Discovering the Meaning of Fadhilaturrahmi’s Work
Adib Rifqi Setiawan
Λlοbατиiɔ
Research Society (ΛRS) Indonesia
Abstrak
Riset
ini bertujuan menjelajah profil Fadhilaturrahmi serta menelaah jurnal akademik karya
individu beliau dalam riset pendidikan. Riset ini menggunakan pendekatan kualitatif
kategori deskriptif dengan desain fenomenologi. Data dikumpulkan menggunakan
teknik pengamatan naturalistic, analisis konten, dan wawancara
retrospektif. Keabsahan, keandalan, dan keobjektifan data diperiksa menggunakan
teknik triangulasi dan external audit.
Kata-kata Kunci:
Fadhilaturrahmi; Jurnal akademik; Riset Pendidikan;
Abstract
This
research aims to explore Fadhilaturrahmi’s profile nor study academic journals
of her individual work in educational research. This research using qualitative
approach descriptive category with a phenomenological design. Data was
collected using naturalistic observation, content analysis, and retrospective
interviews techniques. Data’s validity, reliability, and objectivity checked by
using triangulation and external audit techniques.
Keywords:
Academic Journals; Educational Research; Fadhilaturrahmi;
[A] Pendahuluan
وَلَمَّا
وُبِّخُوا عَلَى التَّخَلُّف وَ أَرْسَلَ النَّبِيّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَ
سَلَّمَ سَرِيَّة نَفَرُوا جَمِيعًا فَنَزَلَ {وَ مَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ
لِيَنْفِرُوا} إلَى الْغَزْو {كَافَّة فَلَوْلَا} فَهَلَّا {نَفَرَ
مِنْ كُلّ فِرْقَة} قَبِيلَة {مِنْهُمْ طَائِفَة} جَمَاعَة وَ مَكَثَ
الْبَاقُونَ {لِيَتَفَقَّهُوا} أَيْ الْمَاكِثُونَ {فِي الدِّين وَ
لِيُنْذِرُوا قَوْمهمْ إذَا رَجَعُوا إلَيْهِمْ} مِنْ الْغَزْو
بِتَعْلِيمِهِمْ مَا تَعَلَّمُوهُ مِنْ الْأَحْكَام {لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ}
عِقَاب اللَّه بِامْتِثَالِ أَمْرِهِ وَ نهيه، قال بن عَبَّاس فَهَذِهِ
مَخْصُوصَة بِالسَّرَايَا وَ اَلَّتِي قَبْلهَا بِالنَّهْيِ عَنْ تَخَلُّف
وَاحِد فِيمَا إذَا خَرَجَ النَّبِيّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ.
|
Cuplikan
tafsīr al-Qur’ān dari buku Tafsir al-Jalālayn karya duet Jalāl
al-Dīn Muḥammad ibn Aḥmad al-Maḥallī dan dan Jalāl al-Dīn ‘Abd al-Raḥmān ibn
Abī Bakr al-Suyūṭī tersebut sengaja saya kutip sebagai pembuka artikel ini. Kunci
ayat tersebut terletak di tuturan “لِيَتَفَقَّهُوا” dan “لِيُنْذِرُوا” yang menggunakan kata kerja present
dan future (Arab: فِعْل
الْمُضَارِع). Kata kerja present dan future cenderung
memiliki makna tersirat “proses dinamis” alih-alih “bentuk statis”. Kalau
ditelusuri lebih lanjut, semua tuturan dalam al-Qur’ān terkait berpikir,
berakal, dan sejenisnya juga disampaikan menggunakan kata kerja present
dan future. Syarofis Siayah (2016) mengucapkan bahwa
kemungkinan makna tersirat yang terkandung dalam ayat seperti itu ialah kita
supaya kita tak membendakan ‘aql, melainkan terus mempekerjakannya. Cuplikan
tafsīr al-Qur’ān yang dikutip beserta dugaan kemungkinan makna tersirat yang
diungkap, dipakai sebagai pembuka artikel ini untuk menceritakan proses dinamis
yang dialami dalam artikel Menyibak Makna Karya Fadhilaturrahmi yang
saya tulis pada Romaḍōn 1441 H. / 2020 M. Judul Menyibak Makna Karya
Fadhilaturrahmi saya tiru dari artikel Fadhilaturrahmi (2012) Menyibak
Makna Sebuah Skripsi yang ditulis di Bandung pada 29 November 2012. “Imitation
is the sincerest form of flattery.” (Peniruan adalah bentuk pujian tulus),
tulis Stephen William Hawking (2013, hal. 51) dalam My Brief History.
Romaḍōn
buat saya adalah bulan persiapan. Kalau diumpamakan kompetisi sepak bola, Romaḍōn
merupakan ajang pra-musim. Kebetulan saya lahir pada 13 Syawwāl 1414 H., bulan
yang jatuh tepat setelah Romaḍōn. Kalau diselaraskan dengan alur kelahiran,
Romaḍōn ialah masa persiapan ketika ibu akan melahirkan saya. Kebetulan lain
ialah saya dididik oleh tradisi pondok pesantren terutama sejak nyantri
muqīm di Ma’hadul ‘Ulumisy Syar’iyyah Yanbu’ul Qur’an (MUS-YQ) Kudus. Salah
satu tradisi pondok pesantren untuk mengisi bulan Romaḍōn ialah melakukan
kajian tertentu berbasis kitab kuning—yang biasanya tidak dipelajari ketika
jadwal rutin, seringkali utuh yakni sampai khotam, sekaligus melakukan
amalan harian tertentu, misalnya tadarrus al-Qur’ān dan ṣolat sunnah.
Tradisi tersebut senantiasa saya lestarikan, meski sejak kuliah S1 Pendidikan
Fisika di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung terdapat perubahan
berupa penambahan membaca textbook atau terbitan akademik tertentu
maupun menyimak video perkuliahan utuh yang terdapat di YouTube. Perkuliahan utuh
Kalkulus Integral oleh Natalia L. Komarova berdasarkan buku Calculus Early
Transcendentals karya James Stewart adalah contoh yang saya simak melalui
YouTube pada Romaḍōn 1440 H./2019 M. lalu (Komarova, 2018) .
Dalam
Romaḍōn 1441 H./2020 M. ini salah satu fokus saya ialah membaca jurnal akademik
karya individu Fadhilaturrahmi. Beliau merupakan dosen
Program Studi S1 PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar) Universitas Pahlawan
Tuanku Tambusai, Bangkinang, Kabupaten Kampar, Riau (Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, 2019) . Riwayat pendidikan
formal beliau ialah: SDN 08 Pulau Air (1995–2001), SMPN 17 Padang (2001–4),
SMAN 6 Padang (2004–7), S1
PGSD Universitas Negeri Padang (UNP) (2007–11) dan S2
Pendidikan Dasar UPI (2012–4) (Fadhilaturrahmi, 2020; Forlap Dikti, 2014; 2011) . Riwayat
mengajar Fadhilaturrahmi di Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai dimulai pada
tahun akademik 2014/5 dengan mengampu 6 mata kuliah di 12 kelas, yang 2 tahun
kemudian mulai dipercaya menjadi pembimbing skripsi (Forlap Dikti, 2019) .
Fadhilaturrahmi
termasuk dosen yang aktif menulis dan terlibat dalam penerbitan akademik.
Keaktifan dalam menulis telah membuahkan 17 jurnal akademik sampai sekarang,
rinciannya: 9 sebagai penulis tunggal, 5 sebagai co-author dengan Rizki
Ananda, serta 3 lainnya berkolaborasi masing-masing dengan Surani Oktavia &
Lusi Marleni, Yuni Astuti & Rini Parmila Yanti, serta Mimi Rahmi Rosneli
& Adityawarman Hidayat (Fadhilaturrahmi, 2017;
2017) . Dalam
penerbitan beliau turut menjadi editorial in chief di Jurnal
Basicedu dan Jurnal
Abdidas, editor di Jurnal Review
Pendidikan dan Pengajaran dan Edukatif,
reviewer untuk Jurnal
Cendekia, Jurnal
Pendidikan Tambusai, Jurnal Bola,
Jurnal
Cakrawala Pendas dan Elementary,
editor Tim Penyusun buku Pedoman Akademik STKIP Pahlawan Tuanku
Tambusai Tahun 2016, serta anggota editor Buku Pedoman Penulisan
Karya Ilmiah Universitas Pahlawan Tahun 2017 (Setiawan,
Fadhilaturrahmi, 2020; Tim Penyusun, 2017; 2016) .
Jejak digital tersebut membuat Fadhilaturrahmi termasuk sosok yang
memiliki komitmen tinggi pada profesi dan masyarakat karena
melakukan praktik pendidikan, kegiatan riset, dan khidmat kepada
masyarakat secara
integral (Mart, 2011; Abdullah,
2010) . (karena alasan
keselarasan bahasa dan keyakinan, saya lebih memilih menggunakan kata khidmat
(Arab: خدمة; Inggris: service) yang semakna dengan ‘pelayanan’
ketimbang ‘pengabdian’ (Arab: عبادة; Inggris: worship).)
Sampai
6 Mei 2020 jejak digital menunjukkan
bahwa jurnal akademik Fadhilaturrahmi telah dikutip oleh 82 karya tulis lain,
yang membuat beliau memiliki Hirsch index
(h-index)
sebesar 6 di Google
Scholar dan 1 di Scopus (Fadhilaturrahmi, 2020; 2017; 2017; Hirsch, 2005) .
Sementara berdasarkan profil di Google
Scholar sampai 6 Mei 2020, beliau memiliki Kardashian
index (K-index)
sebesar 0.023 (kalau dikaitkan akun Twitter @fadhilaturrahmi) bahkan 0
(kalau dikaitkan akun Twitter @fadhilah_za_)
(Fadhilaturrahmi, 2017;
Hall, 2014; 2012; 2012) .
Nilai h-index menunjukkan bahwa Fadhilaturrahmi termasuk akademisi yang
bagus, sedangkan nilai K-index menyampaikan bahwa beliau kurang
diperhatikan oleh masyarakat umum. Kedua bibliometrics itu tidak
termasuk jurnal beliau tentang pendekatan matematika realistik yang tidak
terindeks oleh Google Scholar maupun Scopus (Fadhilaturrahmi, 2017) ;
paper konferensi yang beliau sajikan sebagai pemakalah (Fadhilaturrahmi, 2016) ;
pandangan yang beliau sampaikan melalui blog bundoku.wordpress.com (Fadhilaturrahmi, 2010) ;
cuitan beliau melalui akun Twitter @fadhilaturrahmi
dan @fadhilah_za_ (Fadhilaturrahmi, 2012;
2012) , serta caption
yang beliau tulis dalam unggahan akun Instagram @fadhilaturrahmi_za (Fadhilaturrahmi, 2020) .
Tak
dimungkiri bahwa jejak digital tersebut juga berpotensi membuat Fadhilaturrahmi
mungkin kurang diapresiasi karena dianggap hanya “tingkat nasional” serta
kurang bergaung di “tingkat global”. Malah kalau ditelisik, seolah jurnal
akademik beliau merupakan curahan hati tentang kegiatan yang dilakukan dan
pengalaman yang diperoleh dalam keseharian penulis sebagai dosen. Namun, Terry
Mart (2006)
menyarankan bahwa cara pasti
untuk mengukur kualitas karya tulis dan mengerti kontribusi ilmiahnya ialah
dengan membacanya—tidak berdasarkan penerbit tertentu maupun
berpijak kepada bibliometrik walau keduanya kadang perlu diperhatikan. Buat
saya pribadi, riset yang dilakukan oleh Fadhilaturrahmi sudah tepat, karena
tidak keluar dari kerangka tujuan untuk mengerti, mengatasi, dan mengantisipasi
masalah maupun mengembangkan potensi—bukan untuk
publikasi dan konferensi (Sugiyono, 2018, hal.
51-9; Mart, 2012; Abdullah, 2010) .
Jejak
digital tersebut secara pribadi menjadi jalan Fadhilaturrahmi mulai menjelma
sebagai sosok idola yang memengaruhi saya. Perlahan malar, saya mulai
terpengaruh oleh tutur kata yang disampaikan beliau. Kata ‘mulai’ di sini bukan
‘kesadaran’, tapi keniscayaan. Tanpa disadari pun, pengaruh ini mulai meluruh
sejak saya mulai membaca karya tulis beliau. Pengidolaan sendiri terjadi karena
ada jenis kepribadian yang kuat, menakjubkan, dan mencengangkan di pihak idola.
Ia makin menajam ketika ada kerapuhan di pihak pemuja. Kedua hal itu jika
bergabung, wajar, jika menghasilkan akibat yang dramatis.
Semua
orang tentu memiliki idola, mulai orangtua, keluarga, tetangga, sahabat, guru,
teman, hingga sosok lainnya termasuk sosok yang dikenal sebagai public
figure (Setiawan, 2018, hal. 15;
2017) . Idola
memberi semangat terhadap langkah yang dijalani dalam melakoni keseharian.
Idola memiliki peran psikis, yang dapat memengaruhi pandangan (cara, sudut,
jarak, sisi, dan resolusi) terhadap sesuatu bahkan bisa memengaruhi seseorang
sepenuhnya. Setiap manusia layak menjadi idola, entah manusia tersebut
dipandang sebagai sosok besar karena banyak orang menggilainya atau dipandang
sebagai sosok kecil karena sedikit orang mengenalnya. Sepanjang orang
menampilkan kesungguhan dalam menjalani keseharian, pasti ada orang yang
menjadikan sebagai idola meski diam-diam (Setiawan, 2018) .
Mengungkapkan
pengidolaan adalah perilaku wajar dari penggemar terhadap sang idola, seperti
menulis sebelas bait naḍom yang disajikan melalui gambar 1. Selain itu,
sebagai bentuk apresiasi terhadap rekam jejak dan karya Fadhilaturrahmi, saya
juga berupaya untuk bisa menjelajah profil beliau sebagai akademisi serta
menelaah karya beliau yang diterbitkan dalam bentuk jurnal akademik. Upaya
tersebut muncul karena pengidolaan kepada Fadhilaturrahmi turut memberi
semangat kepada saya untuk lebih terbiasa membaca jurnal akademik.
Gambar 1. Sebelas bait naḍom untuk ibu
Fadhilaturrahmi
|
Jurnal
akademik memiliki tantangan lebih dibanding buku pelajaran (textbook) (Setiawan, 2020) .
Secara umum, buku pelajaran ditulis untuk pelajar dan jurnal akademik ditulis
untuk pakar. Akibatnya, buku pelajaran sering memberikan banyak panduan bagi
pembaca dengan mengeksploitasi struktur teks dan menyoroti informasi penting.
Sedangkan jurnal akademik kerap mengandung istilah teknis yang tidak populer
disertai struktur teks eksplanasi dan argumentatif yang ditulis tanpa
mempertimbangkan pembaca umum. Kecenderungan penulisan buku pelajaran yang
mengungkapkan konten sebagai beragam fakta bisa menginspirasi pendekatan
hafalan terhadap konten, seiring pembaca menganggap keperluan membaca ialah
mengingat rincian paragraf yang ditulis. Sebaliknya, jurnal akademik mengandung
argumen persuasif berbasis data dan referensi untuk meyakinkan pembaca tentang
beberapa klaim. Tantangan dalam membaca jurnal akademik muncul seiring terdapat
perjuangan untuk mengidentifikasi dan mengerti komponen kunci yang terkandung
di dalamnya. Perjuangan ini kadang menghadirkan kesulitan untuk memahami
motivasi dari tuturan dari serta struktur argumen yang disajikan oleh penulis.
Dua
aspek yang patut disorot ketika membaca jurnal akademik ialah pembaca harus
dapat:
[1] Menemukan dan mengidentifikasi
informasi konseptual penting yang diungkap oleh penulis secara tersurat atau
tersirat. Ini berguna bagi pembaca untuk dapat membedakan tujuan penulis dari
pengantar riset.
[2] Memahami kaitan antar gagasan
penting, dalam konteks artikel yang dibaca (secara internal) maupun terbitan
akademik (secara eksternal). Ini berguna bagi pembaca untuk mengidentifikasi
pertanyaan riset yang disusun, alasan penggunakan desain riset untuk menjawab
pertanyaan itu, keselarasan data yang diperoleh dengan pertanyaan dan desain,
serta hubungan ketiganya dengan simpulan maupun nilai penting jurnal akademik
dalam kajian ilmiah.
Berdasarkan
sebaran informasi tersebut, riset ini bertujuan menjelajah profil
Fadhilaturrahmi serta menelaah jurnal akademik karya beliau secara individu
dalam riset pendidikan. Ruang lingkup uraian mencakup profil Fadhilaturrahmi sebagai
akademisi dan 9 jurnal akademik yang telah diterbitkan secara individu oleh
beliau dalam riset pendidikan sepanjang periode 18 April 2017–22 April 2020.
Uraian tersebut kemudian dibahas lebih lanjut guna menemukan makna karya
Fadhilaturrahmi dalam kajian pendidikan. Karena itu, pertanyaan riset ini
ialah, “Bagaimana makna karya Fadhilaturrahmi dalam kajian pendidikan
berdasarkan jurnal akademik yang telah diterbitkan secara individu oleh beliau sepanjang
periode 18 April 2017–22 April 2020?”
[B] Metode
Data
yang dibutuhkan dalam riset ini bahan penyusunan profil Fadhilaturrahmi sebagai
akademisi dan 9 jurnal akademik yang telah diterbitkan secara individu oleh
beliau dalam riset pendidikan sepanjang periode 18 April 2017–22 April 2020 serta
informasi tambahan terkait penulis dan karya tulis. Berdasarkan tujuan riset
dan kebutuhan data, pendekatan yang dipilih ialah kualitatif kategori
deskriptif dengan desain fenomenologi (Fraenkel, Wallen, &
Hyun, 2012, hal. 432) .
Kemudahan metode ini ialah tidak diperlukan tindakan untuk mengutak-atik
fenomena. Sedangkan kesulitannya ialah mengutamakan gambaran utuh dari
fenomena. Dari penuturan kemudahan dan kesulitan, metode ini dipilih karena
kami bermaksud memahami secara menyeluruh fenomena dalam riset ini berupa
Fadhilaturrahmi sebagai akademisi asal Indonesia serta 9 jurnal akademik yang
telah diterbitkan secara individu oleh beliau pada 18 April 2017–22 April 2020.
Partisipan
sebagai sumber data dipilih menggunakan teknik purposive sampling tipe critical
sample (Fraenkel, Wallen, &
Hyun, 2012, hal. 426 & 431) .
Teknik ini dipilih karena riset ini menyangkut satu sosok spesifik, ialah
Fadhilaturrahmi, yang menjadi sumber utama data.
Data
riset dikumpulkan menggunakan teknik pengamatan naturalistic, analisis
konten, serta wawancara retrospective (Fraenkel, Wallen, &
Hyun, 2012, hal. 446; 453; 478-9) .
Pengamatan dilakukan secara naturalistic karena kami tidak terlibat
dalam penulisan, penelaahan, penyuntingan, serta penerbitkan semua jurnal
akademik tersebut. Analisis konten dilakukan terhadap keselarasan jurnal
akademik yang diterbitkan individu oleh Fadhilaturrahmi dengan profesi yang
dialami saat ini sebagai dosen (Universitas Pahlawan
Tuanku Tambusai, 2019) ;
dokumen yang diajukan oleh beliau untuk mendukung pencalonan gelar akademik
berupa skripsi (Fadhilaturrahmi, 2011)
dan tesis (Fadhilaturrahmi, 2014) ,
paper konferensi yang beliau sajikan sebagai pemakalah (Fadhilaturrahmi, 2016) ;
pandangan yang beliau sampaikan melalui blog bundoku.wordpress.com (Fadhilaturrahmi, 2010) ;
cuitan beliau melalui akun Twitter @fadhilaturrahmi
dan @fadhilah_za_ (Fadhilaturrahmi, 2012;
2012) , serta caption
yang beliau tulis dalam unggahan akun Instagram @fadhilaturrahmi_za (Fadhilaturrahmi, 2020) .
Guna memperkaya data, kami juga melakukan wawancara kepada Fadhilaturrahmi
untuk memperoleh informasi lain yang dapat dipakai dalam riset ini. Wawancara
dilakukan secara retrospective karena didasarkan kepada tuturan ingatan
beliau terhadap beberapa peristiwa yang dialami terkait fokus penelitian (Fadhilaturrahmi, 2020) .
Data
yang diperoleh kemudian diperiksa keabsahan, keandalan, dan keobjektifan
menggunakan teknik triangulasi dan external audit (Fraenkel, Wallen, &
Hyun, 2012, hal. 453 & 458) .
Triangulasi dilakukan dengan cara menyelaraskan data hasil pengamatan naturalistic,
analisis konten, serta wawancara retrospective. Keselarasan tersebut
kemudian diperiksa lebih lanjut oleh orang di luar penulis (Adib Rifqi
Setiawan) dan partisipan (Fadhilaturrahmi), yakni Jeffa Lianto Van Bee dari
program studi S2 Pendidikan Matematika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Faliqul
Jannah firdausi dari program studi S2 Pendidikan Matematika UPI Bandung, Fajriyatul
Kamila dari S1 Teknologi Pendidikan UPI, serta Fatimah Afifatututthohiroh dari
S1 Psikologi UPI.
[C] Hasil
Tabel
1. Jurnal Akademik
Fadhilaturrahmi dalam periode 18 April 2017–22 April 2020
|
||
Nomor
|
Tanggal
Terbit
|
Judul
|
[1]
|
18
April 2017
|
Peningkatan
Hasil Belajar Siswa pada Materi Jaring-Jaring Balok dan Kubus dengan
Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Siswa Kelas IV SDN 05 Air
Tawar Barat
|
[2]
|
01
Mei 2017
|
Penerapan
Metode Mind Mapping Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Semester IIA
PGSD Matakuliah Pendidikan Matematika SD Kelas Rendah
|
[3]
|
01
Juni 2017
|
Penerapan Pendekatan Matematika Realistik Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa PGSD Matakuliah Pendidikan Matematika SD
Kelas Tinggi
|
[4]
|
02
Juli 2017
|
Penerapan
Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematik
Peserta Didik di Sekolah Dasar
|
[5]
|
03
Oktober 2017
|
Pengaruh
Pendekatan Open-Ended dan Pendekatan Scientifik Terhadap Kemampuan Koneksi
Matematik Siswa Sekolah Dasar
|
[6]
|
17
Oktober 2017
|
Lingkungan
Belajar Efektif Bagi Siswa Sekolah Dasar
|
[7]
|
21
April 2018
|
Pengaruh
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan GI Terhadap Peningkatan Kemampuan
Koneksi Matematik Sekolah Dasar
|
[8]
|
04
April 2019
|
Pengaruh
Pembelajaran Kooperatif Tipe GI terhadap Peningkatan Kemampuan Koneksi
Matematik Siswa Sekolah Dasar
|
[9]
|
22
April 2020
|
Pelatihan
Pembelajaran E-Learning Berbasis Edmodo Bagi Guru Sekolah Dasar
|
Biodata
Fadhilaturrahmi
|
||||
Nama
|
:
|
Fadhilaturrahmi
(Arab: فَضِيْلَةُ
الرَّحْمِ)
|
||
Lahir
|
:
|
Kota
Padang, 31 Agustus 1988
|
||
Pendidikan
|
:
|
SDN
08 Pulau Air
|
(1995–2001)
|
|
SMPN
17 Padang
|
(2001–4)
|
|||
SMAN
6 Padang
|
(2004–7)
|
|||
S1
PGSD UNP
|
(2007–11)
|
|||
Skripsi
“Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Materi Jaring-Jaring Balok dan Kubus
dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Siswa Kelas IV SDN
05 Air Tawar Barat”
|
||||
S2
Pendidikan Dasar UPI
|
(2012–4)
|
|||
Tesis
“Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan GI Terhadap Peningkatan
Kemampuan Koneksi Matematik Sekolah Dasar”
|
||||
Karier
|
:
|
Dosen
Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
|
(2014–sekarang)
|
|
Editorial
in Chief di:
|
||||
(2017–sekarang)
|
||||
(2020–sekarang)
|
||||
Editor di:
|
||||
(2018–sekarang)
|
||||
(2019–sekarang)
|
||||
Reviewer untuk:
|
||||
(2017–sekarang)
|
||||
(2017–sekarang)
|
||||
(2018–sekarang)
|
||||
Gambar
2. Biodata
Fadhilaturrahmi
|
[D] Pembahasan
Terdapat
kesalahan di profil Fadhilaturrahmi yang ditampilkan oleh situs Program Studi
S1 PGSD dari Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai (2019) . Profil tersebut
menyebut bahwa beliau dilahirkan di Bandung pada 5 Juli 1982 serta memiliki
riwayat pendidikan secara beruntun: S1 Pendidikan Kimia (2000–5), S2 Pendidikan
Dasar (2009–11), dan S3 Pendidikan Dasar (2013–7) yang ketiganya dialami di
UPI.
Profil
yang tepat ialah yang disajikan melalui gambar 2. Letak kesalahan tersebut tampak
kentara karena: (1) tempat dan tanggal lahir beliau ditulis sama persis dengan
profil Rizki Ananda
dan Yenni Fitra
Surya; (2) riwayat pendidikan sama persis dengan profil Yenni Fitra
Surya, Rusdial Marta,
dan Mufarizuddin;
serta (3) alamat rumah sama persis dengan keempat orang tersebut (Universitas Pahlawan
Tuanku Tambusai, 2019) .
Dari data rekapitulasi daftar pemilih pemilu 2019 yang dirilis oleh
Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) terdapat nama Fadhilaturrahmi
di urutan ke-11 sebagai pemilih asal Kelurahan Banuaran Nan XX, Lubuk Begalung,
Kota Padang (KPU RI, 2019) .
Profil pelajar perguruan tinggi yang ditampilkan oleh Forlap Dikti (2014; 2011)
juga menyebutkan bahwa nama Fadhilaturrahmi tercatat memiliki riwayat
pendidikan tinggi dari: S1
PGSD UNP (2007–11) dan S2
Pendidikan Dasar UPI (2012–4) (Forlap Dikti, 2014; 2011) . Data KPU RI (2019)
dan Forlap Dikti (2014; 2011)
selaras dengan tulisan beliau “Fadhilaturrahmi S.Pd UNP Padang, 2011” dalam
tesis yang diajukan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) Program
Studi Pendidikan Dasar dari UPI (Fadhilaturrahmi, 2014,
hal. Lembar Hak Cipta) .
Kesalahan tersebut diakui oleh Fadhilaturrahmi dalam percakapan pada 3 Mei
2020, “Pendidikan saya yang betul di PDDikti .. (Pangkalan Data
Pendidikan Tinggi, ars).” yang sekaligus mengonfirmasi ketepatan data
yang kami peroleh, “Betul..” tulis beliau (Fadhilaturrahmi, 2020) .
Berdasarkan keseluruhan informasi ini, data yang dipakai untuk profil
Fadhilaturrahmi ialah dari Forlap Dikti (2014; 2011)
serta KPU RI (2019)
yang didukung oleh tuturan beliau dalam percakapan WhatsApp pada 3 Mei 2020 (Fadhilaturrahmi, 2020) .
Fadhilaturrahmi
(Arab: فَضِيْلَةُ
الرَّحْمِ) dilahirkan di Kota Padang pada Rabu Legi, 18 Muḥarrom 1409 H.
/ 31 Agustus 1988 M. (Fadhilaturrahmi, 2020) .
Nama tersebut berasal dari dua kata Bahasa Arab: (1) faḍilat (Arab: فَضِيْلَة) dan (2) al-roḥm (Arab: الرَّحْم), yang disusun secara iḍōfat (Arab:
إِضَافَة). Kata faḍilat dalam Bahasa Arab didefinisikan sebagai “tingkat
tinggi dalam karakter yang baik” (Arab: الدَّرجة
الرفيعة
في حسن
الخلق) (Almaany, 2020) .
Kata faḍilat dalam Bahasa Indonesia dapat dialihbahasakan menjadi: (1)
kebaikan, keutamaan, kelebihan; dan (2) jasa, keuntungan, kualitas; sementara
dalam Bahasa Inggris bisa diterjemah menjadi: (1) advantage, excellence,
good quality, merit, virtue; (2) moral, moral excellence, morality,
quality, virtue; serta (3) amenity, credit, good feature, good point,
good traits, superiority (Almaany, 2020; 2020) .
Ketiga makna tersebut mengarah kepada ‘keutamaan’. Kata faḍilat dipakai sebanyak
118 kali oleh Abū Ḥāmid Muḥammad ibn Muḥammad al-Ghozzālī (Arab: أبو
حامد محمد
بن محمد
الغزّالي) dalam buku Iḥyā` ‘Ulūmu al-Dīni, antara lain ketika meletakkan
ḥukm mempelajari ilmu non- syar’i seperti matematika secara
rinci:
وأما
ما يعد فضيلة لا فريضة فالتعمق في دقائق الحساب وحقائق الطب وغير ذلك مما يستغنى
عنه ولكنه يفيد زيادة قوة في القدر المحتاج إليه
|
Ketika
dirangkai dengan kata tertentu, kata faḍilat bermakna, “nilai atau
fungsi yang dimaksudkan kata tertentu itu” (Arab: فضيلة
الشيءِ: مزيَّته أو وظيفته التي قُصِدَت منه) (Almaany, 2020) . Karena itu, ketika kata faḍilat
dirangkai dengan kata al-roḥm yang antara lain bisa diartikan “kasih
sayang”, makna Fadhilaturrahmi ialah “keutamaan kasih sayang” (Almaany, 2020) .
Rangkaian kedua kata untuk memunculkan makna baru dalam Bahasa Arab termasuk
dalam pembahasan iḍōfat. Salah satu aturan iḍōfat ialah kata
kedua yang dirangkai harus dibaca jer atau mudahnya di-ḥarōkat-i kasroh.
والثاني
اجرر وانو من أو في إذا ... لم يصلح إلا ذاك واللام خذا
إذا
أريد إضافة اسم إلى آخر حذف ما في المضاف من نون تلي الإعراب وهي نون التثنية أو
نون الجمع وكذا ما ألحق بهما أو تنوين وجر المضاف إليه
|
Bentuk
susunan kedua kata yang dijadikan nama beliau tersebut sudah sesuai dengan
aturan grammatical Bahasa Arab.
Padang
merupakan tempat yang identik dengan Islam. Karena itu, pada masa Belanda
menguasai Hindia Timur, perlawanan di Padang seperti yang dipimpin oleh Sayyīd
Sulaimān al-Jufrī (Arab: سيد سليمان الجفرى) adalah perlawanan terkait Islam (HAMKA, 2017, hal. 101) .
Salah satu tokoh Islam berdarah Padang paling dikenal secara global ialah Muḥammad
Yāsīn ibn Muḥammad ‘Īsā al-Fādānī (Arab: محمد
ياسين بن محمد عيسى الفاداني). Tokoh
yang lebih populer dengan sebutan Syekh Yāsīn Padang ini sebenarnya dilahirkan
dan wafat di Makkah, tapi menyematkan kata ‘Padang’ sebagai statement
rasa cinta tanah asal beliau. Syekh Yāsīn Padang termasuk sosok yang punya
kaitan academic genealogy (Arab: سند
العلمية) dengan saya terutama
dalam kajian Islam.
Tanggal
kelahiran Fadhilaturrahmi, 31 Agustus 1988 M., bertepatan dengan kecelakaan
penerbangan Delta Air Lines Flight 1141 menggunakan pesawat seri Boeing
727-200, yang jatuh saat lepas landas dari Bandara Internasional Dallas hingga
menewaskan 2 dari 4 pramugari dan 12 dari 101 penumpang serta melukai 76
lainnya (NTSB, 1989) .
Tanggal 18 Muḥarrom sendiri merupakan tanggal wafat Soeharto pada 27 Januari
2008, pembukaan resmi bangunan tertinggi di dunia yang mempunyai lift
tercepat dengan kecepatan 60 km/jam atau 16,7 m/s bernama Burj Dubaīy
(Arab: برج دبيّ)
pada 4 Januari 2010 serta peristiwa gempa bumi berkekuatan 7,4 Mw
yang diikuti oleh tsunami dari Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah pada 28
September 2018 yang mengakibatkan terjadinya gejala pencairan (likuefaksi)
tanah (IRIS, 2018; BBC, 2010;
Najib, 2008) . Tiga dari
empat peristiwa yang sama dengan tanggal lahir Fadhilaturrahmi, berdasarkan
kalender Matahari dan Bulan, terkait erat dengan fisika. Fisika merupakan
cabang ilmu yang paling disuka oleh Fadhilaturrahmi ketika belia. “Kesukaan
saya adalah fisika ...” tutur beliau menyampaikan ketertarikan tersebut (Fadhilaturrahmi, 2020) .
Sejak
memulai pendidikan formal dari SDN 8 Pulau Air, SMPN 17 Padang, sampai SMAN 6
Padang, beliau terbilang sebagai murid cemerlang. Prestasi sebagai juara kelas
yang selalu diraih serta ketertarikan terhadap fisika menjadi jalan beliau
terlibat aktif dalam perlombaan fisika. Keterlibatan tersebut tak sebatas
menjadi peserta, bahkan bisa menjadi juara.
“Dulu
waktu SMP saya pernah mendapatkan juara 1 fisika se-Kota Padang, jejaknya
saya tinggal semua di SMP..untuk kenang-kenangan kata guru, karena waktu itu
saya belum paham makna piagam dan piala.” ungkap beliau terkait masa lalu, “Saya tinggal
semua di sekolah, jadi tak ada salinannya di saya. Saya selalu mendapat juara
di sekolah mulai SD sampai SMA, tapi tak satupun sekolah favorit yang saya
masuki karena lebih memilih yang dekat dengan rumah. Sering disayangkan oleh
guru-guru kenapa pilihan-pilihan saya agak ‘lain’...” lanjut beliau
bercerita sekaligus taḥadduts bini’matillāh
|
Pilihan
‘lain’ tampak dari kecenderungan Fadhilaturrahmi yang tidak mengikuti arusutama
(mainstream) bangsa Minangkabau sebagai personalitas beliau. Bangsa
Minangkabau yang identik dengan kebiasaan merantau (Setiawan, 2014) ,
tak dialami oleh Fadhilaturrahmi yang mulai SD sampai SMA, bahkan S1 lebih
memilih lembaga yang terletak dekat dengan rumah. Pilihan ‘lain’ tersebut
tampak diambil oleh Fadhilaturrahmi dalam mengalami pendidikan tinggi.
Ketertarikan terhadap fisika membuat beliau sempat ingin melanjutkan kuliah di
program studi astronomi. Namun, berkat saran dari orangtua, beliau akhirnya
berkuliah di PGSD.
Fadhilaturrahmi
memulai pendidikan tinggi secara formal di S1 PGSD UNP pada tahun akademik
2007/2008. Pemeriksaan data Forlap Dikti (2011)
yang diverifikasi melalui SIVIL (Sistem Verifikasi Ijazah secara Elektronik) (2020)
menunjukkan bahwa beliau lulus dari UNP pada 8 Oktober 2011. Sayang, mesin
pencari tidak merekam skripsi yang beliau ajukan untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd.) PGSD dari UNP. Ketika kami menanyakan skripsi tersebut,
beliau menyampaikan bahwa skripsi yang diajukan berjudul Peningkatan Hasil
Belajar Siswa pada Materi Jaring-Jaring Balok dan Kubus dengan Pendekatan
Contextual Teaching and Learning (CTL) Siswa Kelas IV SDN 05 Air Tawar Barat
(Fadhilaturrahmi, 2020;
2011) . Tampak walau
memasuki S1 PGSD UNP dengan kecenderungan semangat terhadap astronomi, beliau
justru memiliki pilihan ‘lain’ dengan fokus kepada matematika. “... hidup
bawa saya ke matematika..menurut saya.” tutur beliau pada 3 Mei 2020 (Fadhilaturrahmi, 2020) .
Bicara
mengenai skripsi, melalui artikel Menyibak
Makna Sebuah Skripsi yang diterbitkan di blog
bundoku.wordpress.com
Fadhilaturrahmi mengungkap refleksi dan
opini terhadap penulisan skripsi (Fadhilaturrahmi, 2012) .
“Sebuah
skripsi disusun dengan diadakannya penelitian terlebih dahulu. Tentu saja
melakukan penelitian tidak semudah yang dibayangkan. Butuh proses dan waktu
baik dalam melakukannya maupun dalam menulis laporannya. Bahkan sebuah
skripsi, yang ditulis oleh seorang mahasiswa sudah dikonsultasikan pula baik
dari pembimbing akademik maupun penguji saat skripsi disidangkan. Sehingga
nanti, didapatkan sebuah hasil dari studi penelitian tersebut. Inilah yang
menjadi bagian penting dalam sebuah skripsi yaitu hasil penelitiannya. Lalu
untuk apa hasil penelitian yang telah dilakukan oleh mahasiswa yang telah
dituangkannya dalam sebuah skripsi? Apakah memang hanya untuk menjadi
pelengkap tugas akhir studi? Kalau iya, menurut saya adalah suatu kerugian
besar bagi bangsa dalam bidang pendidikan.”
|
Dalam
artikel tersebut beliau juga berpesan, “... jangan sampai makna sebuah
skripsi hanya terbatas sebagai tugas akhir untuk bisa lepas atau bebas dalam
suatu studi, tapi jauh lebih dari itu kita berharap penelitian yang sudah susah
payah dilakukan dalam penyususnan skripsi bisa bermanfaat bagi kehidupan.” (Fadhilaturrahmi, 2012) .
Ungkapan
tertulis tersebut menampakkan bahwa beliau punya perhatian khusus kepada
keberadaan skripsi di Indonesia sebagai bagian dari kegiatan riset. Pasalnya
skripsi dalam ranah riset di Indonesia, kurang dianggap sebagai karya tulis
yang penting selain dari penulisnya. Ini pernah diungkap oleh Setiya Utari dan
Muhamad Gina Nugraha ketika membimbing saya menyusun skripsi pada paruh akhir 2016
silam. Pada satu moment bimbingan, Buk Ut—sapaan saya kepada
beliau—mengucapkan bahwa skripsi merupakan latihan riset. Ucapan tersebut
kemudian disetujui oleh Pak Gin Gin—sapaan saya kepada beliau. Karena alasan
seperti itu, Buk Utari dan Pak Gin Gin juga mendorong kepada saya pada 29
November 2016 untuk ikut “Seminar Nasional Fisika Ke-2” (SiNaFi II) yang
dilaksanakan pada 17 Desember 2016 di UPI. Dorongan ini diberikan supaya saya
terbiasa menyajikan lisan dan tertulis hasil riset kepada komunitas akademik (Setiawan, Utari, &
Nugraha, 2016) . Rupanya
keterlibatan di SiNaFi II menjadi debut saya untuk melakukan riset berlanjut,
khususnya terkait praktik pembelajaran dilakukan.
Belakangan
melalui wawancara, saya baru sadar bahwa pengalaman tersebut mirip seperti pengalaman
Terry Mart (Setiawan, 2019) .
Dorongan Setiya Utari dan Muhamad Gina Nugraha kepada saya yang mirip dengan
pengalaman Terry Mart tersebut mungkin bisa lebih dibiasakan dalam
memperlakukan skripsi supaya, “...manfaat dari hasil temuan skripsi bisa
langsung dipakai dan dirasakan oleh masyarakat.” seperti diharapkan oleh
Fadhilaturrahmi (2012) . Apalagi belakangan,
beliau juga menyampaikan pengalaman yang sama, “Artikel tentang CTL itu
adalah skripsi saya...” tutur beliau pada 5 Mei 2020 (Fadhilaturrahmi, 2020) .
Fadhilaturrahmi
melanjutkan pendidikan tinggi formal ke S2 Pendidikan Dasar Sekolah
Pascasarjana (SPs) UPI pada tahun akademik 2012/2013—bersamaan dengan saya
ketika masuk S1 Pendidikan Fisika di kampus yang sama. Pemeriksaan data Forlap
Dikti (2014)
yang diverifikasi melalui SIVIL (2020)
menunjukkan bahwa beliau lulus dari UPI pada 14 Juli 2014. Tesis yang beliau
ajukan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) ialah Pengaruh
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan GI Terhadap Peningkatan Kemampuan Koneksi
dan Komunikasi Matematik Siswa Sekolah Dasar (Fadhilaturrahmi, 2014) .
Masa
kelulusan Fadhilaturrahmi bersamaan dengan masa ketika saya sedang menggilai
astronomi. Sepanjang 2014, antara lain bersama Iqlima Hikmawati, Uwais Al Qorni
Akbar, Binta Yunita, Muhammad Miftah Waliyuddin, dan Syifa Nuripah yang
tergabung dalam Cakrawala, kerap bermalam memanfaatkan fasilitas Laboratorium
Bumi dan Antariksa (LBA) dan Menara Timur FPMIPA A UPI dengan dibimbing oleh
Judhistira Aria Utama dan Nanang Dwi Ardi untuk menyibak peta langit. Pada
masa itu pula saya beberapa kali bermain ke Imaah Noong milik Hendro Setyanto
di rumah beliau di Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Imaah Noong pada waktu itu
beberapa kali mengadakan acara yang membahas masalah astronomi bersama para
pakar, seperti Thomas Djamaluddin. Andai saat itu saya menyadari keberadaan
Fadhilaturrahmi di UPI, mungkin kami bisa memulai duet riset terkait
pembelajaran astronomi di tingkat pendidikan dasar—yang saat ini tidak bisa
menjadi mata pelajaran sendiri dalam kurikulum nasional. Apalagi topik
astronomi dan matematika dalam kajian keilmuan memiliki kelindan erat yang
dapat dimanfaatkan untuk praktik pembelajaran (Utama, 2012) .
Dalam
penyelesaian tesis tersebut, Fadhilaturrahmi dibimbing oleh Wahyudin (pada
waktu itu sudah dilantik sebagai guru besar) dan Turmudi (pada waktu itu belum
dilantik sebagai guru besar). Kedua pembimbing tesis beliau sama-sama memiliki
kepakaran di bidang pembelajaran matematika. Wajar kalau susunan tuturan judul
tesis Fadhilaturrahmi memiliki keserupaan dengan tesis yang diajukan Wahyudin
ketika S2, yakni Pengaruh Pembelajaran Siswa Aktif Terhadap Kemampuan
Pemahaman Matematika (Wahyudin, 2017) .
Uniknya, dalam curriculum vitae (CV) Wahyudin disebutkan bahwa
pembimbing tesis S2 beliau ialah Isyrin Nurdin, yang pernah menjadi rektor di
UNP (Abidin, 2012, hal. 25;
Sudja, 1998, hal. 56) .
Turmudi sendiri termasuk dosen dari Pendidikan Matematika UPI yang punya rekam
jejak terlibat dengan Pendidikan Fisika UPI, seperti duet riset tentang arah qiblat
dengan Judhistira Aria Utama serta penyusunan struktur kurikulum Kalkulus dan
Matematika Fisika bersama Roswati Mudjiarto (Mudjiarto, 2018; Utama
& Turmudi, 2012) .
Koneksi
informasi yang unik, mengingat Fadhilaturrahmi sebelumnya kuliah S1 di UNP
serta menyampaikan, “Kesukaan saya adalah fisika, tapi hidup bawa saya ke
matematika..menurut saya.” (Fadhilaturrahmi, 2020) .
Koneksi informasi dari singkat skripsi dan tesis tersebut sekaligus menguatkan
tuturan yang disampaikan oleh Fadhilaturrahmi, bahwa perjalanan hidup membawa
beliau ke matematika.
Menurut
beliau, Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan
teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan
memajukan daya pikir manusia.” (Fadhilaturrahmi, 2014,
hal. 1) . Ungkapan
tersebut terasa lebih beradab ketimbang tuturan saya ketika menulis matematika,
“Jadi, kalau ada manusia yang merasa beragama dan mengira berbudaya tapi
tidak belajar Matematika, manusia itu telah mengambil inisiatif menjadi
binatang.” (Setiawan, 2018) .
Perjalanan hidup yang membawa beliau ke matematika juga tampak oleh 7 dari 9
jurnal akademik yang ditunjukkan dalam tabel 1. terkait dengan pembelajaran
“ilmu universal” atau “pembeda manusia dengan binatang” tersebut. Profil dosen
dari Forlap Dikti (2019)
memperlihatkan bahwa 37 dari 89 mata kuliah di setiap kelas yang diampu oleh
Fadhilaturrahmi terkait dengan pembelajaran matematika. Keseluruhan sebaran
informasi tersebut saling menguatkan anggapan beliau bahwa perjalanan hidup
membawa beliau ke matematika.
Karier
sebagai dosen dimulai Fadhilaturrahmi
setelah memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) Program Studi Pendidikan
Dasar dari UPI. Forlap Dikti (2019)
menyebutkan bahwa beliau mulai semester genap tahun akademik 2014/2015 di
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Pahlawan Tuanku Tambusai.
Ini berarti beliau tidak terlampau menunggu waktu lama untuk bisa bermanfaat
bagi kehidupan berdasarkan kepakaran dan gelar akademik yang dimiliki. Seperti al-ḥadīts
rosūlullōh Muḥammad ṣolllallōhu’alayhiwasallam yang beliau suka:
خَيْرُ
النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
|
“Sebaik-baik
manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.”
|
beliau
pun berusaha untuk menjadi manusia yang paling bermanfaat bagi orang lain
berdasarkan kepakaran dan gelar yang dimiliki. Atau meniru tuturan beliau dalam
Menyibak Makna Sebuah Skripsi, “Sebaik-baik magister pendidikan adalah
yang bermanfaat dengan cara berkarier di lembaga pendidikan.” (Fadhilaturrahmi, 2012) .
STKIP
Pahlawan Tuanku Tambusai ketika Fadhilaturrahmi
mulai masuk terbilang muda. Pasalnya perguruan tinggi asal Riau ini memperoleh
izin operasional bernomor 60/E/O/2012 pada 29 Februari 2012 dengan 3 Program
Studi S1 yaitu: (1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar; (2) Pendidikan Guru PAUD;
dan (3) Pendidikan Matematika (Universitas Pahlawan
Tuanku Tambusai, 2019) .
Berkarier di lembaga berusia muda memang kadang dipandang kurang gemilang.
Namun, justru melalui lembaga berusia muda pula terdapat kesempatan sekaligus
tantangan untuk lebih banyak berperan. Kesan inilah yang saya peroleh dari
rekam jejak Gianfranco Zola sebagai pemain Chelsea (Chelsea FC, 2018) .
Pada waktu Gianfranco Zola datang ke Chelsea, November 1996, The Blues
bukanlah darah biru Eropa, bahkan cenderung dipandang semenjana. Namun,
Gianfranco Zola tak ragu menerima tawaran bermain untuk Chelsea. Keputusan ini
kelak membuat Gianfranco Zola yang mulanya dianggap pemain terbuang, tampil
cemerlang sekaligus turut membangun pondasi mental juara bagi Chelsea.
Kesempatan
dan tantangan seperti dialami Gianfranco Zola selama di Chelsea itulah yang
juga diperoleh Fadhilaturrahmi ketika memulai karier di STKIP Pahlawan Tuanku
Tambusai, yang belakangan berevolusi menjadi Universitas
Pahlawan Tuanku Tambusai setelah memperoleh ijin operasional pada 20
januari 2017 dengan nomor perundangan 97/KP/ I/2017 (Universitas Pahlawan
Tuanku Tambusai, 2019) .
Kesempatan pertama diperoleh dengan mengampu 6 mata kuliah yang tersebar ke 12
kelas. Setelah 2 tahun menjadi dosen, beliau kemudian mulai dipercaya sebagai
pembimbing skripsi pada semester genap tahun akademik 2016/7 (Forlap Dikti, 2019) .
Kesempatan
kedua ialah mengembangkan riset dari kampus tersebut melalui keterlibatan dalam
penerbitan jurnal akademik. Keterlibatan lain dalam penerbitan jurnal akademik
juga dialami dari luar lembaga tempat beliau berkarier, yakni sebagai reviewer
untuk Jurnal
Cakrawala Pendas dan Elementary
(Setiawan, 2020) .
Tabel
2. Mata kuliah
yang diampu oleh Fadhilaturrahmi pada semester debut berkarier
|
|
Mata
Kuliah
|
Banyak
Kelas
|
Mikro
Teaching (Pembelajaran
Mikro)
|
2
|
Pendidikan
Matematika SD Kelas Rendah
|
4
|
Model-model
Pembelajaran Matematika SD
|
3
|
Penelitian
Tindakan Kelas
|
1
|
Pengembangan
Kurikulum
|
2
|
Pembelajaran
SBK SD
|
1
|
Sumber:
Forlap Dikti
|
Selain
menjadi pengajar, pembimbing, editorial in chief, editor, dan reviewer,
Fadhilaturrahmi termasuk sosok yang aktif menulis jurnal akademik. Keaktifan
dalam menulis telah membuahkan 17 jurnal akademik sampai sekarang, rinciannya:
9 sebagai penulis tunggal, 5 sebagai co-author dengan Rizki Ananda,
serta 3 lainnya berkolaborasi masing-masing dengan Surani Oktavia & Lusi
Marleni, Yuni Astuti & Rini Parmila Yanti, serta Mimi Rahmi Rosneli &
Adityawarman Hidayat (Fadhilaturrahmi, 2017;
2017) . Ini belum
termasuk paper konferensi yang beliau sajikan sebagai pemakalah, walau beliau
sempat menuturkan dengan penuh rendah hati, “Tulisan saya belumlah banyak,
karena waktu kebanyakan saya habis mengurusi kerjaan struktural di
universitas.” (Fadhilaturrahmi, 2020) .
Tabel
3. Keterlibatan
Fadhilaturrahmi dalam penerbitan jurnal akademik
|
||
Nama
Terbitan
|
Tahun
Debut
|
Peran
|
April
2017
|
Editorial
in Chief
|
|
Mei
2017
|
Reviewer
|
|
Desember
2017
|
Reviewer
|
|
Desember
2018
|
Editor
|
|
Desember
2018
|
Reviewer
|
|
April
2019
|
Editor
|
|
April
2020
|
Editorial
in Chief
|
|
Sumber:
Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
|
[1] [18 April 2017] Peningkatan
Hasil Belajar Siswa pada Materi Jaring-Jaring Balok dan Kubus dengan Pendekatan
Contextual Teaching And Learning (CTL) Siswa Kelas IV SDN 05 Air Tawar Barat
Fadhilaturrahmi
(2017)
melalui jurnal Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Materi Jaring-Jaring
Balok dan Kubus dengan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Siswa
Kelas IV SDN 05 Air Tawar Barat, menyajikan riset tentang penerapan
pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam pembelajaran
matematika topik bangun ruang 3 dimensi. Jurnal ini merupakan versi lain dari
skripsi yang diajukan oleh Fadhilaturrahmi (2011)
untuk memperoleh gelar S.Pd. PGDS dari UNP.
Jurnal
ini pula yang menjadi pembuka debut penerbitan daring Jurnal Basicedu
yang mulanya diterbitkan cetak dengan nama Jurnal Pendidikan Dasar (LIPI, 2017) .
Jurnal Basicedu yang memperoleh ISSN daring 2580-1147 pada 16 Maret
2017, belakangan memperoleh ISSN cetak 2580-3735 pada 19 Juni 2017 (LIPI, 2017; 2017) .
SINTA merekam sampai 5 Mei 2020 bahwa Jurnal Basicedu sudah dikutip
sebanyak 233 kali, yang menunjukkan bahwa terbitan akademik ini cukup mendapat
perhatian dari para penulis (SINTA, 2020) .
CTL
adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan
murid secara penuh guna memfasilitasi mereka untuk bekerja dan mengalami
sendiri topik yang dipelajari dengan cara menyajikan informasi fakta ketika
pembelajaran di dalam kelas (Fadhilaturrahmi, 2017,
hal. 2-3) . Tujuan
penerapan CTL menurut Fadhilaturrahmi (2017)
ialah mendorong murid untuk menghubungkan pengetahuan yang dimilikinya dan
menerapkannya dalam kehidupan. Tampak kentara bahwa CTL didasarkan kepada teori
konstruktivis yang mengapresiasi pemahaman dan pengetahuan murid yang diperoleh
dari pengalaman mereka sendiri sebelum memasuki sekolah (Nola & Irzik, 2006,
hal. 175) .
Fadhilaturrahmi
(2017)
menggunakan CTL sebagai cara mengatasi masalah kesulitan murid dalam menentukan
jaring-jaring balok dan kubus selain sesuai contoh dari guru. Penyebab
kesulitan ini menurut beliau antara lain kekurangan pemodelan dalam
pembelajaran seiring guru hanya memberikan soal dari buku pelajaran tanpa
mengaitkan dengan keseharian murid (Fadhilaturrahmi, 2017,
hal. 2) . Hasil yang
diperoleh secara umum melalui 7 tahap penerapan CTL selama 2 siklus selalu
meningkat di setiap aspek. Dalam menyajikan hasil tersebut, Fadhilaturrahmi (2017)
sepenuhnya menyajikan secara deskriptif. Beliau memiliki kepiawaian tersendiri
ketika menuturkan. Rincian kegiatan, pelaksanaan guru, serta keterlibatan
murid, semua diceritakan dengan alur tutur yang laras dan jelas. Sehingga
pembacaan jurnal tersebut terasa mengalir laiknya menyimak beliau bercerita
secara lisan.
Tabel
4. Hasil penerapan
CTL oleh Fadhilaturrahmi
|
||||||
Siklus
|
Pembelajaran
|
Pelaksanaan
|
Aspek
(dalam %)
|
|||
Guru
|
Murid
|
Kognitif
|
Afektif
|
Psikomotor
|
||
I
|
1
|
76,92
|
69,23
|
53,12
|
71,00
|
69,23
|
2
|
88,46
|
80,76
|
56,25
|
78,00
|
78,29
|
|
II
|
1
|
96,15
|
98,00
|
90,62
|
82,50
|
81,40
|
2
|
96,15
|
98,07
|
93,75
|
90,00
|
86,70
|
Penyajian
deskriptif memang sesuai metode riset yang dipakai beliau, tapi tuturan
tersebut tanpa disertai tabel dan grafik untuk meringkas data. Ketiadaan tabel
dan grafik menyulitkan saya sebagai pembaca dalam mengidentifikasi klaim bahwa
terjadi peningkatan dari sisi proses dan hasil. Ketika saya ringkas hasil
beliau dalam tabel 4 tersebut, dapat dilakukan pembahasan lanjut berupa kaitan
antar data berdasarkan korelasi Pearson r (reversion) seperti
yang pernah saya lakukan dalam Pembelajaran Tematik Berorientasi Literasi
Saintifik (Setiawan, 2020, hal. 55;
Pearson, 1895, hal. 241; Galton, 1877, hal. 532) .
Perhitungan korelasi Pearson r yang saya lakukan menunjukkan bahwa
pelaksanaan guru dan keterlibaran murid memiliki korelasi positif sebesar
0.979. Ini berarti bahwa hasil belajar murid punya kaitan sangat erat dengan
pelaksanaan pembelajaran oleh guru.
Data
empiris tersebut selaras dengan pandangan yang disajikan oleh Burhān al-Dīn
al-Nu’mān ibn Ibrōhīm al-Zarnūjī dalam buku Ta’līm al-Muta’allim Ṭorīq
al-Ta’allum (Arab: تعليم المتعلم طريق
التعليم) terkait enam
faktor penunjang pembelajaran berkualitas:
ذُكَاءٍ
وَ حِرْصٍ وَ اصْطِبَارٍ وَ بُلْغَةٍ ∎ وَ اِرْشَادِ اُسْتِاذٍ وَ
طُوْلِ زَمَانٍ
|
“Kecerdasan,
ketekunan, kesabaran, modal finansial, bimbingan guru, serta manajemen
waktu.”
|
Data
empiris tersebut juga mendukung ungkapan beliau dalam Lingkungan Belajar Efektif Bagi Siswa Sekolah Dasar
yang menyebut, “Guru merupakan faktor yang sangat penting dalam pendidikan
formal pada umumnya karena bagi siswa sering dijadikan tokoh teladan.” (Fadhilaturrahmi, 2017,
hal. 62) .
Perhitungan
korelasi Pearson r yang saya lakukan lebih lanjut terhadap kaitan antar
aspek juga memiliki korelasi positif dengan nilai berikut:
Tabel
5. Kaitan Antar
Aspek Hasil Penerapan CTL oleh Fadhilaturrahmi
|
|||
Aspek
|
Kognitif
|
Afektif
|
Psikomotor
|
Kognitif
|
1,000
|
||
Afektif
|
0,892
|
1,000
|
|
Psikomotor
|
0,855
|
0,985
|
1,000
|
Penerapan
CTL dalam pembelajaran matematika topik kubus dan balok memang bukan sesuatu
yang baru dalam riset pendidikan. Selain Fadhilaturrahmi (2017; 2011) ,
terdapat riset serupa dengan perbedaan terletak partisipan, seperti dilakukan
oleh Nova Indah Sari (2013) ,
Sri Hidayah (2014) ,
dan Nita Yulinda (2016) ,
yang secara umum mengarah kepada simpulan bahwa penerapan CTL dapat
meningkatkan hasil belajar. Nita Yulinda (2016)
memiliki perbedaan dibanding keempat riset serupa tersebut, beru aturut
membahas kaitan antar aspek yakni kemampuan pemecahan masalah matematis dengan
kepercayaan diri murid yang keduanya berkorelasi positif sebesar 0,268. Walau
begitu, jurnal tentang CTL karya beliau sampai 6 Mei 2020 tercatat memiliki
sitasi paling banyak dibanding ketiga jurnal lain serupa sekaligus menjadi
penyumbang sitasi terbesar buat penulis, yakni sebanyak 17 kali kutipan, unggul
12 kutipan dari Nita Yulinda (Fadhilaturrahmi, 2017; 2017; 2017; Yulinda, 2016) .
Andai
Fadhilaturrahmi (2017; 2011)
melakukan pembahasan seperti Nita Yulinda (2016)
untuk aspek kognitif, afektif, dan psikomor, beliau memiliki kapling penting
berupa data empiris terkait tiga aspek pembelajaran tersebut dari partisipan
pelajar Indonesia. Apalagi andai pembahasan itu disampaikan beliau melalui
skripsi, yang membuka kesempatan supaya skripsi tidak “...hanya terbatas
sebagai tugas akhir untuk bisa lepas atau bebas dalam suatu studi, tapi jauh
lebih dari itu kita berharap penelitian yang sudah susah payah dilakukan dalam
penyususnan skripsi bisa bermanfaat bagi kehidupan.” (Fadhilaturrahmi, 2012) .
Nilai penting pembahasan tersebut muncul karena berdasarkan taksonomi Bloom
tujuan pendidikan diklasifikasikan ke dalam aspek kognitif, afektif, dan
psikomor (Krathwohl, 2002; Simpson, 1966; Krathwohl, Bloom,
& Masia, 1956; Bloom, Engelhart, Furst, Hill, & Krathwohl, 1956) .
Walau sudah lebih dari setengah abad dipakai dalam praktik dan riset
pendidikan, data empiris untuk kaitan antar aspek berdasarkan taksonomi Bloom
belum banyak tersedia.
Lebih
lanjut, taksonomi Bloom juga memperoleh beberapa kritik. Misalnya dari Richard
W. Morshead (1965) yang mengungkap
bahwa klasifikasi tersebut bukan taksonomi yang dibangun dengan benar, karena
tidak memiliki dasar pemikiran sistematis tentang konstruksi yang dibuat.
Ungkapan Morshead (1965) diakui oleh Lorin W.
Anderson & David R. Krathwohl (2001) yang merevisi
konstruksi taksonomi lebih sistematis. Kritik dari Richard Paul (1992)
terhadap domain kognitif taksonomi mengakui keberadaan enam kategori, tapi
mempertanyakan keberadaan hubungan hierarkis berurutan.
Saya
sendiri menyayangkan kepada pendidik yang memandang taksonomi sebagai hierarki
yang berdampak kepada anggapan bahwa tingkat terendah sebagai pembelajaran tak
layak. Berdasarkan sebagaran informasi itulah, data empiris hubungan ketiga
domain tersebut layak untuk dibahas lebih lanjut. Meski Fadhilaturrahmi (2017)
tak membahas korelasi data tersebut, tak perlu dipersoalkan. Lagipula beliau
telah memberi keteladanan bahwa riset yang dilakukan untuk mengatasi masalah
yang ditemui.
Buat
saya pribadi, Pendekatan CTL dalam pembelajaran bangun ruang terbilang andalan
sebagai pemancing motivasi belajar murid Madrasah Ibtidaiyah (MI). Ini terjadi
karena murid yang saya hadapi berlatar Islam serta kadang kurang apresiatif
kepada matematika. Bangun balok dan kubus merupakan bentuk umum bak mandi, yang
menjadi tempat penampung air. Air termasuk pembahasan fiqh terkait
bersuci (ṭohāroh). Untuk pembelajaran fiqh berbasis kitab kuning
atau textbook klasik di MI NU Tasywiquth Thullab Salafiyyah (TBS) Kudus (Setiawan, 2019) ,
pembahasan ini terkait dengan tuturan yang terdapat dalam buku Safīnat
al-Najā berikut:
(فَصْلٌ: فِى أَحْكَامِ الْمَاءِ) الْمَاءُ قَلِيْلٌ وَ
كَثِيْرٌ، الْقَلِيْلُ: مَا دُوْنَ الْقُلَّتَيْنِ، وَالْكَثِيْرُ: قُلَّتَانِ
فَأَكْثَرَ. الْقَلِيْلُ يَتَنَجَّشُ بِوُقُوْعِ النَّجَاسَةِ فِيْهِ وَإِنْ
لَمْ يَتَغَيَّرْ، وَالْمَاءُ الْكَثِيْرُ لَا يَتَنَجَّسُ إِلَّا إِذَا
تَغَيَّرَ طَعْمُهُ أَوْ لَوْنُهُ أَوْ رِيْحُهُ.
|
“(Pasal:
tentang ḥukm air) Air ada dua macam: sedikit dan banyak. Air yang
sedikit adalah air yang kurang dari dua qullat. Air yang banyak adalah
air yang tepat dua qullat atau lebih. Air yang sedikit bisa menjadi najs
sebab tercampur najs ke dalamnya, meskipun tidak berubah sama sekali.
Air yang banyak tidak bisa menjadi najs, kecuali air tersebut telah
berubah rasa, warna, atau baunya.”
|
Kata
kunci dalam tuturan tersebut ialah dua qullat atau qullatain
(Arab: الْقُلَّتَيْنِ). Qullat merupakan ukuran volume
yang tidak termasuk dalam satuan internasional (SI). Dua qullat sendiri
dalam textbook klasik fiqh kerap diukur berdasarkan satuan pound
(Arab: رِطْل), yang notabene satuan imperial untuk massa, bukan volume (United States National
Bureau of Standards, 1959) .
Karena itu, textbook klasik fiqh juga menyajikan konversi ukuran
berdasarkan pound ke dalam satuan terkait volume, yakni hasta (Arab: ذِرَاعٌ) yang juga tidak termasuk dalam SI.
Misalnya dikaitkan dengan bangun kubus seperti disampaikan dalam buku Kāsyifat
al-Sajā berikut:
وَقَدْرُهُمَا
بِالْمِسَاحَةِ فِي الْمُرَبَّعِ ذِرَاعٌ وَرُبْعٌ طُوْلاً وَعَرْضًا وَعُمْقًا
بِذِرَاعِ الْآدَمِيِّ وَهُوَ شِبْرَانِ تَقْرِيْبًا.
|
“Ukuran
dua qullah berdasarkan luas dalam bangun bentuk bujur sangkar yaitu
panjang, lebar, dan dalamnya sebesar satu seperempat hasta manusia, kira-kira
dua jengkal tangan.”
|
Gambar 3. Warisan Dinasti ‘Umayyah tahun 743 yang menjelaskan ukuran satu pound
(Arab: رِطْل)
|
Gambar 4. Ukuran panjang satu hasta hasta (Arab: ذِرَاعٌ)
|
Dengan
demikian, wajar ketika pembelajaran aktual di setiap tingkat dan lembaga
Yayasan Tasywiquth Thullab Salafiyyah (TBS) Kudus untuk saat ini kerap disertai
penjelasan hasil konversi ukuran dua qullah ke dalam SI, yakni sebanyak
216 liter menurut pendapat jumhūr ‘ulamā`. Kaitan dengan CTL ialah topik
air bisa menjadi informasi fakta yang dapat disajikan guna melatih murid
menerapkan hasil belajar dari topik kubus dan balok dalam kehidupan. Contoh
penyajian bisa dengan menyajikan masalah seperti disajikan melalui Gambar 5:
Bak mandi di rumah
Fadhilaturrahmi berbentuk balok berukuran panjang 100 m, tinggi 60 cm, dan
lebar 40 cm. Ketika baru terisi setengah, najis jatuh ke dalam bak
mandi tersebut, tanpa mengubah warna, bau, dan rasa air dalam bak mandi.
Fadhilaturrahmi ingat bahwa air dalam bak mandi tidak menjadi mutanajjis,
selama najis yang menyampurinya tidak mengubah warna, bau, dan rasanya
serta volume air minimal 2 qullah.
Pertanyaan:
[1]
Apa bentuk bangun bak mandi di rumah Fadhilaturrahmi?
[2]
Bagaimana gambar ilustrasi bak mandi tersebut?
[3]
Bagaimana gambar skema jaring-jaring bak mandi tersebut?
[4]
Apakah dapat disimpulkan air dalam bak mandi tersebut mutanajjis?
[5]
Mengapa dapat disimpulkan seperti itu?
|
Gambar
5. Contoh lembar
kegiatan topik bangun ruang 3 dimensi konteks fiqh
|
Berdasarkan
pembacaan Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Materi Jaring-Jaring Balok
dan Kubus dengan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Siswa Kelas
IV SDN 05 Air Tawar Barat karya Fadhilaturrahmi (2017; 2011)
dan rekaman pembelajaran yang saya alami, tampak bahwa jurnal akademik tersebut
dapat dilanjutkan kembali. Kelanjutan tersebut ialah dengan menyusun lembar
kegiatan dalam konteks fiqh, yang setelah diterapkan dapat memberi data
guna membahas kaitan aspek kognitif, afektif, dan psikomor. Kelanjutan ini
tentu tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat. Perlu proses panjang mulai
menyusun indikator sebagai dasar lembar kegiatan sesuai CTL dalam konteks fiqh
yang memuat aspek kognitif, afektif, dan psikomotor, melaksanakan dalam
pembelajaran—yang rigid kalau mengikuti kalender pembelajaran SD/MI tapi
flexible jika dilakukan di pondok pesantren, serta membahas data yang
diperoleh. Namun proses panjang tersebut bukan berarti mustahil dilakukan
bukan?
[2] [17 Oktober
2017] Lingkungan Belajar Efektif Bagi Siswa Sekolah Dasar
Jurnal
Lingkungan Belajar Efektif Bagi Siswa Sekolah Dasar inilah yang
mengenalkan Fadhilaturrahmi secara verbal kepada saya. Jurnal ini mulanya ingin
saya bahas paling awal. Namun, sebagai bentuk penghormatan kepada karya akademik
perdana Fadhilaturrahmi (2017; 2011)
tentang CTL, pilihan saya lebih pantas diletakkan setelah beliau. Tidak etis
bagi saya untuk berada di depan beliau. Jurnal ini saya temukan melalui
pencarian Google
Scholar menggunakan kata kunci “Lingkungan Belajar” “Sekolah Dasar”
(keduanya dalam tanda petik) pada Juli 2019 silam (Google Scholar, 2019) .
Jurnal kategori telaah tersebut belakangan menjadi salah satu bacaan utama
saya—bacaan utama biasa dibaca berulang. Bahkan saya sangat berharap kepada
beliau agar berkenan menyampaikan uraian jurnal tersebut secara lisan melalui
rekaman video.
Selagi
menulis cerita pembelajaran Biologi di kelas X MA NU TBS Kudus pada 2018/2019
dan mengurus penerimaan santri baru Pondok Pesantren Ath-Thullab untuk
2019/2020, saya turut menyiapkan diri guna come back home memandu
pembelajaran di MI NU TBS Kudus. Tugas memandu pembelajaran di MI NU TBS Kudus sudah
diberikan kepada saya sejak 2017/8, walakin terdapat harapan kuat supaya sejak
kembali lagi mulai 2019/2020, saya bisa tetap menerapkan keilmuan yang
diperoleh dari Pendidikan Fisika UPI sekaligus melanjutkan kebiasaan menulis
cerita pembelajaran.
Menerapkan
keilmuan yang dimaksud berupa merancang, melaksanakan, sekaligus mengevaluasi
pembelajaran literasi saintifik—yang notabene topik skripsi saya. Kelak, penerapan
keilmuan tersebut mulai matang ketika saya bisa menyusun indikator literasi
saintifik sendiri berdasarkan 4 referensi, yang susunan awal diterbitkan oleh Jurnal
Basicedu serta revisi indikator diterbitkan oleh Edukatif—2 jurnal
yang melibatkan Fadhilaturrahmi (Setiawan, 2020, hal. 31;
2020, hal. 57; Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, 2017) .
Kebiasaan
menulis cerita pembelajaran mulai muncul seiring pesan dari Roza Lailatul
Fitria (Arab: رازا ليلة الفطرية) as known as Oza Kioza ketika kami
bercakap dalam proses penulisan feature berjudul Ki Oza Kioza dan
Breast Capital (Setiawan, 2018; 2018) .
Perwujudan pesan tersebut saya tulis dalam catatan pengalaman memandu
pembelajaran matematika di kelas MPTs pada 2017/8 danbiologi di kelas X MA pada
2018/9, keduanya di Madrasah NU TBS (Setiawan, 2018; 2018) .
Kelak kebiasaan menulis cerita pembelajaran ini berubah ke arah penulisan dalam
format jurnal akademik dan/atau paper konferensi (Setiawan, 2020) .
Harapan
kuat tersebut tak hanya berlaku bagi pembelajaran di MI saja, melainkan juga
pondok pesantren. Apalagi untuk pondok pesantren, pengembangan kurikulum sejak
2017/2018 sudah berada di tahap pematangan. Keadaan lapangan dan harapan
pribadi seperti itulah yang menggelayuti penemuan jurnal Lingkungan Belajar
Efektif Bagi Siswa Sekolah Dasar karya Fadhilaturrahmi (2017) .
Jurnal
ini, buat saya, cukup memberi bacaan cerdas, lugas, dan bernas. Kebetulan di
bagian Pendahuluan, beliau mengungkap, “Pengelolaan kelas berbeda
dengan pengelolaan pembelajaran.” (Fadhilaturrahmi, 2017,
hal. 62) . Secara
pribadi, saya memang bisa dan biasa yakin diri ketika berungkap sekaligus
beraksi terkait pengelolaan pembelajaran yang disebut beliau, “... lebih
menekankan pada kegiatan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut
dalam suatu pembelajaran.” (Fadhilaturrahmi, 2017,
hal. 62) . Namun,
justru merasa rendah diri saat membahas mengenai pengelolaan kelas yang menurut
beliau, “... lebih berkaitan dengan upaya-upaya untuk menciptakan dan
mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar ..., di
dalamnya mencakup pengaturan orang ... dan fasilitas.” (Fadhilaturrahmi, 2017,
hal. 62) .
Pengalaman
lucu terjadi ketika menjumpai salah ketik yang dilakukan oleh Fadhilaturrahmi (2017)
dalam tuturan, “Pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat babi
terciptanya proses pembelajaran yang efektif.” Kata “babi” pada masa
saya menemukan jurnal itu, sempat ramai dibahas oleh warganet. Penyebabnya
ialah ucapan Grace Natalie Louisa berbunyi “ayo kita makan bakmi
sama-sama” yang di-post melalui akun Instagram @gracenat pada 16 April
2019 diplesetkan menjadi “ayo kita makan babi sama-sama” oleh akun
Facebook John Bon Bowi (Bowi, 2019; Louisa,
2019) .
Sulit
dimungkiri bahwa ucapan lisan Grace Natalie Louisa ketika muturukan “bakmi”
memang terdengar seperti “babi”. Inilah yang menjadi sumber masalah. Masalah
salah tutur sejenis demikian pula yang dialami oleh Fadhilaturrahmi (2017)
dalam jurnal Lingkungan Belajar Efektif Bagi Siswa Sekolah Dasar.
Masalah yang kemudian justru menjadi maṣlaḥat, karena saya jadi mudah teringat.
Lagipula memang manusia sulit lepas dari salah. Apalgi Fadhilaturrahmi juga
bukan Dewi Kwan Im yang dianggap penebar roḥmat (Yu, 2001, hal. 371) .
Kesukaan
terhadap Lingkungan Belajar Efektif Bagi Siswa Sekolah Dasar pula yang
akhirnya melatari saya untuk menulis artikel ini. Cara Fadhilaturrahmi (2017)
mendefinisikan “lingkungan belajar” dan “pengelolaan kelas” juga saya tiru
untuk memaknai nama beliau. Kelengkapan uraian yang disampaikan Fadhilaturrahmi
(2017)
menjadi dasar utama bagi saya untuk menempatkan jurnal tersebut sebagai salah
satu bacaan utama. Walau demikian, saya tak memungkiri bahwa “lingkungan
belajar” yang disampaikan oleh beliau lebih mengarah secara khusus kepada
“pengelolaan kelas”. Beruntung, dalam Pendahuluan, beliau turut
menyampaikan perbedaan antara pengelolaan kelas dengan pengelolaan pembelajaran
(Fadhilaturrahmi, 2017,
hal. 62) .
Lingkungan
belajar menurut beliau ialah, “... tempat berlangsungnya kegiatan belajar
yang mendapatkan pengaruh dari luar terhadap keberlangsungan kegiatan
tersebut.”
|
Berangkat
dari definisi tersebut, Fadhilaturrahmi (2017)
kemudian menyajikan secara rapi dan rinci mengenai pengelolaan kelas, mulai
dari tujuan, prinsip, peran guru, teknik, dan pendekatan. “Tujuan
pengelolaan kelas adalah menyediakan, menciptakan dan memelihara kondisi yang
optimal di dalam kelas sehingga peserta didik dapat belajar dan bekerja dengan
baik.” tulis beliau, “Selain itu juga guru dapat mengembangkan dan
menggunakan alat bantu belajar yang digunakan dalam proses pembelajaran
sehingga dapat membantu peserta didik dalam mencapai hasil belajar yang
diinginkan.” pungkas beliau mengenai tujuan pengelolaan kelas berdasarkan
telaah terhadap 3 sumber referensi (Fadhilaturrahmi, 2017,
hal. 63) .
Prinsip
pengelolaan kelas yang beliau sampaikan yakni: (a) hangat dan antusias dalam
proses pembelajaran; (b) penggunaan tantangan kepada murid; (c) bervariasi
dalam menggunakan media, gaya, dan pola interaksi; (d) keluwesan dalam strategi
pembelajaran; (e) penekanan pada hal-hal yang positif sebagai umpan balik
kepada murid; serta (f) mengembangkan dislipin murid (Fadhilaturrahmi, 2017,
hal. 64-5) .
Fadhilaturrahmi
(2017)
mengungkap bahwa penananaman disiplin diri merupakan tujuan akhir pengelolaan
kelas yang hendaknya dimulai dari keteladanan yang diberikan oleh guru. Ini
karena “guru adalah acuan bagi peserta didiknya oleh karena itu segala
tingkah laku yang dilakukannya sebagian besar akan ditiru oleh siswanya.”
seperti dituturkan oleh beliau dalam menunjukkan peran guru sebagai demonstrator
(Fadhilaturrahmi, 2017,
hal. 65) .
Beliau
juga menyampaikan peran lain guru, yakni sebagai evaluator yang “...
dilakukan secara terus menerus dengan pola hasil evaluasi dan proses evaluasi
... dengan berbagai proses instrument harus terbuka.”; manager yang “...tanpa
kemampuan ini maka performence dan karisma guru akan menurun, bahkan kegiatan
pembeajaran bisa kacau tanpa tujuan.”; serta fasilitator supaya
topik yang dipelajari selama proses pembelajaran “... dapat diserap dengan
mudah oleh peserta didik (Fadhilaturrahmi, 2017,
hal. 65-6) .
Saya
bersyukur kepada Allōh dan berterima kasih kepada Fadhilaturrahmi yang
melalui jurnal Lingkungan Belajar Efektif Bagi Siswa Sekolah Dasar
berperan besar dalam mendorong penerbitan akademik berdasarkan praktik
pembelajaran yang dilakukan (Fadhilaturrahmi, 2017) .
Hasil mencari tahu Fadhilaturrahmi hampir setahun lalu mendorong saya untuk
melakukan peniruan terhadap riset yang dilakukan beliau. Peniruan adalah bentuk
pujian tulus (Hawking, 2013, hal. 51) .
Karena terdapat peran memberi pondasi peniruan itulah saya selalu menganggap
bahwa saya selalu jauh di bawah Fadhilaturrahmi.
Perjalanan
saya dalam meniru Fadhilaturrahmi nyaris serupa dengan kisah fiktif Oliver
Pendall dan Kaylie yang ditulis oleh Monique Mulligan (2017)
dalam Under Her Spell. Pada masa itu, Fadhilaturrahmi menjadi dhalang
kemunculan kesadaran sejenis, “Kalau sebelum tahun pembelajaran saya bisa
menyiapkan bahan yang memenuhi kriteria metodologi riset, tentu dalam waktu
satu tahun akan memaneh buah berupa praktik pembelajaran yang menarik sekaligus
peningkatan produktifitas publikasi akademik.”
Dua Sumber Peniruan:
[3] [01 Mei 2017] Penerapan
Metode Mind Mapping Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Semester IIA
PGSD Matakuliah Pendidikan Matematika SD Kelas Rendah; dan [4] [01 Juni
2017] Penerapan Pendekatan Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Mahasiswa PGSD Matakuliah Pendidikan Matematika SD Kelas Tinggi
Kecenderungan
Fadhilaturrahmi dalam melakukan riset untuk mengatasi masalah yang ditemui
dapat dijumpai melalui jurnal Penerapan Metode Mind Mapping Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Semester IIA PGSD Matakuliah Pendidikan
Matematika SD Kelas Rendah dan Penerapan
Pendekatan Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa PGSD
Matakuliah Pendidikan Matematika SD Kelas Tinggi (Fadhilaturrahmi, 2017;
2017) .
Dari
9 jurnal akademik yang menjadi fokus penulisan artikel ini, dua jurnal tersebut
paling kentara dalam menunjukkan Fadhilaturrahmi melakukan riset untuk
mendukung praktik pendidikan yang diampu beliau sekaligus sebagai sarana
melakukan khidmat kepada masyarakat (Mart, 2011) .
Karena itu, ketika beliau melakukan riset tersebut, proses perkuliahan
diupayakan agar dapat berkualitas serta bisa menjadi bahan dalam memberi
informasi empiris mengenai penerapan model pembelajaran tertentu terhadap hasil
belajar. Bentuk khidmat seperti ini jauh lebih berguna daripada
‘kegiatan pengabdian’ yang kadang dilakukan dengan sekadar pergi ke tempat
tertentu membagikan sembako (Mart, 2011) .
Mikrajuddin
Abdullah (2010)
pernah mengeluhkan kegiatan riset di Institut Teknologi Bandung (ITB), “Banyak
topik riset yang dilakukan di ITB, namun terlalu tersebar sehingga tidak
membawa implikasi besar.” Lebih lanjut beliau menyampaikan, “...perlu
sutu kebijakan top-down dimana pimpinan ITB menspesifikasi dengan sangat tajam
topik riset mana yang akan diangkat dan memberikan dana yang cukup besar untuk
melakukan riset tersebut dengan target yang jelas dan terukur tiap tahunnya.
Dipilih topik-topik strategis yang penting bagi bangsa, dan feasible untuk
dilakukan oleh civitas ITB dari sisi sumber daya. Kalau perlu dibikin pusat
riset khusus untuk mencapai tujuan tersebut.” (Abdullah, 2010) .
Keluhan
serupa juga disampaikan oleh Terry Mart (2012)
terkait kegagalpahaman pelaku di perguruan tinggi terhadap hakikat terbitan
akademik, “... apa sebenarnya tujuan penelitian di perguruan tinggi? Karena
kegiatan di perguruan tinggi adalah proses transfer dan pengembangan ilmu,
sejatinya mayoritas penelitian perguruan tinggi bersifat pengembangan ilmu yang
cakupannya sangat spesifik, hanya diketahui segelintir manusia di negara ini.
Maka, agar kebenaran hasilnya dapat diperiksa, ia harus dipublikasikan ...”.
Fadhilaturrahmi
(2012)
sendiri juga menyampaikan keluhan serupa, “Raturan ribu para sarjana mungkin
sudah menamatkan studinya. Melihat data di atas, berarti sudah berapa skripsi
mahasiswa yang dihasilkan oleh perguruan-perguruan tinggi, lalu apa dampak
hasil penelitian tersebut dalam bidang pendidikan. Adakah hal yang sudah
berubah?”
Buat
saya, riset seperti Fadhilaturrahmi (2017; 2017)
sampaikan melalui jurnal Penerapan Metode Mind Mapping Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Mahasiswa Semester IIA PGSD Matakuliah Pendidikan Matematika SD Kelas
Rendah dan Penerapan Pendekatan
Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa PGSD Matakuliah
Pendidikan Matematika SD Kelas Tinggi bisa dijadikan teladan solutif
terhadap keluhan Mikrajuddin Abdullah (2010) ,
Terry Mart (2012) ,
maupun Fadhilaturrahmi (2012)
sendiri.
Tabel
6 menunjukkan bahwa Fadhilaturrahmi (2017; 2017)
menyukai riset tindakan (action research) dalam menunjang praktik
pendidikan yang dilakukan. Riset tindakan dilakukan oleh satu atau lebih
individu atau kelompok untuk tujuan memecahkan masalah atau mendapatkan
informasi untuk menginformasikan praktik yang dilakukan dengan jalan merancang,
melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif
yang menghendaki perubahan dalam situasi tertentu (Fadhilaturrahmi, 2017,
hal. 115; 2017, hal. 116; Fraenkel, Wallen, & Hyun, 2012, hal. 589) .
Tabel
6. Rincian 2
Jurnal Fadhilaturrahmi
|
||||
Judul
|
Tanggal
|
Tujuan
|
Metode
|
Partisipan
|
Penerapan
Metode Mind Mapping Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Semester IIA
PGSD Matakuliah Pendidikan Matematika SD Kelas Rendah
|
01
Mei 2017
|
Meningkatkan
hasil belajar matematika siswa pada matakuliah pendidikan matematika kelas
rendah dengan menggunakan metode mind mapping
|
Riset
Tindakan (Action Research)
|
Murid
Semester IIA PGSD STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai
|
Penerapan Pendekatan Matematika Realistik Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa PGSD Matakuliah Pendidikan Matematika SD
Kelas Tinggi
|
01
Juni 2017
|
Meningkatkan
hasil belajar mahasiswa pada matakuliah pendidikan matematika SD kelas tinggi
dengan menerapkan pendekatan CTL
|
Riset
Tindakan (Action Research)
|
Murid
Semester IIIA PGSD STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai
|
Masalah
yang ingin dipecahkan oleh Fadhilaturrahmi (2017; 2017)
ialah terkait perkuliahan yang beliau ampu, yakni kencederungan murid yang
beliau hadapi: (1) pasif antara lain tampak dari keengganan menjawab pertanyaan
yang disajikan kalau tidak ditunjuk; (2) tidak berani mengerjakan soal
menggunakan cara selain seperti diajarkan oleh beliau; serta (3) kesulitan
mengaitkan topik pembelajaran dengan keseharian. Guna memecahkan masalah
tersebut, beliau memilih tindakan berupa penerapan metode mind mapping
di kelas IIA serta pendekatan matematika
realistik (PMR) di kelas IIIA (Fadhilaturrahmi, 2017,
hal. 87; 2017, hal. 113) .
Menurut
beliau, “Pembelajaran matematika dengan pendekatan matematika realistik,
akan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menemukan dan
mengkonstruksi kembali konsep matematika sehingga mahasiswa mempunyai konsep
pengertian yang kuat.”
|
“Keluwesan
tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajarnya...” menjadi keteladanan yang beliau
sampaikan (Fadhilaturrahmi, 2017,
hal. 65) . Ini karena
masalah serupa yang dijumpai dari dua lokasi tak sama ditanggapi beliau
menggunakan cara tak sama. Namun dari sisi metode, kedua masalah tersebut
dibahas menggunakan cara yang sama, yakni mendeskripsikan data yang diperoleh
berupa observasi proses pembelajaran dan hasil tes pembelajaran tersebut (Fadhilaturrahmi, 2017,
hal. 88; 2017, hal. 117) .
Secara
umum tindakan yang dilakukan oleh Fadhilaturrahmi (2017; 2017)
berhasil mengatasi masalah yang dijumpai. Cara menyajikan yang dilakukan oleh
beliau ketika melakukan riset CTL kembali dipilih dalam riset penerapan metode mind
mapping dan PMR tersebut (Fadhilaturrahmi, 2017;
2017; 2017) . Beliau
menyampaikan rincian kegiatan, pelaksanaan guru, serta keterlibatan murid
dengan alur tutur yang laras dan jelas. Sehingga pembacaan jurnal tersebut
terasa mengalir laiknya menyimak beliau bercerita secara lisan. Bedanya beliau
menyajikan hasil dalam bentuk tabel dalam jurnal tentang metode mind mapping,
walau data yang ditabulasi tak sesuai dengan ekspektasi saya (Fadhilaturrahmi, 2017,
hal. 118 & 120) .
Perbedaan lain dari sisi pembahasan ialah beliau tidak membahas setiap aspek
serta hubungan antar data yang diperoleh dari kedua riset ini (Fadhilaturrahmi, 2017;
2017) .
Satu
hal yang saya sayangkan ialah dalam jurnal tentang PMR, beliau menulis 88%
tanpa menambahi keterangan apakah itu persentase pelaksanaan guru atau
keterlibatan murid di siklus II, meski saya cenderung menangkap sebagai
pelaksanaan guru, meski menyampaikan rerata hasil tes sebesar 88,2 (Fadhilaturrahmi, 2017,
hal. 91) . Hal tersebut
muncul karena di bagian siklus I, beliau tak menyajikan persentase persentase
pelaksanaan guru atau keterlibatan murid, melainkan hanya menyajikan evaluasi
hasil sebesar 77,2 yang ketika dicocokkan simpulan rupanya rerata hasil tes (Fadhilaturrahmi, 2017,
hal. 90 & 92) .
Perhitungan
korelasi Pearson r yang saya lakukan terhadap data penerapan metode mind
mapping dari Fadhilaturrahmi (2017, hal. 118 &
120) menunjukkan
hasil bahwa keseluruhan hubungan, yakni: (1) pelaksanaan guru dan keterlibatan
murid; (2) pelaksanaan guru dan ketuntasan murid; serta (3) keterlibatan murid
dan ketuntasan murid; memiliki korelasi absolut sebesar 1,000. Ini berarti
bahwa guru dan murid memiliki hubungan yang erat selama proses pembelajaran.
Tabel
7. Penerapan
Metode Mind Mapping dan PMR oleh Fadhilaturrahmi
|
||||
Siklus
|
Metode
Mind Mapping
|
PMR
|
||
Pelaksanaan
Guru
|
Keterlibatan
Murid
|
Ketuntasan
Murid
|
Ketuntasan
Murid
|
|
1
|
80,00
|
85,00
|
70,97
|
77,20
|
2
|
95,00
|
97,00
|
90,32
|
88,20
|
Data
empiris ini kembali menguatkan pandangan disajikan sebelumnya ketika membahas
riset CTL. Meski ukuran data yang dihitung menggunakan korelasi Pearson r
mungkin tidak memenuhi ukuran minimal untuk dilakukan inferensi, tapi ini bisa
menimbulkan pertanyaan, “Apakah selama pembelajaran kinerja murid berhubungan
dengan kinerja guru?” Kalau jawaban empiris tersebut menunjukkan hubungan erat
antar keduanya, timbul kelanjutan pertanyaan:
1) Apakah hubungan
keduanya bersifat komutatif?
2) Apakah guru yang
lebih berkualitas membuat murid lebih berkualitas?
Kelanjutan
pertanyaan kesatu didasari oleh pengalaman sendiri bahwa ketika kinerja murid
berkurang, kinerja saya sebagai pengajar cenderung menurun. Dalam menghadapi
keadaan tersebut, tujuan pembelajaran yang telah direncanakan kerap berubah
haluan. Alih-alih melatihkan kompetensi literasi saintifik, misalnya, saya jadi
berubah arah untuk meningkatkan motivasi belajar murid. Kelanjutan pertanyaan
kedua sendiri terkait dengan fenomena yang saya amati sepanjang karier Maria
Yuryevna Sharapova terkait hubungan teknis petenis kelahiran Rusia dengan para
pelatih (Setiawan, 2016) .
Memang
hasil belajar murid dipengaruhi oleh banyak hal dan dapat beragam di setiap
ruang dan waktu bahkan topik pembelajaran. Namun, salah satu hal yang kerap
dianggap memengaruhi hasil belajar murid ialah kinerja guru. Fadhilaturrahmi (2014)
berpendapat, “Guru berperan paling menentukan melebihi metode pengajaran
ataupun materi yang diajarkan. Peranan guru yang sangat penting tersebut bisa
menjadi potensi besar dalam meningkatkan mutu pendidikan atau sebaliknya.”
Penalaran
logis yang muncul ialah guru berkualitas yang berkinerja baik dapat memiliki
dampak yang luar biasa pada pembelajaran murid mereka. Logika ini tak jarang
disertai data empiris terkait kinerja guru serta keterlibatan dan ketuntasan
murid dalam pembelajaran, seperti hasil yang ditunjukkan oleh Fadhilaturrahmi (2017) ,
meski tidak dibahas lebih lanjut oleh beliau. Namun, apa tepatnya yang membuat
beberapa guru lebih efektif daripada yang lain? Kalau terdapat banyak hal yang memengaruhi
hasil belajar murid, apa saja hal itu? Seberapa besar pengaruh yang diberikan
oleh setiap hal itu terhadap hasil belajar murid? Bisakah riset pendidikan di
Indonesia diarahkan untuk memberikan bukti empiris bahwa keterampilan guru
penting untuk pencapaian murid? Kalau memang guru berkualitas yang berkinerja bagus
menghasilkan murid yang lebih berkualitas, bagaimana kebijakan yang dapat
dihasilkan untuk mengontrol “..proses rekrutmen guru tidak dikontrol dengan
baik” (Fadhilaturrahmi, 2014) ?
Teknik
pengolahan data yang dipakai Fadhilaturrahmi (2017; 2017)
dalam menganalisis perubahan hasil belajar murid adalah hal menarik dalam
kesederhanaan perhitungan. Namun, teknik seperti ini akan tak berguna untuk
membandingkan data pretest (yang bisa berasal dari tes diagnostik) dan posttest
(yang dapat berupa hasil ujian) dari kelompok murid yang berbeda.
Sebagai
contoh: kelompok kelas Fadhila mendapat skor 80 ketika pretest dan 90
ketika posttest, dibandingkan dengan kelompok kelas Rahmi yang
memperoleh skor 60 ketika pretest dan 80 ketika posttest, tentu
kalau hanya melihat berdasarkan pengolahan seperti dilakukan Fadhilaturrahmi (2017; 2017) ,
memunculkan simpulan bahwa kelas Fadhila lebih bagus daripada kelas Rahmi. Karena
masalah itulah pada Richard R. Hake (1998)
mengusulkan teknik pengolahan “rerata peningkatan yang dinormalisasi” atau
lebih dikenal n-gain yang disimbolkan <g>.
Teknik
n-gain <g> dipakai oleh Fadhilaturrahmi (2018; 2017)
ketika menerapkan pembelajaran kooperatif serta pendekatan open-ended
dan saintifik dalam pembelajaran matematika. Teknik ini pula yang saya dalam skripsi
tentang penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran IPA (Setiawan, 2017) .
Teknik n-gain <g> dihitung berdasarkan perbandingan rerata
peningkatan dari pretest ke posttest dengan peningkatan maksimum
yang mungkin. Berdasarkan teknik tersebut, tampak bahwa contoh perbandingan
kelas yang disampaikan menunjukkan bahwa kelas Rahmi lebih bagus karena
mengalami peningkatan lebih banyak dibanding kelas Fadhila, meski nilai yang
diperoleh kelas Fadhila lebih tinggi daripada kelas Rahmi.
Quadruple Kelindan Tesis:
[5] [02 Juli 2017] Penerapan
Pendekatan Saintifik untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematik Peserta
Didik di Sekolah Dasar; [6] [03 Oktober 2017] Pengaruh Pendekatan
Open-Ended dan Pendekatan Scientifik Terhadap Kemampuan Koneksi Matematik Siswa
Sekolah Dasar; [7] [21 April 2018] Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD dan GI Terhadap Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematik Sekolah Dasar;
dan [8] [04 April 2019] Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe GI terhadap
Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematik Siswa Sekolah Dasar
Keempat
jurnal yang ditulis Fadhilaturrahmi tersebut saya jadikan satu pembahasan
karena berkelindan dengan tesis beliau. Beliau menulis tesis berlatar masalah
yang diamati oleh beliau, “... kemampuan koneksi dan komunikasi ini
sebenarnya sudah ada pada siswa, namun belum berkembang dengan baik.” (Fadhilaturrahmi, 2014,
hal. 5) . Dari skripsi
dan tesis yang ditulis Fadhilaturrahmi (2014; 2011)
beserta sembilan jurnal (tabel 1), saya melihat bahwa beliau cenderung lebih
tertarik untuk melakukan riset berdasarkan masalah, tepatnya untuk mengatasi
masalah.
Riset
yang didasarkan kepada masalah cenderung mengarah kepada upaya memecahkan
masalah tersebut (Sugiyono, 2018, hal. 51) .
Masalah memang menjadi dasar umum dalam riset yang diwajibkan seperti skripsi,
tesis, dan disertasi. Namun, selain didasari oleh masalah, riset juga bisa
didasari oleh potensi. Riset yang didasarkan kepada potensi mengarah kepada
upaya meningkatkan nilai tambah potensi tersebut (Sugiyono, 2018, hal. 51) .
Dari kedua dasar tersebut, saya pribadi cenderung lebih tertarik untuk
melakukan riset berdasarkan potensi, walau tak dimungkiri bahwa dalam upaya
meningkatkan nilai tambah potensi tersebut terdapat masalah yang mungkin dapat
dimengerti, diatasi, maupun diantisipasi.
Karena
itulah, beberapa riset saya tampak lucu, misalnya mengaitkan pembelajaran fiqh
mu’āmalāt berbasis kitab kuning dengan literasi finansial, menggunakan naḍom
mabādī ‘asyroh dalam pembelajaran biologi, mengaitkan qowā`id
fiqhiyyah dengan education for sustainable development (ESD), serta
menggunakan regresi linear untuk menganalisis hasil belajar murid (Setiawan, Puspaningrum,
& Umam, 2019; Setiawan, 2020; 2020; 2019) .
Terdapat
4 kata kunci dalam tesis Fadhilaturrahmi (2014) :
1) Kemampuan koneksi matematik (competencies of
connection mathematics);
2) Kemampuan komunikasi matematik (competencies
of communication mathematics);
3) Pembelajaran kooperatif tipe STAD
(cooperative learning type STAD); serta
4) Pembelajaran kooperatif tipe GI (cooperative
learning type GI).
Keempat
kata kunci itulah yang kemudian dapat dijumpai dalam keempat jurnal akademik
dalam pembahasan ini. Ini menunjukkan bahwa riset Fadhilaturrahmi memiliki
ketertarikan terhadap dan kepakaran dalam keempat fokus kajian tersebut,
laiknya Terry Mart yang sejak 1988 fokus kepada partikel Kaon (Setiawan, 2019) .
Keempat jurnal akademik itu pula yang memiliki keserupaan dengan tindak lanjut
yang saya lakukan terhadap skripsi, yang belakangan rupanya serupa dengan
beliau. Kalau untuk skripsi beliau menindaklanjuti dalam bentuk penulisan
jurnal akademik (Fadhilaturrahmi, 2011;
2017) , tesis
ditindaklanjuti dalam bentuk penulisan paper konferensi serta penulisan
jurnal akademik (Fadhilaturrahmi, 2014;
2016; 2018; 2019) .
Dalam
tesis tersebut beliau mengungkap, “Kemampuan koneksi dan komunikasi
matematis diperlukan sejak dini melalui pembelajaran di kelas agar siswa bisa
memecahkan masalah dan mengaplikasikan konsep matematika sebagai bekal hidup
siswa masa sekarang dan masa yang akan datang.” (Fadhilaturrahmi, 2014,
hal. 2) . Menurut
beliau, “Jika siswa sudah bisa melakukan koneksi antara ide matematis, maka
siswa dapat memahami setiap materi matematika dengan lebih dalam dan baik.”
serta “Dengan kemampuan komunikasi matematis siswa dapat mengorganisassi dan
mengkonsolidasi berpikir matematisnya baik secara lisan maupun tulisan
matematika.” (Fadhilaturrahmi, 2014,
hal. 3 & 4) . Guna
mengembangkan kedua kemampuan tersebut, beliau memilih menerapkan pembelajaran
kooperatif tipe GI (Group Investigation) dan tipe STAD (Student
Teams-Achievement Divisions) (Fadhilaturrahmi, 2014,
hal. 5-6) .
Ketika
membaca pembelajaran kooperatif tipe GI yang notabene akronim dari Group
Investigation, saya justru teringat dengan girl group K-Pop sumur
jagung bernama Global Icon (Hangul: 지아이) yang juga memiliki akronim GI (Fadhilaturrahmi, 2018,
hal. 161; 2014, hal. 7; Eun-ji, 2016) .
Beberapa kata kunci yang disampaikan menunjukkan bahwa Fadhilaturrahmi menyukai
pembelajaran kooperatif (cooperative learning).
Pembelajaran
kooperatif yang juga disebut kerja kelompok (group work) kerap dianggap
mencakup lebih dari dua murid, meski biasanya tidak lebih dari enam murid.
Pembelajaran ini memiliki gambaran kegiatan secara umum seperti musyāwaroh
(baḥts al-masā’il) yang notabene salah satu model pembelajaran di pondok
pesantren (Setiawan, 2020, hal.
151) . Dalam
melaksanakan pembelajaran kooperatif, guru perlu mendefinisikan tugas dan dan
peran murid dengan tegas dan jelas untuk memastikan mereka memang dilibatkan
selama proses kelompok (Siayah & Setiawan,
2020, hal. 7) . Tujuan
pembelajaran kooperatif setidak-tidaknya meliputi tiga hal spesifik: (1) hasil
belajar akademik; (2) penerimaan terhadap keragaman; dan (3) pengembangan
keterampilan sosial.
Tabel
8. Rincian 4
Jurnal Fadhilaturrahmi Terkait Tesis
|
||||
Judul
|
Tanggal
|
Tujuan
|
Metode
|
Partisipan
|
Pengaruh
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan GI Terhadap Peningkatan Kemampuan
Koneksi dan Komunikasi Matematik Siswa Sekolah Dasar
|
14
Juli 2014
|
Melihat
pengaruh pembelajaran kooperatif tipe
STAD
dan GI terhadap peningkatan kemampuan koneksi dan komunikasi
matematik
siswa sekolah dasar
|
Eksperimen
Semu (Quasi Experimen)
|
Murid
Kelas V SD Islam Ibnu Sina sebanyak 36 orang (18 dari kelas VA tipe STAD dan
18 dari VB tipe GI)
|
Penerapan
Pendekatan Saintifik untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematik Peserta
Didik di Sekolah Dasar
|
2
Juli 2017
|
Meningkatkan
kemampuan komunikasi matematik dengan menerapkan pendekatan saintifik di
sekolah dasar.
|
Riset
Tindakan (Action Research)
|
Murid
Kelas V SDN 016 Bangkinang Kota sebanyak 20 perempuan dan 12 lelaki.
|
Pengaruh
Pendekatan Open-Ended dan Pendekatan Scientifik Terhadap Kemampuan Koneksi
Matematik Siswa Sekolah Dasar
|
3
Oktober 2017
|
Melihat
pengaruh pendekatan open-ended dan saintifik terhadap peningkatan
kemampuan koneksi matematis siswa sekolah dasar.
|
Eksperimen
Semu (Quasi Experiment)
|
Murid
Kelas V SDN 016 Bangkinang Kampar sebanyak 50 orang (25 dari kelas VA
pendekatan open-ended dan 25 dari VB pendekatan saintifik)
|
Pengaruh
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan GI Terhadap Peningkatan Kemampuan
Koneksi Matematik Sekolah Dasar
|
21
April 2018
|
Melihat
pengaruh pembelajaran kooperatif tipe STAD dan GI terhadap peningkatan
kemampuan koneksi matematik siswa sekolah dasar
|
Eksperimen
Semu (Quasi Experimen)
|
Murid
Kelas V SD Islam Ibnu Sina sebanyak 36 orang (18 dari kelas VA tipe STAD dan
18 dari VB tipe GI)
|
Pengaruh
Pembelajaran Kooperatif Tipe GI terhadap Peningkatan Kemampuan Koneksi
Matematik Siswa Sekolah Dasar
|
4
April 2019
|
Melihat
pengaruh pembelajaran kooperatif tipe GI terhadap peningkatan kemampuan
koneksi matematik siswa sekolah dasar.
|
Eksperimen
Semu (Quasi Experimen)
|
Murid
Kelas V SD Islam Ibnu Sina sebanyak 36 orang (18 dari kelas VA tipe
konvensional dan 18 dari VB tipe GI)
|
Secara
rinci, 2 jurnal yang disajikan di tabel 8 merupakan pengulangan pembahasan yang
disampaikan dalam tesis serta 2 lain menjadi kelanjutan fokus riset yang beliau
ditekuni. Tabel 8 menunjukkan bahwa terdapat beberapa kata kunci yang secara
alfabetik:
1) Eksperimen Semu (Quasi Experimen);
2) Kemampuan komunikasi matematik (competencies
of communication mathematics);
3) Kemampuan koneksi matematik (competencies
of connection mathematics);
4) Pembelajaran kooperatif tipe GI (cooperative
learning type GI).
5) Pembelajaran kooperatif tipe STAD
(cooperative learning type STAD); serta
6) Pendekatan Open-Ended (Open-Ended
Approach);
7) Pendekatan Saintifik (Scientific
Approach);
8) Riset Tindakan (Action Research);
serta
9) Pendidikan Dasar (Primary Education)
Fadhilaturrahmi
(2018; 2017)
dalam jurnal Pengaruh Pendekatan Open-Ended dan Pendekatan Scientifik
Terhadap Kemampuan Koneksi Matematik Siswa Sekolah Dasar dan Pengaruh
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan GI Terhadap Peningkatan Kemampuan Koneksi
Matematik Sekolah Dasar menggunakan teknik perhitungan n-gain yang
dinormalisasi <g> (Hake, 1998) .
Teknik
n-gain <g> memang bisa menyelesaikan kasus seperti
perbandingan kelompok kelas Fadhila mendapat skor 80 ketika pretest dan
90 ketika posttest, dibandingkan dengan kelompok kelas Rahmi yang
memperoleh skor 60 ketika pretest dan 80 ketika posttest, seperti
ditunjukkan sebelumnya. Namun, perhitungan <g> didasarkan kepada
kelompok alih-individu.
Guna
menutup kekurangan tersebut, Jeffrey D. Marx dan Karen Cummings (2006) membangun perhitungan
tingkat individu yang disebut skor perubahan dinormalisasi, dilambangkan c.
Walau perhitungan usulan Jeffrey D. Marx dan Karen Cummings (2006) memiliki
ketentuan lebih rumit ketimbang Richard R. Hake (1998)
serta penggunaannya diterapkan dalam kasus individu alih-alih kelompok, skor
perubahan yang dinormalisasi c memiliki batasan penting. Jika murid
mendapatkan skor sempurna pada posttest, nilai c mereka adalah 1
tidak peduli apakah skor pretest mereka 1 atau 99. Demikian pula, jika
siswa mendapat skor yang sama pada pre dan posttest, nilai c
mereka adalah 0, tidak peduli apakah skor mereka 1 atau 99.
Karena
terdapat beberapa masalah itulah, Fadhilaturrahmi menjadi inspirator utama bagi
saya untuk membahas secara khusus 4 teknik pengukuran data pre dan posttest.
Pembahasan sekilas menggunakan data pembelajaran yang saya lakukan di kelas V
MI NU TBS Kudus, masih dalam proses penulisan lengkap, yang versi pracetak saya
terbitkan pada 2 April 2020 silam (Setiawan, 2020) .
Kalau energi mencukupi, mungkin pertengahan tahun ini pembahasan tersebut dapat
saya lanjut dengan dibimbing oleh atau bahkan berkolaborasi dengan
Fadhilturrahmi.
[9] [22 April 2020]
Pelatihan Pembelajaran E-Learning Berbasis Edmodo Bagi Guru Sekolah Dasar
Jurnal
berjudul Pelatihan
Pembelajaran E-Learning Berbasis Edmodo Bagi Guru Sekolah Dasar
ini diterbitkan pada 22 April 2020 melalui Jurnal Abdidas, dari
Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Kabupaten Kampar, Riau. Jurnal Abdidas
merupakan layanan terbitan akademik hasil khidmat kepada masyarakat di
bidang pendidikan dan kesehatan yang dilakukan oleh guru, dosen, petugas
kesehatan, maupun peneliti independen (Universitas Pahlawan
Tuanku Tambusai, 2017) .
Jurnal Abdidas baru debut pada 22 April 2020, yang ketika saya kunjungi situsnya
pada 27 April 2020, tercatat Fadhilaturrahmi sebagai single editor
pengelola jurnal ini (Universitas Pahlawan
Tuanku Tambusai, 2017) .
Dalam
pemula debut Jurnal
Abdidas tersebut tersebut, Fadhilaturrahmi (2020) menceritakan
kegiatan yang dilakukan sebagai upaya meningkatkan pemanfaatan media daring
dalam pembelajaran. Artikel tersebut terasa masih mentah dari sisi penyajian,
karena beberapa salah ketik, tata letak, dan penulisan kalimat terkesan laiknya
uraian mendadak. Namun, dari sisi ulasan, buat saya sudah bagus dalam
menyampaikan pekerjaan yang telah dilakukan oleh penulis. Satu kutipan paling
saya suka dalam artikel tersebut ialah, “Tiap usaha mengajar yang dilakukan
oleh guru sebenarnya ingin menumbuhkan atau menyempurnakan pola perilaku
tertentu dalam diri siswa.” (Fadhilaturrahmi, 2020, hal. 2 & 5) .
Jurnal
yang diterbitkan oleh Fadhilaturrahmi (2020)
ini memiliki catatan paling beda dalam perjalanan pribadi saja. Pertama,
inilah jurnal yang saya baca setelah menerima pemberitahuan yang dirikim oleh
Lans. Google Cendekia ke surel saya pada 25 April 2020 pukul 21.55.
“Fadhilaturrahmi Fadhilaturrahmi - artikel baru”, tulis subjek surel otomatis
tersebut. Pemberitahuan tersebut muncul karena saya mengikuti (following)
profil Fadhilaturrahmi di Google Scholar.
Kedua, sehubungan dengan debut penerbitan Jurnal
Abdidas yang memiliki ruang lingkup kegiatan khidmat kepada
masyarakat di bidang pendidikan dan kesehatan, muncul keinginan untuk
menceritakan kegiatan yang dilakukan oleh pembimbing saya, Surotul Ilmiyah,
dalam menggerakkan relawan sekaligus mengurus satuan tugas penanganan pandemi
COVID-19 (Ilmiyah, 2020; 2020) .
Ketiga, sehubungan dengan Ilmy sebagai pembimbing saya dalam penyusunan
lembar kegiatan siswa untuk pembelajaran selama pandemi COVID-19
yang kemudian diterbitkan melalui Edukatif pada 21 April 2020 serta
uraian dalam pemula debut Jurnal
Abdidas tersebut, saya merasa minder karena hanya memakai
platform WhatsApp selama pelaksanaan pembelajaran jarak jauh selama
pandemi COVID-19 ini (Fadhilaturrahmi, 2020;
Setiawan, 2020) . Keempat,
sehubungan dengan peran Ilmy dalam khidmat kepada masyarakat di bidang
kesehatan sepertihalnya dilakukan oleh Fadhilaturrahmi di bidang pendidikan,
saya jadi terdorong untuk menulis beliau berdua dalam format jurnal akademik,
bukan artikel populer.
[E] Penutup
Fadhilaturrahmi
(Arab: فَضِيْلَةُ الرَّحْمِ) dilahirkan di Kota Padang pada Rabu Legi,
18 Muḥarrom 1409 H. / 31 Agustus 1988 M. Ketika mengalami pendidikan dasar dan
menengah formal dari SDN 08 Pulau Air, SMPN 17 Padang, sampai SMAN 6 Padang,
beliau terbilang sebagai murid cemerlang seiring keberhasilan selalu menjadi
juara kelas. Sejak belia beliau memiliki ketertarikan terhadap fisika, “Kesukaan
saya adalah fisika, tapi hidup bawa saya ke matematika..menurut saya.”
tutur beliau menyampaikan ketertarikan tersebut.
Prestasi
di sekolah dan ketertarikan tersebut menjadi jalan beliau terlibat aktif dalam
perlombaan fisika. Keterlibatan tersebut tak sebatas menjadi peserta, bahkan
beliau turut menjadi juara tingkat kota. “Dulu waktu SMP saya pernah
mendapatkan juara 1 fisika se-Kota Padang,” ungkap beliau terkait masa
lalu, “Saya selalu mendapat juara di sekolah mulai SD sampai SMA, tapi tak
satupun sekolah favorit yang saya masuki karena lebih memilih yang dekat dengan
rumah. Sering disayangkan oleh guru-guru kenapa pilihan-pilihan saya agak
‘lain’...” lanjut beliau bercerita sekaligus taḥadduts bini’matillāh.
Ketertarikan
terhadap fisika membuat beliau sempat ingin melanjutkan kuliah di program studi
Astronomi. Namun, berkat saran dari orangtua, beliau akhirnya berkuliah di
PGSD. Fadhilaturrahmi memulai pendidikan tinggi secara formal di S1 PGSD UNP
pada tahun akademik 2007/2008 sampai lulus pada 8 Oktober 2011. Fadhilaturrahmi
melanjutkan pendidikan tinggi formal ke S2 Pendidikan Dasar Sekolah
Pascasarjana (SPs) UPI pada tahun akademik 2012/2013 yang berhasil diselesaikan
pada 14 Juli 2014, dengan tesis Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
dan GI Terhadap Peningkatan Kemampuan Koneksi dan Komunikasi Matematik Siswa
Sekolah Dasar yang dibimbing oleh Wahyudin dan Turmudi.
Karier
sebagai dosen dimulai Fadhilaturrahmi
setelah memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) Program Studi Pendidikan
Dasar dari UPI. Forlap Dikti menyebutkan bahwa beliau mulai semester genap
tahun akademik 2014/2015 di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP)
Pahlawan Tuanku Tambusai. STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai ketika Fadhilaturrahmi mulai masuk terbilang muda.
Pasalnya perguruan tinggi asal Riau ini memperoleh izin operasional bernomor
60/E/O/2012 pada 29 Februari 2012 dengan 3 Program Studi S1 yaitu: (1)
Pendidikan Guru Sekolah Dasar; (2) Pendidikan Guru PAUD; dan (3) Pendidikan
Matematika. Belakangan STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai berevolusi menjadi Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai setelah
memperoleh ijin operasional pada 20 januari 2017 dengan nomor
perundangan 97/KP/ I/2017.
Berkarier
di lembaga berusia muda memang kadang dipandang kurang gemilang. Namun, justru
melalui lembaga berusia muda pula terdapat kesempatan sekaligus tantangan untuk
lebih banyak berperan. Kesempatan dan tantangan itulah yang juga diperoleh
Fadhilaturrahmi ketika memulai karier di STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai.
Kesempatan pertama diperoleh dengan mengampu 6 mata kuliah yang tersebar ke 12
kelas. Setelah 2 tahun menjadi dosen, beliau kemudian mulai dipercaya sebagai
pembimbing skripsi pada semester genap tahun akademik 2016/7.
Kesempatan
kedua ialah mengembangkan riset dari kampus tersebut melalui keterlibatan dalam
penerbitan jurnal akademik perguruan tinggi tersebut dengan menjadi editorial
in chief di Jurnal
Basicedu dan Jurnal
Abdidas, editor di Jurnal Review
Pendidikan dan Pengajaran dan Edukatif,
serta reviewer untuk Jurnal
Cendekia, Jurnal
Pendidikan Tambusai, dan Jurnal Bola.
Keterlibatan lain dalam penerbitan jurnal akademik juga dialami dari luar lembaga
tempat beliau berkarier, yakni sebagai reviewer untuk Jurnal
Cakrawala Pendas dan Elementary.
Selain menjadi pengajar, pembimbing, editorial in chief, editor,
dan reviewer, Fadhilaturrahmi termasuk sosok yang aktif menulis jurnal
akademik. Keaktifan dalam menulis telah membuahkan 17 jurnal akademik sampai
sekarang, 9 diantaranya sebagai penulis tunggal. Ini belum termasuk paper
konferensi yang beliau sajikan sebagai pemakalah.
Uraian
yang disajikan menunjukkan bahwa Fadhilaturrahmi termasuk sosok yang
memiliki komitmen yang tinggi pada profesi dan masyarakat karena
melakukan praktik pendidikan, kegiatan riset, dan khidmat kepada
masyarakat yang integral.
Sampai 5 Mei 2020, jejak digital menunjukkan
bahwa jurnal akademik Fadhilaturrahmi telah dikutip oleh 82 karya tulis lain,
yang membuatnya memiliki Hirsch index
(h-index)
sebesar 6 di Google
Scholar dan 1 di Scopus. Sementara berdasarkan profil di Google
Scholar, beliau memiliki Kardashian
index (K-index)
sebesar 0.023 (kalau dikaitkan akun Twitter @fadhilaturrahmi) bahkan 0
(kalau dikaitkan akun Twitter @fadhilah_za_).
Ini berarti Fadhilaturrahmi termasuk akademisi yang bagus, tapi kurang
diperhatikan oleh masyarakat umum. Ini pun tidak termasuk jurnal beliau tentang
pendekatan matematika realistik yang tidak terindeks oleh Google Scholar maupun
Scopus, paper konferensi yang beliau sajikan sebagai pemakalah, serta
pandangan yang beliau sampaikan melalui blog bundoku.wordpress.com dan Twitter @fadhilaturrahmi & @fadhilah_za_. “Tulisan
saya belumlah banyak, karena waktu kebanyakan saya habis mengurusi kerjaan
struktural di universitas.” tutur beliau dengan penuh rendah hati.
Ucapan Terima Kasih
Adib
Rifqi Setiawan menghaturkan rasa terima kasih kepada Ibu Fadhilaturrahmi,
M.Pd. dari Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai berkat inspirasi dan motivasi
sekaligus bantuan dan bimbingan dalam melakukan riset ini.
Referensi
Abdullah,
M. (2010, Maret 6). Publikasi dan Paten adalah Hasil Samping Riset.
Dipetik Mei 2, 2020, dari Mari Menjadi Lebih Baik:
http://youmikra.blogspot.com/2010/03/publikasi-dan-paten-adalah-hasil.html
Abdullah,
M. (2010, Maret 24). Riset yang Terukur dan Terget yang Jelas. Dipetik
Mei 4, 2020, dari Mari Menjadi Lebih Baik:
http://youmikra.blogspot.com/2010/03/riset-yang-terukur-dan-terget-yang.html
Abdullah,
M. (2010, Maret 3). Riset/Publikasi/Paten: Bukan Sekedar Dana, tetapi Juga
Komitmen. Dipetik Mei 1, 2020, dari Mari Menjadi Lebih Baik:
http://youmikra.blogspot.com/2010/03/risetpublikasipaten-bukan-sekedar-dana.html
Abidin,
M. (2012). Gagasan dan Gerak Dakwah Mohammad Natsir: Hidupkan Dakwah Bangun
Negeri. Yogyakarta: Gre Publishing.
Almaany.
(2020, Mei 4). ترجمة و معنى الرَّحْم في قاموس عربي
اندونيسي. Dipetik Mei 4, 2020, dari Almaany:
https://www.almaany.com/ar/dict/ar-id/%D8%A7%D9%84%D8%B1%D9%91%D9%8E%D8%AD%D9%92%D9%85
Almaany.
(2020, Mei 4). ترجمة و معنى فضيلة في قاموس المعاني.
قاموس عربي انجليزي. Dipetik Mei 4, 2020,
dari Almaany:
https://www.almaany.com/ar/dict/ar-en/%d9%81%d8%b6%d9%8a%d9%84%d8%a9
Almaany.
(2020, Mei 4). ترجمة و معنى فضيلة في قاموس عربي
اندونيسي. Dipetik Mei 4, 2020, dari Almaany:
https://www.almaany.com/ar/dict/ar-id/%d9%81%d8%b6%d9%8a%d9%84%d8%a9
Almaany.
(2020, Mei 4). تعريف و معنى فضيلة في معجم المعاني
الجامع - معجم عربي عربي.
Dipetik Mei 4, 2020, dari Almaany: https://www.almaany.com/ar/dict/ar-ar/%D9%81%D8%B6%D9%8A%D9%84%D8%A9
Anderson,
L. W., & Krathwohl, D. R. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, and
Assessing: A Revision of Bloom's Taxonomy of Educational Objectives. New
York City: Longman.
BBC.
(2010, Januari 4). World's tallest building opens in Dubai. BBC.
Bloom,
B. S., Engelhart, M. D., Furst, E. J., Hill, W. H., & Krathwohl, D. R.
(1956). Taxonomy of Educational Objectives: The Classification of
Educational Goals. Handbook I: Cognitive Domain. New York City: David McKay
Company.
Bowi, J.
B. (2019, April 16). Seruan Ketum PSI: Habis nyoblos makan babi sama-sama.
Dipetik Mei 2, 2020, dari Facebook John Bon Bowi: http://archive.fo/Y9wgI
Chelsea
FC. (2018, 9 Maret). Gianfranco Zola - Chelsea Legends - Chelsea FC.
Dipetik Mei 2, 2020, dari Chelsea FC:
https://shedwall.chelseafc.com/player/gianfranco-zola/
Eun-ji,
J. (2016, Maret 28). GI를 사랑해주시고 응원해주신 모든분들 감사드려요 진심으로..그동안 너무 행복했어요Dua hati 저는 또 다른 새로운 모습으로 인사드릴게요 잠시만 안녕Wajah menikmati
makanan #gi#은지. Dipetik Mei 4, 2020, dari Twitter @gi_eunji92:
https://twitter.com/gi_eunji92/status/714141645395009536
Fadhilaturrahmi.
(2010, November 14). Ilmu dan Hikmah | Fadhilaturrahmi ZA. Dipetik Mei
5, 2020, dari Ilmu dan Hikmah | Fadhilaturrahmi ZA:
https://bundoku.wordpress.com/
Fadhilaturrahmi.
(2011). Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Materi Jaring-Jaring Balok dan
Kubus dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Siswa Kelas IV
SDN 05 Air Tawar Barat. Kota Padang: Universitas Negeri Padang (UNP).
Fadhilaturrahmi.
(2012, Februari). Fadhilaturrahmi ZA (@Fadhilah_ZA_) - Twitter. Dipetik
Mei 1, 2020, dari Twitter: https://twitter.com/fadhilah_za_
Fadhilaturrahmi.
(2012, Maret). Fadhilaturrahmi ZA (@Fadhilaturrahmi) | Twitter. Dipetik
Mei 1, 2020, dari Twitter: http://twitter.com/fadhilaturrahmi
Fadhilaturrahmi.
(2012, November 29). Menyibak Makna Sebuah Skripsi. Dipetik Mei 2, 2020,
dari Ilmu dan Hikmah | Fadhilaturrahmi ZA:
https://bundoku.wordpress.com/2013/05/06/menyibak-makna-sebuah-skripsi/
Fadhilaturrahmi.
(2014). Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan GI Terhadap
Peningkatan Kemampuan Koneksi dan Komunikasi Matematik Siswa Sekolah Dasar.
(W. &. Turmudi, Penyunt.) Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Fadhilaturrahmi.
(2014, Mei 7). Problematika Rekruitmen Guru di Indonesia. Dipetik Mei 5,
2020, dari Ilmu dan Hikmah | Fadhilaturrahmi ZA:
https://bundoku.wordpress.com/2014/05/07/problematika-rekruitmen-guru-di-indonesia/
Fadhilaturrahmi.
(2016). Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan GI terhadap Peningkatan
Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa Sekolah Dasar. Dalam A. Jupri, I. Cahyani,
& V. A. Ariawan (Penyunt.), Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Dasar
“Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis, Kreativitas, Komunikasi, dan
Kolaborasi dalam Pembelajaran Abad 21: Inovasi Pembelajaran Abad 21”. 1,
hal. 95-101. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Fadhilaturrahmi.
(2017). Fadhilaturrahmi - SINTA - Science and Technology Index. Dipetik
Mei 1, 2020, dari SINTA - Science and Technology Index:
http://sintadev.ristekdikti.go.id/authors/detail?id=5978277&view=overview
Fadhilaturrahmi.
(2017, Mei 9). Fadhilaturrahmi Fadhilaturrahmi - Pengutipan Google Scholar.
Dipetik Mei 5, 2020, dari Google Scholar:
https://scholar.google.co.id/citations?user=uze1G-UAAAAJ&hl=id
Fadhilaturrahmi.
(2017, Oktober 17). Lingkungan Belajar Efektif Bagi Siswa Sekolah Dasar. Jurnal
Basicedu, 1(2), 76-84.
Fadhilaturrahmi.
(2017, Mei 1). Penerapan Metode Mind Mapping Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Mahasiswa Semester IIA PGSD Matakuliah Pendidikan Matematika SD Kelas Rendah. Cendekia
: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(1), 112-121.
Fadhilaturrahmi.
(2017). Penerapan Pendekatan Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Mahasiswa PGSD Matakuliah Pendidikan Matematika SD Kelas Tinggi. Jurnal
Handayani, 7(1), 86-93.
Fadhilaturrahmi.
(2017, Juli 2). Penerapan Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Kemampuan
Komunikasi Matematik Peserta Didik di Sekolah Dasar. EduHumaniora : Jurnal
Pendidikan Dasar, 9(2), 109-118.
Fadhilaturrahmi.
(2017, Oktober 2). Pengaruh Pendekatan Open-Ended dan Pendekatan Scientifik
Terhadap Kemampuan Koneksi Matematik Siswa Sekolah Dasar. Mimbar Sekolah
Dasar, 4(2), 117-127.
Fadhilaturrahmi.
(2017, April 18). Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Materi Jaring-Jaring
Balok dan Kubus dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Siswa
Kelas IV SDN 05 Air Tawar Barat. Jurnal Basicedu, 1(1), 1-9.
Fadhilaturrahmi.
(2018, April 21). Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan GI Terhadap
Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematik Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 2(1),
160-165.
Fadhilaturrahmi.
(2019, April 4). Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe GI terhadap Peningkatan
Kemampuan Koneksi Matematik Siswa Sekolah Dasar. Edukatif :Jurnal Ilmu
Pendidikan, 1(1), 43-55.
Fadhilaturrahmi.
(2020, April 22). Pelatihan Pembelajaran E-Learning Berbasis Edmodo Bagi Guru
Sekolah Dasar. Jurnal Abdidas, 1(1), 1-6.
Fadhilaturrahmi.
(2020, Mei 3-6). Percakapan WhatsApp dengan Ibu Fadhilaturrahmi. (A. R.
Setiawan, Pewawancara)
Fadhilaturrahmi.
(2020, Maret 14). Profil Instagram Fath (@fadhilaturrahmi_za). Dipetik
Mei 5, 2020, dari Instagram: https://instagram.com/fadhilaturrahmi_za
Fadhilaturrahmi.
(2020, Mei 2). Scopus: Author details. Dipetik Mei 2, 2020, dari Scopus:
https://www.scopus.com/authid/detail.uri?authorId=57209746469
Forlap
Dikti. (2011, Oktober 8). Profil Mahasiswa - Forlap Dikti. Dipetik Mei
2, 2020, dari Forlap Dikti:
https://forlap.ristekdikti.go.id/mahasiswa/detail/NTZEMjEyQzAtNkI5OC00NDFGLUEwODQtMTFCNjU1QTkyODZC
Forlap
Dikti. (2014, Juli 14). Profil Mahasiswa - Forlap Dikti. Dipetik Mei 2,
2020, dari Forlap Dikti:
https://forlap.ristekdikti.go.id/mahasiswa/detail/MjIxNDRGQjEtNTU0MS00MDgyLTgxMjgtRTMzMDlDRDk1NDQw
Forlap
Dikti. (2019, Desember 31). Profil Dosen - Forlap Dikti. Dipetik Mei 2,
2020, dari Forlap Dikti: https://forlap.ristekdikti.go.id/dosen/detail/RTRBMjUzQ0MtMjg2MS00NzMwLUFCRDQtMDRFRTRFQTAxRkI2
Fraenkel,
J. R., Wallen, N. E., & Hyun, H. H. (2012). How to Design and Evaluate
Research in Education (8th ed.). (S. Kiefer, Penyunt.) New York City:
McGraw-Hil.
Galton,
F. (1877, April 19). Typical Laws of Heredity. Nature, 15(390), 532–533.
Google
Scholar. (2019, Juli 5). "Lingkungan Belajar" "Sekolah
Dasar" - Google Scholar. Dipetik Juli 5, 2019, dari Google Scholar:
https://scholar.google.com/scholar?start=10&q=%22Lingkungan+Belajar%22+%22Sekolah+Dasar%22&hl=en&as_sdt=0,5
Hake, R.
R. (1998, November 4). Interactive-engagement versus traditional methods: A
six-thousand-student survey of mechanics test data for introductory physics
courses. American journal of Physics, 66(1), 64-74.
Hall, N.
(2014, Juli 30). The Kardashian index: a measure of discrepant social media
profile for scientists. Genome Biology, 15, 424.
HAMKA.
(2017). Dari Perbendaharaan Lama: Menyingkap Sejarah Islam di Nusantara.
Depok: Gema Insani.
Hawking,
S. W. (2013). My Brief History. New York City:
Bantam Books.
Hidayah,
S. (2014). Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Jaring-Jaring Kubus
dan Balok dengan Model Contextual Teaching and Learning Kelas IV SD Semester 2
di SD 1 Gamong. Kabupaten Kudus: Universitas Muria Kudus (UMK).
Hirsch,
J. E. (2005, November 7). An index to quantify an individual's scientific
research output. Proceedings of the National Academy of Sciences of the
United States of America, 102(46), 16569–16572.
Ilmiyah,
S. (2020, Februari 11). Surotul Ilmiyah — PBNU Menjawab Tantangan Virus
Corona. Dipetik Mei 4, 2020, dari YouTube alobatnic:
https://youtu.be/SPdc4WT8BCg
Ilmiyah,
S. (2020, Maret 22). Surotul Ilmiyah — Upaya PBNU Mencegah Penyebaran
COVID-19. Dipetik Mei 4, 2020, dari YouTube alobatnic: https://youtu.be/rYlypLWR3Qw
IRIS.
(2018, September 28). Mww7.5 Minahassa Peninsula, Sulawesi. Dipetik Mei
3, 2020, dari Incorporated Research Institutions for Seismology:
http://ds.iris.edu/ds/nodes/dmc/tools/event/10953070
Komarova,
N. L. (2018, Desember 11). Natalia Lectures on Calculus. Dipetik Mei 5,
2020, dari YouTube alobatnic:
https://www.youtube.com/playlist?list=PL8jJiYrUiGXCXUa8dZEXfbNp0BiTp9dTD
KPU RI.
(2019, April 17). Rekapitulasi Daftar Pemilih Pemilu 2019. Dipetik Mei
2, 2020, dari KPU RI: https://www.lindungihakpilihmu.kpu.go.id/index.php/rekap/pemilih/4/13772
Krathwohl,
D. R. (2002). A Revision of Bloom's Taxonomy: An Overview. Theory Into
Practice, 41(4), 212-218.
Krathwohl,
D. R., Bloom, B. S., & Masia, B. B. (1956). Taxonomy of Educational
Objectives: The Classification of Educational Goals. Handbook II: Affective
Domain. New York City: David McKay Company.
LIPI.
(2017, Maret 16). Jurnal Basicedu - ISSN LIPI. Dipetik Mei 5, 2020, dari
ISSN LIPI:
http://issn.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1489632030&1&&
LIPI.
(2017, Juni 9). Jurnal Basicedu - ISSN LIPI. Dipetik Mei 5, 2020, dari
ISSN LIPI:
http://issn.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1497018198&1&&
Louisa,
G. N. (2019, April 19). Video Instagram pada 16 April 2019. Dipetik Mei
20, 2020, dari Instagram Grace Natalie Louisa (@gracenat):
https://www.instagram.com/p/BwUmRffHOSP/
Mart, T.
(2006, Februari 1). Counting Papers. Symmetry Magazine, 3(1), hal. 8-9.
Mart, T.
(2011, Juli 29). Pembusukan Akademis. Kompas.
Mart, T.
(2012, 21 Februari). Hakikat Seberkas Makalah Ilmiah. Kompas.com.
Marx, J.
D., & Cummings, K. (2006, Desember 12). Normalized Change. American
Journal of Physics, 75(87), 87–91.
Morshead,
R. W. (1965). On Taxonomy of educational objectives Handbook II: Affective
domain. Studies in Philosophy and Education, 4(1), 164–170.
Mudjiarto,
R. (2018, November 24). Percakapan pada 24 November 2018 di rumah Roswati
Mudjiarto. (A. R. Setiawan, Pewawancara)
Mulligan,
M. (2017). Under Her Spell. Waikiki: Serenity Press.
Najib,
M. A. (2008, Januari 27). Soeharto Wafat. Liputan 6. (R. Silalahi,
Pewawancara) SCTV.
Nola,
R., & Irzik, G. (2006). Philosophy, Science, Education and Culture.
Berlin, Germany: Springer Science & Business Media.
NTSB.
(1989). Aircraft Accident Report: Delta Air Lines, Inc.; Boeing 727-232,
N473DA; Dallas-Fort Worth International Airport, Texas; August 31, 1988.
Washington, D.C.: National Transportation Safety Board.
Paul, R.
(1992). Critical Thinking: What Every Person Needs to Survive in a Rapidly
Changing World. California: Foundation for Critical Thinking.
Pearson,
K. (1895, Juni 20). Note on Regression and Inheritance in the Case of Two
Parents. Proceedings of the Royal Society of London, 58, 240–242.
Sari, N.
I. (2013). Peningkatan Hasil Belajar Jaring–Jaring Kubus dan Balok dengan
Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) di Kelas IV SD Angkasa II
Lanud Padang. Padang: Universitas Negeri Padang (UNP).
Setiawan,
A. R. (2014, Juni 2). Melantan Warisan Kaisar Telantar. Dipetik Mei 5,
2020, dari Kirana ♈ Azalea:
https://adibrs.blogspot.com/2014/06/ibrahim.html
Setiawan,
A. R. (2016, April 19). Not the Next Anyone. Dipetik Mei 5, 2020, dari
ΛLΟBΑΤИIƆ: http://alobatnic.blogspot.com/p/maria.html
Setiawan,
A. R. (2017, Februari 15). Butcah Chuniez. Dipetik Mei 2, 2020, dari
ΛLΟBΑΤИIƆ: https://alobatnic.blogspot.com/2017/02/thata.html
Setiawan,
A. R. (2017). enerapan Pendekatan Saintifik untuk Melatihkan Literasi
Saintifik dalam Domain Kompetensi pada Topik Gerak Lurus di Sekolah Menengah
Pertama. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Setiawan,
A. R. (2018, Maret 5). Breast Capital. Dipetik Mei 5, 2020, dari
ΛLΟBΑΤИIƆ: https://alobatnic.blogspot.com/2018/03/breastcapital.html
Setiawan,
A. R. (2018, Agustus 8). Debut Mengajar Biologi. Dipetik Mei 5, 2020,
dari ΛLΟBΑΤИIƆ:
http://alobatnic.blogspot.com/2018/08/debut-mengajar-biologi.html
Setiawan,
A. R. (2018, April 10). Eny Rochmawati Octaviani. Majalah SANTRI, hal.
15-8.
Setiawan,
A. R. (2018, Maret 1). Ki Oza Kioza. Dipetik Mei 2, 2020, dari ΛLΟBΑΤИIƆ:
https://alobatnic.blogspot.com/2018/03/roza-lailatul-fitria-oza-kioza.html
Setiawan,
A. R. (2018, Maret 1). Ki Oza Kioza. Dipetik Mei 5, 2020, dari
ΛLΟBΑΤИIƆ:
http://alobatnic.blogspot.com/2018/03/roza-lailatul-fitria-oza-kioza.html
Setiawan,
A. R. (2018, Mei 11). Mathematics. Dipetik Mei 2, 2020, dari ΛLΟBΑΤИIƆ:
http://alobatnic.blogspot.com/2018/05/mathematics.html
Setiawan,
A. R. (2018, Mei 19). Máthēmatnic. Dipetik Mei 5, 2020, dari ΛLΟBΑΤИIƆ:
http://alobatnic.blogspot.com/2018/05/mathematnic.html
Setiawan,
A. R. (2019). Kurikulum Lokal Madrasah Tasywiquth Thullab Salafiyyah (TBS)
Kudus. MI NU TBS Kudus. Kudus: Madrasah Tasywiquth Thullab Salafiyyah (TBS)
Kudus.
Setiawan,
A. R. (2019, September 28). Menyelaraskan Pendidikan untuk Pembangunan
Berkelanjutan dan Pandangan Islam Tradisional. Dipetik Mei 2, 2020, dari
ΛLΟBΑΤИIƆ:
http://alobatnic.blogspot.com/2019/09/menyelaraskan-pendidikan-untuk-pembangunan-berkelanjutan-dan-pandangan-islam-tradisional.html
Setiawan,
A. R. (2019, Desember 28). Terry Mart. Dipetik Mei 2, 2020, dari
ΛLΟBΑΤИIƆ: http://alobatnic.blogspot.com/2019/12/terry-mart.html
Setiawan,
A. R. (2020, April 27). Fadhilaturrahmi. Dipetik Mei 1, 2020, dari
ΛLΟBΑΤИIƆ: https://alobatnic.blogspot.com/2020/04/fadhilaturrahmi.html
Setiawan,
A. R. (2020, April 21). Lembar Kegiatan Literasi Saintifik untuk Pembelajaran
Jarak Jauh Topik Penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19). (Fadhilaturrahmi,
Penyunt.) Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1), 28–37.
Setiawan,
A. R. (2020, Januari 24). Pembelajaran Tematik Berorientasi Literasi Saintifik.
(Fadhilaturrahmi, Penyunt.) Jurnal Basicedu, 4(1), 51- 69.
Setiawan,
A. R. (2020, Maret 1). Pendidikan Literasi Finansial Melalui Pembelajaran Fiqh
Mu’āmalāt Berbasis Kitab Kuning. Nazhruna: Jurnal Pendidikan Islam,
138–159.
Setiawan,
A. R. (2020, Maret 1). Pendidikan Literasi Finansial Melalui Pembelajaran Fiqh
Mu’āmalāt Berbasis Kitab Kuning. Nazhruna: Jurnal Pendidikan Islam,
138–159.
Setiawan,
A. R. (2020). Penggunaan Mabadi ‘Asyroh dalam Pembelajaran Biologi untuk
Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar. Prosiding Seminar Nasional Biologi
2019 Inovasi Penelitian dan Pembelajaran Biologi III (IP2B III) (hal.
158–164). Surabaya: Universitas Negeri Surabaya (UNESA).
Setiawan,
A. R. (2020, April 29). Praktik Penerbitan Ketinggalan Zaman. Dipetik
Mei 5, 2020, dari ΛLΟBΑΤИIƆ:
http://alobatnic.blogspot.com/2020/04/praktik-penerbitan-ketinggalan-zaman.html
Setiawan,
A. R. (2020, Mei 1). Reading Academic Articles. Dipetik Mei 2, 2020,
dari ΛLΟBΑΤИIƆ: http://alobatnic.blogspot.com/2020/05/reading-academic-articles.html
Setiawan,
A. R. (2020, April 2). What is the Best Way to Analyze Pre–Post Data? EdArXiv,
1-10.
Setiawan,
A. R., Puspaningrum, M., & Umam, K. (2019, Desember 6). Pembelajaran Fiqh
Mu’āmalāt Berorientasi Literasi Finansial. Tarbawy: Indonesian Journal of
Islamic Education, 6(2), 187–102.
Setiawan,
A. R., Utari, S., & Nugraha, M. G. (2016). Mengonstruksi Rancangan Soal
Domain Kompetensi Literasi Saintifik Siswa SMP Kelas VIII pada Topik Gerak
Lurus. Seminar Nasional Fisika ke–2 (SiNaFi II). Kota Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Siayah,
S. (2016, November 15). Percakapan tentang diksi dalam al-Qur’ān. (A. R.
Setiawan, Pewawancara)
Siayah,
S., & Setiawan, A. R. (2020, April 13). A Brief Explanation of Science
Education. EdArXiv, 1-12.
Siayah,
S., Kurniawati, N. K., & Setiawan, A. R. (2020, Februari 27). Six Main
Principles for Quality Learning based on “Ta’līm al-Muta’allim Ṭorīq
al-Ta’allum”. ResearchGate.net.
Simpson,
E. (1966). The Classification of Educational Objectives in the Psychomotor
Domain. Urbana: University of Illinois at.
SINTA.
(2020, April 20). Science and Technology Index - SINTA. Dipetik Mei 5,
2020, dari SINTA: http://sinta.ristekbrin.go.id/journals/detail?id=4083
SIVIL.
(2020, Mei 2). SIVIL - DITJEN BELAMAWA - KEMENRISTEKDIKTI. Dipetik Mei
2, 2020, dari SIVIL - DITJEN BELAMAWA - KEMENRISTEKDIKTI:
https://ijazah.kemdikbud.go.id/
Sudja,
W. A. (1998). Penggunaan OHP Sebagai Upaya Meningkatkan. Mimbar Pendidikan,
17(4), 55-59.
Sugiyono.
(2018). Metode Penelitian Bisnis (3 ed.). Bandung: Alfabeta.
Tim
Penyusun. (2016). Pedoman Akademik STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Tahun
2016. Kabupaten Kampar: STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai.
Tim
Penyusun. (2017). Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Pahlawan
Tahun 2017. Kabupaten Kampar: Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai.
United
States National Bureau of Standards. (1959). Notices "Refinement of
values for the yard and the pound". Gaithersburg: United States
National Bureau of Standards.
Universitas
Pahlawan Tuanku Tambusai. (2017, Februari 29). Jurnal Universitas Pahlawan
Tuanku Tambusai. Dipetik Mei 2, 2020, dari Jurnal Universitas Pahlawan
Tuanku Tambusai: https://journal.universitaspahlawan.ac.id/
Universitas
Pahlawan Tuanku Tambusai. (2019, April 13). Program Studi S1 PGSD –
Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai. Dipetik Mei 1, 2020, dari Universitas
Pahlawan Tuanku Tambusai:
https://universitaspahlawan.ac.id/id/program-studi-s1-pgsd/
Universitas
Pahlawan Tuanku Tambusai. (2019, Maret 4). Sejarah Universitas Pahlawan
Tuanku Tambusai. Dipetik Mei 2, 2020, dari Universitas Pahlawan Tuanku
Tambusai:
https://pgpaud.universitaspahlawan.ac.id/index.php/2019/03/04/sejarah-universitas-pahlawan-tuanku-tambusai/
Utama,
J. A. (2012, Mei 26). Menyenangi Matematika dan Sains melalui Astronomi. Seminar
Nasional “Cakrawala untuk Negeri”, hal. 1-7.
Utama,
J. A., & Turmudi. (2012). Menyoal Batas Toleransi Arah Kiblat. Prosiding
Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA (hal. F-1 -
F-4). Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Wahyudin.
(2017, Maret 9). curriculum vitae - Prof. Wahyudin. Dipetik Mei 3, 2020,
dari curriculum vitae - Pendidikan Matematika UPI:
https://home.matematika.upi.edu/wp-content/uploads/2018/02/Prof.-Wahyudin.pdf
Walters
Art Museum. (2014, April 18). Inscribed Pound Weight. Dipetik Mei 1,
2020, dari Walters Art Museum: https://art.thewalters.org/detail/11026
Yu,
C.-f. (2001). Kuan-yin, The Chinese Transformation of Avalokitesvara.
New York City: Columbia University Press.
Yulinda,
N. (2016). Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching and Learning (Ctl)
Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dan Kepercayaan Diri Siswa Pada
Materi Volume Kubus dan Balok (Penelitian Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN
Palasah dan SDN Mandalaherang I di Ke. Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia (UPI).
أَبُو
حَامِدٍ مُحَمَّدُ بْنُ مُحَمَّدٍ ٱلطُّوسِيُّ ٱلْغَزَالِيُّ. (2004). إحياء
علوم الدين (المجلد 1). بيروت: دار المعرفة.
أبو عبد
الله محمد بن سلامة بن جعفر بن علي القضاعي. (1986). مسند الشهاب (الجزء ٢).
بيروت: مؤسسة الرسالة.
برهان
الدين نعمان بن إبراهيم الزرنوجي. (2020). تعليم المتعلم طريق التعليم.
قدوس: مكتبة شرف السعاية.
جلال
الدين محمد بن أحمد المحلي، و جلال الدين عبد الرحمن بن أبي بكر السيوطي. (2001). تفسير
الجلالين. القاهرة: دار الحديث.
سالم بن
سمير الحضرمي. (2009). متن سفينة النجاة في ما يجب على العبد لمولاه.
بيروت، لبنان: دار المنهاج.
عبد الله
بن عبد الرحمن العقيلي الهمداني المصري. (1980). شرح ابن عقيل على ألفية ابن
مالك. القاهرة: دار التراث.
محمد بن
عبد الله ابن مالك الطائي الجياني. (2015). ألفية ابن مالك. القاهرة: دار
التعاون.
محمد بن
عمر نووي الجاوي البنتني. (2008). كاشفة السجا شرح على سفينة النا. بيروت،
لبنان: دار الكتب الإسلامية.