Penulis:
A.S. Laksana
Inilah iklan
yang saya tawarkan kepada Anda sebelum kita bi cara lebih jauh tentang
penulisan kreatif. Bunyinya begini: Anda ingin mengembangkan kreativitas?
Dekatkan tangan Anda dengan otak Anda.
Di antara
anggota tubuh yang lain, tangan adalah alat tubuh yang paling dekat hubungannya
dengan kreativitas isi kepala kita. Otak kita merancang sesuatu, dan tangan
kita yang mengerjakannya, kecuali mungkin pemain sepakbola, sepak takraw, atau
pemain sepak-sepak lainnya. Namun di luar lapangan, para penyepak itu tetap
mengerjakan apa yang ada dalam pikiran mereka dengan tangan juga.
Seorang
petani berpikir bagaimana cara terbaik mengolah tanahnya, dan tangannyalah yang
mewujudkan apa dia pikirkan. Tangan itu menggenggam gagang cangkul dan
mengayunkannya. Tanganlah yang menggemburkan tanah dan menyiramkan rabuk agar
tanah yang keras menjadi subur. Tanganlah yang mengguyurkan air ke tanaman di
dalam pot.
Seorang
pemburu, dari zaman kapan pun, berangkat dari rumah dengan pikiran untuk
memperoleh buruan yang paling memuaskan. Tangannyalah yang merentangkan busur,
melepaskan anak panah, atau menembakkan peluru ke arah sasaran. Jika lapar,
Anda berpikir untuk segera makan, dan tangan Andalah yang menyuapkan nasi ke
mulut.
Karena itu,
beri kesempatan kepada tangan Anda untuk melakukan apa yang memang menjadi
kesukaannya. Jangan membiarkannya menjadi penganggur, kasihan ia. Jika Anda
betul-betul ingin menulis, beri tangan Anda pena, beri ia kesempatan menekan
tuts mesin ketik atau keyboard komputer Anda, biarkan ia menjalin kerja sama
dengan otak. Seorang penulis—saya tak ingat nama nya—menyatakan, kira-kira
begini: “Tulis apa saja yang ada dalam pikiran Anda, dan segala yang berkecamuk
di dalam pikiran itu akan menemukan jalan keluar.” Ketika kita menulis, katanya,
“Tangan kita melakukan sesuatu dan, sebagai sahabat karib dari otak, ia akan
tahu cara mewujudkan apa yang ada di pikiran kita.”
Jika Anda
bukan seorang penulis, atau tidak ingin berprofesi sebagai penulis, tetaplah
menulis. Akrabkan tangan Anda dengan otak Anda. Sebab, apa yang ditulis oleh
tangan Anda adalah langkah pertama yang akan mewujudkan apa yang ada di kepala
Anda. Albert Einstein, ilmuwan yang namanya paling dikenal sepanjang abad kedua
puluh, tidak pernah kita kenal sebagai seorang penulis. Namun sepanjang
hidupnya ia telah menulis tidak kurang dari dua ribu makalah. Dan dengan
menulis itu ia menuangkan segala kemungkinan yang kemudian melahirkan
teori-teori besarnya. Orang lain lagi, Muhammad Ali, petinju kelas berat yang
paling memukau, juga selalu menulis dan membacakan puisi yang ia buat untuk
mengejek calon lawannya sebelum pertandingan. Biasanya ia meramalkan, dengan
cara jenaka, pada ronde keberapa lawannya akan dijatuhkan.
Ketika Anda
menulis, otak Anda merekam dengan baik setiap ga gasan Anda dan dengan demikian
Anda tak mudah sesat dan tak akan kehilangan ilham. Menekuni disiplin ilmu apa
pun, Anda perlu menulis agar otak Anda makin terasah, agar Anda tak kehilangan
jejak atas segala yang telah Anda pelajari.
Referensi:
A.S.
Laksana. (2013). Creative Writing : Tip dan Strategi Menulis Cerpen dan
Novel, hlm. 1-4. Jakarta Selatan : Gagas Media. [pratinjau|beli]