Memandu pembelajaran di sekolah tidak dan tidak boleh dianggap sebagai beban atau tugas yang hanya perlu dilakukan. Ini adalah bagian penting dari kegiatan akademik. Kita semua ingin melakukan penelitian yang sehat secara ilmiah sekaligus harus berusaha untuk menjadi guru yang efektif. Melalui keterlibatan dalam pembelajaran, para peneliti bertanggung jawab untuk pendidikan generasi berikutnya, yang akan menggunakan gagasan unik dan keahlian mereka sendiri untuk membangun masyarakat.
Dalam pembelajaran di sekolah, saya melihatnya sebagai peluang untuk pengayaan, bukan sebagai penghalang penelitian. Setiap kali menemukan diri sendiri dalam peran mengajar, saya berusaha melakukannya dengan lebih baik.
Saya melakukan penelitian untuk meningkatkan penyampaian pelajaran, untuk mendorong tingkat pemikiran kritis yang lebih dalam melalui pertanyaan, dan untuk memasukkan strategi pembelajaran baru guna memenuhi kebutuhan murid yang lebih luas. Saya belajar dari para murid, yang melalui perspektif baru mereka, saya dapat memikirkan kembali penelitian saya serta keadaan lapangan saat ini dan ke mana arahannya.
Berdasarkan pengalaman, saya memiliki tiga saran untuk membantu peneliti menjadi guru yang lebih baik:
1 • Pendekatan mengajar dengan pikiran terbuka. Sikap utama yang harus ditanamkan ialah: mengajar bukan pemborosan waktu penelitian yang berharga. Tentu saja, ada akademisi yang menyadari tanggung jawab mengajar, tetapi kelompok ini perlu menjadi mayoritas.
2 • Menjangkau dukungan ketika merencanakan kelas. Sebagian besar dari kita bukan guru bawaan, sama seperti kebanyakan dari kita bukan peneliti bawaan. Seperti halnya mengembangkan keterampilan apa pun, belajar mengajar adalah proses yang membutuhkan percobaan dan kesalahan dan banyak latihan. Tidak pernah terlalu dini atau terlalu terlambat untuk bekerja mengembangkan keterampilan ini, banyak di antaranya berlaku di luar kelas, seperti ketika membimbing murid yang sedang menyelesaikan tugas.
3 • Persiapkan dengan saksama sehingga isi dan alur pelajarannya singkat, selaras, dan sinambunh sesuai dengan keadaan murid yang dihadapi. Persiapan ini membutuhkan waktu, tetapi dengan melakukannya, kita pada saat yang sama akan mengembangkan gagasan baru untuk menyampaikan topik keilmuan (secara verbal atau visual) kepada masyarakat, sehingga memperluas jangkauannya.
Saya menyadari tekanan yang terus meningkat kepada para peneliti untuk menerbitkan jurnal berkualitas tinggi dan hadir dalam konferensi. Mengajar sering dianggap lebih rendah dalam daftar prioritas ini. Saya tidak setuju dengan sikap ini terhadap pendidikan.
Memandu pembelajaran di sekolah tidak harus dilihat sebagai masalah akademis, tetapi lebih sebagai keterampilan untuk dikembangkan dan tanggung jawab yang harus ditanggapi dengan serius. Mengajar tidak harus mengurangi produktivitas penelitian, bahkan mengajar dapat sangat meningkatkan penelitian, kalau kita mau.