, mudah-mudahan senantiasa mendoakan kami semua untuk menjadi manusia yang bermanfaat. Juga yang terhormat adik-adik, kemudian juga teman-teman yang udah meng-create acara yang keren ini, juga adik-adik saya yang saya banggakan.

 

Alhamdulillah sekali hari ini diberi kesempatan untuk hadir. Saya merasa terpanggil gitu ya. Sebenernya kemarin sempat, undangan itu ada di hari Kamis, jadi belum mempersiapkan materi, jadi langsung saja, seperti itu. Kemudian, pas Kemarin saya ke sini itu membatalkan tiket dua kali, bukan batalin ya, tapi harusnya kemarin saya berangkat sore, kemudian sore hari kemarin masih ada kegiatan dadakan, sehingga tiket itu hangus. Cuman karena saya sangat excited ke sini, merasa terpanggil atas nama alumni, juga bagian dari khidmat saya untuk sharing dan berbagi jadi mau nggak mau saya harus dateng, seperti itu gitu.

 

Shalawat serta salam kita haturkan kepada Baginda Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam dengan ucapan allahummasollialasayyidinamuhammad, sholli’alayh, mudah-mudahan kita semua diberi syafaatnya hingga yaumul kiamat.

 

Selanjutnya, sepertinya ini sharing aja. Kemarin panitia memberi titipan untuk membawakan tema “Perempuan Multi Peran Dengan Sejuta Tantangan” seperti itu. Nah mungkin kalau untuk gerakan perempuan secara gamblang dijelaskan oleh Bu Nyai Umi Aziz. Kalau Mbak Vela sendiri mungkin lebih kepada sharing selama ini apa sih yang Mbak Vela lakukan dan juga pesan-pesan dengan teman-teman semua, gitu.

 

Jadi bicara soal multi peran, sekarang kita harus, tahu kita harus paham bahwa kita ini siapa sih, seperti itu. Kalau teman-teman pasti di sini sebagai siswi, sebagai belajar, tugas yang paling utama adalah belajar, fokus belajar, gitu. Jadi jangan sampai bolos, meskipun kalau dulu sesekali lah ya Mbak Vela bolos, mungkin ibu-ibu di sini hafal semua, cuman sekali ajai lah ya. Nah, juga kita harus bisa mengatur dan menyeimbangkan waktu. Saya dulu di Banat juga di PPYUR, kami dididik, diberikan jadwal dari mulai subuh hingga mau tidur. Jadi sangat-sangat disiplin. Dan jika kita terapkan sampai saat ini, itu sangat bermanfaat sekali. Jadi mulai dari pagi kita udah ada tuh jadwal harian kita dari pagi harus ngapain, bangun tidur harus setoran, gitu, jadi kemudian bahkan sampai malam kita nggak boleh ada waktu luang untuk kita membuang waktu yang sia-sia karena itu penting ya teman-teman sekalian, adik-adikku sekalian. Apalagi zaman sekarang gadget udah kita pegang tak terbatas, nggak ada yang ngatur, gitu, udah nempel, bahkan bangun tidur kita udah buka gadget. Mungkin kalau yang di rumah. Kalau yang di pondok, masih aman ya gitu. Kemudian selain kita bisa mengatur waktu, kita juga dilatih cara kedisiplinannya, disiplin belajar. Nah belajar itu bukan hanya saat di bangku sekolah, gitu ya teman-teman. Jadi ada juga waktu saat kita harus mengulang pembelajaran itu, ada waktu saat kita mengimplementasikan apa yang telah kita pelajari. Nah makanya mungkin dari teman-teman di sini sudah banyak yang mengikuti OSIS, sudah banyak yang mengikuti PIMPINAN KOMISARIAT IPPNU, nah di situ apa yang kita pelajari seringkali kita praktikkan, gitu. Jadi di Banat ini insyaallah kalau secara aktivitas yang positif, sudah tidak diragukan lagi, seperti itu teman-teman. Nah yang jadi PR untuk kita hari ini dan ke depan adalah konsisten dengan itu, apa yang sudah kita dapatkan itu harus kita tanamkan dalam diri, dalam hati, jangan sampai yang kemarin kita di pondok pulang-pulang apa jadi gadgetan terus, sosmed mulu, ya kan, yang kemarin kemarin kita di sini diajarkan mengenai kesederhanaan, kemudian keluar jadi anak-anak sosialita, gitu ya, itu kalau bisa jangan. Jadi Banat itu ada dalam hati, akhlaqnya, ilmunya, kita tidak bisa, kita harus menjaga nama baik Banat dengan itu seperti. Kemudian juga jangan lupa untuk ngejar prestasi karena prestasi ini yang menjadi portofolio ya, kalau misalkan kita di dunia kerja, di organisasi, mungkin itu yang apa menjadi poin plus kita. Mbak Vela dulu mungkin bukan siapa-siapa nih saat di Banat, gak isok ngaji, gak iso apa, kemudian dulu waktu ada momen lomba kemudian diminta untuk mewakili Banat, pastinya ibu dan bapak guru kita nggak mungkin ngelepas, terus senantiasa membimbing kami, dan alhamdulillah waktu itu mungkin beberapa kali memenangkan lomba, itu semata-mata tidak lepas dari peran peran guru-guru kita di Banat. Nah jadi kalau bisa nanti ketika udah alumni pun masih aktif, masih silaturahim dengan guru-guru, gitu, masih aktif juga di alumni Banat Forsikabanu, karena itu yang apa ya, silaturahim kita terjalin terjaga dari situ. Doanya guru-guru, kita juga jangan lupa untuk mendoakan guru seperti itu ya teman teman sekalian.

To be continued