Breast Capital


Konsep Baru Duo Serigala, Modal Erotis, dan Payudara Perempuan
Oza Kioza, Modal Kecantikan, dan Payudara Perempuan; Modal Kecantikan; Payudara Perempuan; Modal; Kecantikan; Payudara; Perempuan; Erotic Capital; Breast; Erotic; Capital; Breast Capital; Adib Rifqi Setiawan; Adib; Rifqi; Setiawan; AdibRS; Adib RS; ARS; Alobatnic; 26 March 1994; RMadhila; Scholaristi; Pelantan; Santri Scholar; Santri; Scholar; Santri Scholar Society; XEROXXI; XERO; XXI; Blackjack Soldier; LP2NE1; Kirana ♈ Azalea; Kirana Azalea; 투애니원; 2NE1; 블랙잭; Blackjack; 박봄; Park Bom; 박; 봄; Park; Bom; haroobomkum; 24 March 1984; 이채린; Lee Chae-lin; 이; Lee; 채린; Chaelin; CL; chaelinCL; 26 February 1991; 박산다라; Park San-da-ra; Sandara Park; 산다라; Sandara; Dara; krungy; 12 November 1984; Linkin Park; LP; Soldier; Michael Kenji Shinoda; マイケル・ケンジ・シノダ; マイク・シノダ; Mike Shinoda; Michael; マイケル; Kenji; ケンジ; Mike; マイク; Shinoda; シノダ; 11 February 1977; Bradford Phillip Delson; Brad Delson; Bradford; Phillip; Brad; Delson; 01 December 1977; Robert Gregory Bourdon; Rob Bourdon; Robert; Gregory; Rob; Bourdon; 20 January 1979; Joseph Hahn; 요셉 한; Joe Hahn; 조 한; Joseph; 요셉; Jo; 조; Hahn; 한; 15 March 1977; Valentino Rossi; Valentino; Rossi; VR46; VR; 46; 16 February 1979; Sky Racing Team by VR46; Yamaha; Grand Prix motorcycle racing; MotoGP; Yamaha Motor Racing; Yamaha Factory Racing; Yamaha MotoGP; Paris Whitney Hilton; Paris Hilton; Paris Whitney; Paris; Whitney; Hilton; 17 February 1981; John George Terry; John Terry; John; George; Terry; JT26; JT; 26; 07 December 1980; Chelsea Football Club; Chelsea FC; Chelsea; Football; Club; Petr Čech; Petr; Čech; 20 May 1982; Steven George Gerrard; Steven Gerrard; Steven; Gerrard; StevieG; 30 May 1980; Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro; Cristiano Ronaldo; CR; CR7; Cristiano; Ronaldo; dos; Santos; Aveiro; 05 February 1985; Real Madrid Club de Fútbol; Real Madrid C.F.; Real Madrid; Real; Madrid; Daniela Hantuchová; Daniela; Hantuchová; Dani; 23 April 1983; Мари́я Ю́рьевна Шара́пова; Maria Yuryevna Sharapova; Мари́я Шара́пова; Maria Sharapova; Мари́я; Ю́рьевна; Шара́пова; Maria; Yuryevna; Sharapova; 19 April 1987; KiSS — Keep it Shiny and Sustainable; KiSS; Keep it Shiny and Sustainable; Keep; it; Shiny; and; Sustainable; Manusia adalah Makhluk Berperasaan; Manusia; Makhluk Berperasaan; Islām Aries-Blackjack, is Islām?; Islām; Aries-Blackjack; is Islām; Islām Aries-Blackjack; Islām Aries; Islām Blackjack; Revolutic; Femme Fatale; Femme; Fatale; Femocrazy; Femocracy; Roza Lailatul Fitria; Roza; Lailatul; Fitria; Roza Lailatul; Roza Fitria; Lailatul Fitria; Oza Kioza; Oza; Kioza; Ozaki; Aki-Aki Gila; Oza Kilova; Ozaki Lova; Kilova; Ozakilova; Singer; Penyanyi; Songwriter; Penulis; folk; dangdut; music; musik; Indonesia; Pisces; 4 Maret 1994; 4 March 1994; 4; Maret; March; 1994; Sabtu Pon; Sabtu; Pon; 22 Ramaḍān 1414; 22 Ramadhān 1414; 22; Ramaḍān; Ramadhān; 1414; Ki Oza Kioza; A Rain Shine Made in Indonesia; A Rain Shine; Made in Indonesia; Pamela Safitri; Pamela; Safitri; Duo Serigala;

Sugeng ambal warso Kak Oza Kioza dan Kak Pamela Safitri, 4 & 5 Maret, beda setahun.”
— Alobatnic

Pada 4-5 Maret 2018 ini, umur Oza genap 24 tahun dan Pamela genap 25 tahun menurut kalender Gregorian. Sekarang keduanya seakan kian mantap mengayuh perjalanan yang membuat namanya memiliki harga jual. Kehadirannya pun dapat memiliki nilai komersial. Keadaan yang demikian tentu memudahkannya untuk ikutserta dalam berbagai kegiatan sosial.

Setelah melalui serentetan sengkarut berkelanjutan, nama ‘Duo Serigala’ akhirnya resmi dimiliki oleh Pamela Safitri. Konsep duo yang diusung membuat Pamela bergerak mencari tandem baru. Oza Kioza, salah satu penyanyi yang sudah matang, kemudian diajak Pamela sebagai tandem anyarnya. Sekitar satu dekade karier sebagai penyanyi dijalani oleh Oza sebelum akhirnya bergabung dengan Duo Serigala. Kehadiran Oza bukan semata untuk menemami Pamela, melainkan ikutserta mewarnai Duo Serigala.

Sebagai sosok yang bukan yesterday afternoon singer, dari panggung ke panggung Oza terlanjur lebih dikenal kualitas suara daripada sensualitas goyangannya. Wajar kalau kehadiran Oza menyulut perubahan konsep Duo Serigala. Pamela sendiri, sebagai punggawa awal Duo Serigala, berhasrat mengubah citra mereka. Tak dimungkiri Duo Serigala identik dengan pertunjukan sensualitas, walakin sejak berubah formasi, Pamela dan Oza sepakat untuk menonjolkan musikalitas.

Debut pembuktian Oza dimulai ketika Duo Serigala merilis single Kost Kostan pada 12 Juli 2017. Selain menjadi ajang pembuktian Oza, single ini juga sebagai wujud angan Pamela berupa perubahan konsep Duo Serigala. Dibanding single-single sebelumnya seperti Abang Goda dan Sianida, Kost Kostan memang terbilang berbeda. “Lebih asik aja, yang ini benar-benar fokus lagu dan musiknya. Biar orang juga senang dengan lagu yang bakalan Duo Serigala bawain,” jelas Pamela.

Pamela mengungkapkan bahwa ‘format masa depan’ Duo Serigala tetap setia di jalur dangdut yang dapat membuat pendengar ikut bergoyang, namun diramu lebih kekinian selaras perkembangan musik. “Yang Duo Serigala pertahankan lagu yang asik, goyangannya asik, jadi benar-benar dangdut modern gitu,” papar Pamela, “Daya tarik single ini gampang diingat, musiknya asik, pasti orang dengar bakalan asik goyang,” lanjutnya.

Kost Kostan yang ditulis oleh Dommy Allen bercerita tentang lelaki yang memiliki banyak kekasih, gemar selingkuh, dan suka gonta-ganti pasangan. Bila diibaratkan seperti orang yang sedang mengontrak rumah, kesehariannya nomaden lantaran berpindah-pindah tempat tinggal.

Pamela tak merasa kesulitan bertandem dengan Oza saat kali pertama menyanyikan lagu ini. Bekal personal friendship yang telah terjalin kuat sebelum terlibat professional partnership membuat chemistry duet baru ini segera didapati. “Kesulitannya sih saat ngapalinnya aja, dan harus pas sama suara kita. Kita harus mendalami lagunya, dihayati lah,” tutur Pamela. Sejak rekaman berlangsung keduanya berusaha mengeluarkan segenap kemampuan bermusik mereka. “Kita berdua benar-benar harus mendalami banget lagunya, biar pas,” ucap Pamela.

Pamela dan Oza berharap jika Duo Serigala ‘jilid kedua’ ini dapat diterima oleh masyarakat. Dengan musik dan penampilan yang lebih fresh, keduanya berhasrat melegakan para penggemar yang haus akan hiburan sembari mencuri perhatian masyarakat lebih luas. “Yang pasti masyarakat senang lagu yang baru ini, hafal dan asik untuk goyang, nggak bosan dengarnya. Tapi ini lebih perkenalkan personil baru Duo Serigala dan lagunya semoga banyak yang suka,” harap Pamela.

Tak cukup dengan merilis satu single baru, Duo Serigala kembali beraksi. Keberhasilan menggubah angan menjadi kenangan melalui Kost Kostan, memantik semangat duet Pamela-Oza kembali unjuk kebolehan bermusik dengan menyanyikan Sayang. Sejak dibawakan oleh Via Vallen, Sayang menggema luas melintas batas. Lagu ini sangat fenomenal. Banyak pemusik meng-cover lagu ini. Genrenya pun bermacam-macam, mulai mempertahankan unsur dangdutnya, maupun memasukkan unsur jazz dan rock.

Saking fenomenalnya lagu Sayang, Miraie karya Kiroro tahun 1998 pun kembali mencuat ke permukan. Alunan nada Sayang memang mengabil dari Miraie. Tak perlu mempermasalahkan tiruan seperti ini. Miley Cyrus melalui Karen Don’t Be Sad pun melakukannya, dengan mengambil nada dari Julia dari The Beatles.

Dengan tetap memperhatikan perbincangan tentang Sayang, lagu ini tak luput dari perhatian Duo Serigala. Baik Pamela maupun Oza, keduanya sama-sama mengagumi lagu yang liriknya ditulis oleh Anton Obama tersebut. Tak puas hanya membawakan saat pertunjukan, keduanya memilih untuk merilis kembali lagu ini.

Merilis kembali lagu yang sudah fenomenal, apalagi saat sedang popular menggelegar, tentu butuh kreativitas tersendiri agar tak terbayangi oleh versi asli. Itulah yang perlu dilakukan Duo Serigala. Duo Serigala akhirnya berhasil mengadaptasi Sayang alih-alih sekadar mengadopsi. Pamela dan Oza tak sekadar melantunkan kembali, namun menyelaraskan dengan karakter Duo Serigala.

Perbedaan dari Sayang versi Via Vallen dan Duo Serigala terletak pada vokal. Tentu perbedaan ini sangat kentara lantaran Via melantunkannya sendiri, sementara lantunan Duo Serigala merupakan hasil kolaborasi.

Daur ulang yang dilakukan oleh Duo Serigala terhadap Via Vallen serupa dengan, antara lain, duo Bom&Hi terhadap Mariah Carey. Kala itu Park Bom dan Lee Hi urun suara dalam melantunkan All I Want for Christmas Is You dari Mariah Carey, penyanyi solo. Bedanya kalau Bom&Hi mempertahankan paduan kata sambil mengubah alunan nada, Duo Serigala kosok balinya.

Saat pertama kali mendengarkan Sayang dari Duo Serigala, jelas terasa bedaanya. Jika Via Vallen melantunkan dengan Bahasa Jawa disertai secarik lirik Bahasa Indonesia, Duo Serigala mengubah pakem tersebut. Sebagai gantinya, mereka lebih memilih seluruh lirik dilantunkan dalam Bahasa Indonesia.

Rilisan Sayang oleh Duo Serigala mirip, antara lain, seperti yang dilakukan oleh Dhani Ahmad Prasetyo bersama T.R.I.A.D pada Musthafa Ibrahim. Kala itu Dhani tidak mengadopsi seutuhnya, walakin mengadaptasinya ke dalam Bahasa Indonesia. Hanya saja, alunan nada Mustapha dari Queen, lagu yang di-cover, tetap dipertahankan dengan suntikan sound yang fresh.

Dhani sendiri, terkait Sayang, dalam satu waktu pernah menanyakan keengganan Via Vallen merilis versi Bahasa Indonesia, “Kenapa tidak di-Indonesia-kan?” tanya Dhani pada Via Vallen. “Tidak perlu mas,” jawab Via waktu itu.

Tanpa diduga oleh dua penggemar Manchester United tersebut, Duo Serigala malah menjawabnya melalui karya. Barangkali Duo Serigala pun belum mendengar cuplikan obrolan tersebut. Mungkin hadirnya Sayang versi Bahasa Indonesia merupakan ‘suara alam’, sebagai langkah agar Duo Serigala teranyam sanggam.

Walau sudah menghasilkan karya musik apik seperti itu, tetap saja banyak khalayak yang memandang Duo Serigala “modal cantik doang”. Tak dimungkiri bahwa kesintalan badan turut berperan dalam melambungkan nama Duo Serigala. Karena kesintalan badan pula Duo Serigala banyak mudah mendapatkan cibiran kelewat cemar. Cibiran yang nyaris membutakan hingga enggan mendengar, alih-alih mengapresiasi, kualitas vokal.
Oza Kioza, Modal Kecantikan, dan Payudara Perempuan; Modal Kecantikan; Payudara Perempuan; Modal; Kecantikan; Payudara; Perempuan; Erotic Capital; Breast; Erotic; Capital; Breast Capital; Adib Rifqi Setiawan; Adib; Rifqi; Setiawan; AdibRS; Adib RS; ARS; Alobatnic; 26 March 1994; RMadhila; Scholaristi; Pelantan; Santri Scholar; Santri; Scholar; Santri Scholar Society; XEROXXI; XERO; XXI; Blackjack Soldier; LP2NE1; Kirana ♈ Azalea; Kirana Azalea; 투애니원; 2NE1; 블랙잭; Blackjack; 박봄; Park Bom; 박; 봄; Park; Bom; haroobomkum; 24 March 1984; 이채린; Lee Chae-lin; 이; Lee; 채린; Chaelin; CL; chaelinCL; 26 February 1991; 박산다라; Park San-da-ra; Sandara Park; 산다라; Sandara; Dara; krungy; 12 November 1984; Linkin Park; LP; Soldier; Michael Kenji Shinoda; マイケル・ケンジ・シノダ; マイク・シノダ; Mike Shinoda; Michael; マイケル; Kenji; ケンジ; Mike; マイク; Shinoda; シノダ; 11 February 1977; Bradford Phillip Delson; Brad Delson; Bradford; Phillip; Brad; Delson; 01 December 1977; Robert Gregory Bourdon; Rob Bourdon; Robert; Gregory; Rob; Bourdon; 20 January 1979; Joseph Hahn; 요셉 한; Joe Hahn; 조 한; Joseph; 요셉; Jo; 조; Hahn; 한; 15 March 1977; Valentino Rossi; Valentino; Rossi; VR46; VR; 46; 16 February 1979; Sky Racing Team by VR46; Yamaha; Grand Prix motorcycle racing; MotoGP; Yamaha Motor Racing; Yamaha Factory Racing; Yamaha MotoGP; Paris Whitney Hilton; Paris Hilton; Paris Whitney; Paris; Whitney; Hilton; 17 February 1981; John George Terry; John Terry; John; George; Terry; JT26; JT; 26; 07 December 1980; Chelsea Football Club; Chelsea FC; Chelsea; Football; Club; Petr Čech; Petr; Čech; 20 May 1982; Steven George Gerrard; Steven Gerrard; Steven; Gerrard; StevieG; 30 May 1980; Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro; Cristiano Ronaldo; CR; CR7; Cristiano; Ronaldo; dos; Santos; Aveiro; 05 February 1985; Real Madrid Club de Fútbol; Real Madrid C.F.; Real Madrid; Real; Madrid; Daniela Hantuchová; Daniela; Hantuchová; Dani; 23 April 1983; Мари́я Ю́рьевна Шара́пова; Maria Yuryevna Sharapova; Мари́я Шара́пова; Maria Sharapova; Мари́я; Ю́рьевна; Шара́пова; Maria; Yuryevna; Sharapova; 19 April 1987; KiSS — Keep it Shiny and Sustainable; KiSS; Keep it Shiny and Sustainable; Keep; it; Shiny; and; Sustainable; Manusia adalah Makhluk Berperasaan; Manusia; Makhluk Berperasaan; Islām Aries-Blackjack, is Islām?; Islām; Aries-Blackjack; is Islām; Islām Aries-Blackjack; Islām Aries; Islām Blackjack; Revolutic; Femme Fatale; Femme; Fatale; Femocrazy; Femocracy; Roza Lailatul Fitria; Roza; Lailatul; Fitria; Roza Lailatul; Roza Fitria; Lailatul Fitria; Oza Kioza; Oza; Kioza; Ozaki; Aki-Aki Gila; Oza Kilova; Ozaki Lova; Kilova; Ozakilova; Singer; Penyanyi; Songwriter; Penulis; folk; dangdut; music; musik; Indonesia; Pisces; 4 Maret 1994; 4 March 1994; 4; Maret; March; 1994; Sabtu Pon; Sabtu; Pon; 22 Ramaḍān 1414; 22 Ramadhān 1414; 22; Ramaḍān; Ramadhān; 1414; Ki Oza Kioza; A Rain Shine Made in Indonesia; A Rain Shine; Made in Indonesia; Pamela Safitri; Pamela; Safitri; Duo Serigala;

Wajar saja. Sah-sah saja. Mungkin penampilan Duo Serigala memantik amarah sebagian orang. Amarah yang muncul karena cemburu, dengki, atau jengkel. Sementara tak bisa dielakkan lagi bahwa, “Mata yang penuh amarah hanya memandang segala yang nista sepertihalnya mata yang cinta akan tumpul terhadap semua cela.”

Pertanyaannya, salahkah menjadi perempuan cantik? Sebagian orang mungkin akan menjawab iya. Naomi Wolf dalam buku The Beauty Myth menuturkan bahwa kecantikan adalah mitos yang diciptakan industri untuk mengeksploitasi perempuan secara ekonomi melalui produk-produk kosmetik.

Pandangan Naomi beserta pendukungnya boleh jadi tidak bisa disalahkan, namun kurang lengkap untuk menjadi genggaman. Pasalnya Naomi tak mementingkan paras cantik sebagai salah satu modal untuk perempuan, seperti diungkapkan oleh Catherine Hakim melalui konsep erotic capital.

Erotic capital merupakan kombinasi dari daya tarik fisik, estetik, visual, sosial, dan seksual yang dimiliki seseorang untuk menarik orang lain. Ada enam bagian dalam erotic capital, kecantikan adalah salah satunya. Sepertihalnya jenis modal lain, erotic capital juga dapat diupayakan, kosok bali dengan pandangan yang cenderung menyangka bahwa kecantikan hanyalah ketetapan Tuhan (buat yang percaya Tuhan) atau suatu kebetulan alamiah (buat yang cuma percaya Hukum Alam).

Cibiran terhadap Duo Serigala banyak berpijak dari pandangan yang menyebut bahwa pintar adalah hasil tekun belajar, sedangkan cantik adalah bawaan lahir. Cerdas dianggap sesuatu yang diperoleh lewat kerja keras, sedangkan kecantikan adalah anugerah yang didapat tanpa usaha. Padahal posisinya bisa saja terbalik. Pasalnya faktor genetis pun, terutama dari ibu, berperan penting dalam menentukan kecerdasan seseorang. Sedangkan untuk tampil cantik, seseorang perlu banyak berusaha, mulai dari olah raga, menjaga pola konsumsi, merias wajah, hingga berpikir menentukan pakaian.

Tak perlu membutakan mata menyaksikan bahwa orang yang cantik memang kerap mendapat beragam kemudahan. Contoh paling bagus dalam hal ini ialah Maria Yuryevna Sharapova (Maria Sharapova). Pendapatan sebagai model jauh lebih banyak ketimbang menjadi petenis. Maria bahkan masih tetap menambah kekayaan saat diskors gara-gara kasus obat-obatan terlarang.

Erotic capital sama pentingnya dengan modal ekonomi, sosial, dan budaya. Pertanyaan selanjutnya, mengapa kita tampak enggan mengapresiasi kecantikan perempuan sepertihalnya kecerdasan?

Ketika ada perempuan dandan, dibilang menghabiskan waktu tak berguna. Walakin ketika membaca buku, disangka waktu diisi dengan kegiatan bermanfaat. Perempuan yang berusaha menunjukkan kecantikan malahan tak jarang otomatis dianggap bodoh. Pekerjaan yang menjual badan perempuan, seperti modelling, diberi stigma sebagai pekerjaan hina.

Lebih menyesakkan lagi, ketika ada perempuan cantik ingin menikahi lelaki kaya dilabeli ‘matre’ yang mengkhianati kesucian cinta dalam perkawinan. Padahal, alasan di balik julukan ‘matre’ ini adalah bahwa lelaki harus mendapatkan kenikmatan yang mereka inginkan dari perempuan secara gratis, terutama seks.

Kecantikan dan upaya mempercantik diri dianggap sebagai tindakan tak baik. Para peserta kontes kecantikan, misalnya, mendapatkan banyak cibiran. Kecerdasan dan kecantikan dilihat sebagai dua hal bertentangan yang tak mungkin dipadukan oleh perempuan. Perempuan yang memiliki keduanya, tidak diizinkan untuk menggunakan semuanya, hanya boleh memaksimalkan kecerdasan saja. Mengapa oh Menyapa? Whyyy?

Dari beberapa tuturan tentang Oza dan Pamela, dua punggawa Duo Serigala, salah satu bagian yang paling disorot adalah bagian payudara (breast). Mungkin karena faktor branding Duo Serigala dengan ‘Goyang Drible’-nya, mereka tampak perlu memperhatikan dan diperhatikan salah satu pemberi visual pleasure buat lekaki tersebut.

Pertanyaannya, kenapa para lelaki selalu menyukai bagian payudara perempuan? Nggak peduli ukurannya besar atau kecil, seperti bola basket atau bola bekel, mereka pasti suka.

Tak dimungkiri, ada juga lelaki yang lebih menyukai bagian tubuh perempuan lainnya, misalnya, paha, pantat, dan juga bibir. Tapi entah kenapa, payudara tetap menjadi bagian tubuh perempuan yang bisa menyuluh imajinasi lelaki.

Saking menjadi ikon kecintaan dan obsesi para lelaki, tak sedikit media, merek, brand, bahkan juga propaganda menggunakan payudara perempuan, seperti iklan Kopi Susu YA! dan Segar Sari Susu Soda.

Hal yang membuat saya merasa ialah faktor yang membuat lelaki menyukainya. Terkait hal ini, L. Monique Ward, Ann Merriwether, dan Allison Caruthers menyingkap istilah yang disebut Masculinity Ideology (Ideologi Kejantanan, selanjutnya MI). MI berperan pada kepercayaan dan cara pandang lelaki mengenai badan perempuan, yang juga berkaitan dengan banyaknya media yang dikonsumsi oleh lelaki. Sayangnya, meski paparan tersebut memberi pengetahuan, belum bisa memberi kepuasan. Apalagi memberi kepuasaan yang sama seperti saat menikmati payudara perempuan, jelas ini!

Terdapat sebagian orang yang mengungkapkan bahwa lelaki menyukai payudara perempuan karena sejak lahir lelaki memiliki hubungan intim dengan payudara ibu. Ada rasa kasih sayang yang diberi pada buah hati tatkala ibu menyusui. Cuma, ungkapan tersebut agak gimana gitu. Soalnya ada pula lelaki yang tak banyak mengonsumsi air susu ibu (ASI) saat bayi, namun tetap tertarik menikmati payudara perempuan.

Terdapat pula pandangan yang menyebut bahwa dari tahun ke tahun manusia memang mengembangkan payudara perempuan untuk keperluan seks (sex). Hanya saja pandangan ini di-counter dengan pandangan yang mengungkapkan bahwa hal ini kurang tepat lantaran untuk keperluan seks, zakar lelaki juga dibutuhkan.

Brian Alexander, yang mendalami dasar neurologis dari perilaku sosial, menyingkap soal payudara ini dengan menyebut bahwa evolusi manusia telah mengubah sirkuit saraf kuno. Pada awalnya, fungsi utama payudara adalah untuk menguatkan ikatan kasih sayang antara bayi dan ibu, dengan cara menyusui. Tapi sekarang, sirkuit otak ini telah berubah penggunaannya. Selain untuk menguatkan ikatan ibu dan bayi, juga digunakan untuk meningkatkan ikatan antar pasangan. Hasilnya, kebanyakan lelaki menyukai payudara perempuan.

Penuturan Brian lebih make sense buat saya dibandingkan pandangan lainnya «هذا القول أرجح عندي». Pasalnya kalau ditelisik lebih lanjut, otak para ibu akan dibanjiri dengan neurochemical oxytocin yang juga dikenal dengan love drug. Neurochemical oxytocin ini membantu ibu untuk fokus pada anak dan memberi rasa kasih sayang melalui ASI. Hormon tersebut juga membanjiri otak perempuan ketika terangsang oleh pasangan saat berhubungan seks. Sirkuit pada otak yang tadinya digunakan untuk bayi, pada saatnya juga digunakan untuk orang dewasa. Dari sini, dapat diungkapkan bahwa payudara perempuan merupakan sarana untuk mewujudkan kasih sayang, yang membuat orang lain merasa senang.

Kalau ada sebagian perempuan yang payudaranya begitu digilai lelaki, mungkin karena mereka berusaha menyenangkan orang lain melalui payudaranya. Usahanya antara lain dengan rajin merawat keindahannya agar bisa memberi kesenangan saat lelaki menyaksikannya, apalagi bisa merasakan sentuhannya.

“Untuk mengencangkan payudara, kita olahraga tiap bangun tidur, kita lakukan push-up 10-25 kali lah,” tutur Oza saat ditanya soal rutinitas latihan untuk merawat fisik ‘favorit’-nya, “Kita olah raganya di dalam sih, di kamar,” saut Pamela. “Kita selalu menyempatkan waktu 15 menit paling enggak untuk olahraga kecil, kayak latihan napas, peregangan biar enggak kaku, karena jujur malas olahraga,” pungkas Oza.

Selain perawatan harian, Pamela dan Oza juga rajin melakukan pemijatan payudara untuk merangsang pertumbuhan kolagen. Sah-sah saja kalau Duo Serigala rajin merawat ‘bagian favorit’ atau ‘aset’ atau apalah sebutannya pokoknya di situlah letaknya. Payudara perempuan termasuk salah satu bagian yang memiliki daya pikat kuat dalam merangsang gairah seks lelaki.

Seks terbilang nafsu yang paling sosial. Tanpa memperhitungkan moral, secara naluriah kita bisa turut bergembira menyaksikan orang lain yang sedang memenuhi nafsu seksnya. Kita punya hasrat kesenangan walaupun sekadar untuk menontonnya. Itulah kenapa ada pornografi, yang melahirkan industri seperti blue film (BF) dan majalah dewasa dengan omzet besar.

Seks berbeda dengan nafsu lain, misalnya nafsu makan. Adakah orang, terutama lelaki, yang sanggup suntuk berjam-jam menyaksikan tayangan dengan sajian berupa adegan-adegan orang sedang makan bakwan biarpun orang itu adalah Via Vallen? Adakah media pendulang iklan yang menjebak pengunjung dengan gambar Grace Natalie sedang mangap ngemplok cilok?

Saking sosialnya nafsu yang satu itu, ia jadi begitu canggih buat menyedot perhatian. Ia jadi empuk sebagai bahan berita dengan judul-judul menggemaskan. Ia juga legit buat stok pengalihan isu, yang bisa dengan gampang ditembakkan sewaktu-waktu. Sebab, kabar terkait seks tidak cuma memberikan informasi, walakin memberdayakan imajinasi.

Duo Serigala, baik Pamela maupun Oza, menyadari sisi ini, mengerti hal ini. Tak risau dengan segala caci-maki maupun puja-puji, keduanya berusaha memanfaatkannya memenuhi kebutuhan diri, juga mengajak orangtua naik haji.
Oza Kioza, Modal Kecantikan, dan Payudara Perempuan; Modal Kecantikan; Payudara Perempuan; Modal; Kecantikan; Payudara; Perempuan; Erotic Capital; Breast; Erotic; Capital; Breast Capital; Adib Rifqi Setiawan; Adib; Rifqi; Setiawan; AdibRS; Adib RS; ARS; Alobatnic; 26 March 1994; RMadhila; Scholaristi; Pelantan; Santri Scholar; Santri; Scholar; Santri Scholar Society; XEROXXI; XERO; XXI; Blackjack Soldier; LP2NE1; Kirana ♈ Azalea; Kirana Azalea; 투애니원; 2NE1; 블랙잭; Blackjack; 박봄; Park Bom; 박; 봄; Park; Bom; haroobomkum; 24 March 1984; 이채린; Lee Chae-lin; 이; Lee; 채린; Chaelin; CL; chaelinCL; 26 February 1991; 박산다라; Park San-da-ra; Sandara Park; 산다라; Sandara; Dara; krungy; 12 November 1984; Linkin Park; LP; Soldier; Michael Kenji Shinoda; マイケル・ケンジ・シノダ; マイク・シノダ; Mike Shinoda; Michael; マイケル; Kenji; ケンジ; Mike; マイク; Shinoda; シノダ; 11 February 1977; Bradford Phillip Delson; Brad Delson; Bradford; Phillip; Brad; Delson; 01 December 1977; Robert Gregory Bourdon; Rob Bourdon; Robert; Gregory; Rob; Bourdon; 20 January 1979; Joseph Hahn; 요셉 한; Joe Hahn; 조 한; Joseph; 요셉; Jo; 조; Hahn; 한; 15 March 1977; Valentino Rossi; Valentino; Rossi; VR46; VR; 46; 16 February 1979; Sky Racing Team by VR46; Yamaha; Grand Prix motorcycle racing; MotoGP; Yamaha Motor Racing; Yamaha Factory Racing; Yamaha MotoGP; Paris Whitney Hilton; Paris Hilton; Paris Whitney; Paris; Whitney; Hilton; 17 February 1981; John George Terry; John Terry; John; George; Terry; JT26; JT; 26; 07 December 1980; Chelsea Football Club; Chelsea FC; Chelsea; Football; Club; Petr Čech; Petr; Čech; 20 May 1982; Steven George Gerrard; Steven Gerrard; Steven; Gerrard; StevieG; 30 May 1980; Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro; Cristiano Ronaldo; CR; CR7; Cristiano; Ronaldo; dos; Santos; Aveiro; 05 February 1985; Real Madrid Club de Fútbol; Real Madrid C.F.; Real Madrid; Real; Madrid; Daniela Hantuchová; Daniela; Hantuchová; Dani; 23 April 1983; Мари́я Ю́рьевна Шара́пова; Maria Yuryevna Sharapova; Мари́я Шара́пова; Maria Sharapova; Мари́я; Ю́рьевна; Шара́пова; Maria; Yuryevna; Sharapova; 19 April 1987; KiSS — Keep it Shiny and Sustainable; KiSS; Keep it Shiny and Sustainable; Keep; it; Shiny; and; Sustainable; Manusia adalah Makhluk Berperasaan; Manusia; Makhluk Berperasaan; Islām Aries-Blackjack, is Islām?; Islām; Aries-Blackjack; is Islām; Islām Aries-Blackjack; Islām Aries; Islām Blackjack; Revolutic; Femme Fatale; Femme; Fatale; Femocrazy; Femocracy; Roza Lailatul Fitria; Roza; Lailatul; Fitria; Roza Lailatul; Roza Fitria; Lailatul Fitria; Oza Kioza; Oza; Kioza; Ozaki; Aki-Aki Gila; Oza Kilova; Ozaki Lova; Kilova; Ozakilova; Singer; Penyanyi; Songwriter; Penulis; folk; dangdut; music; musik; Indonesia; Pisces; 4 Maret 1994; 4 March 1994; 4; Maret; March; 1994; Sabtu Pon; Sabtu; Pon; 22 Ramaḍān 1414; 22 Ramadhān 1414; 22; Ramaḍān; Ramadhān; 1414; Ki Oza Kioza; A Rain Shine Made in Indonesia; A Rain Shine; Made in Indonesia; Pamela Safitri; Pamela; Safitri; Duo Serigala;

References
Penuturan Pamela Safitri dan Oza Kioza
Bibliography
Adib Rifqi Setiawan. (2018). Ki oza kioza: a rain shine made in indonesia. Alobatnic, 1 Maret. [lihat]
Brian Alexander. (2012). The chemistry between us: love, sex, and the science of attraction, hlm. 72-74 dan 108-109. New York City: Penguin. [lihat]
Catherine Hakim. (2017). Erotic capital. Dalam European sociological review, 26(5), hlm. 499-518. [lihat]
Helen E. Fisher, Arthur Aron, dan Lucy L. Brown. (2006). Romantic love: a mammalian brain system for mate choice. Dalam Philosophical Transactions of the Royal Society B: Biological Sciences, 361(1476), hlm. 2173-2186. [lihat]
L. Monique Ward, Ann Merriwether, dan Allison Caruthers. (2006). Breasts are for men: Media, masculinity ideologies, and men’s beliefs about women’s bodies. Dalam Sex Roles, 55(9-10), hlm. 703-714. [lihat]
Laura Mulvey. (1975). Visual pleasure and narrative cinema. Dalam Screen, 16(3), hlm. 6–18. [lihat]
Naomi Wolf. (2002). The beauty myth: how images of beauty are used againts women, hlm. 9-19. New York City: Morrow. [lihat]
— Discography
BOM&HI. (2013). All i want for christmas is you. Dalam All I Want for Christmas Is You - Single. Seoul: YG Entertainment, 19 Desember. [lihat]
Duo Serigala. (2015). Abang goda. Dalam Abang Goda - Single. Jakarta Utara: Pelangi Records, 9 Maret. [lihat]
Duo Serigala. (2016). Sianida. Dalam Sianida - Single. Jakarta Utara: Pelangi Records, 15 September. [lihat]
Duo Serigala. (2017). Kost kostan. Dalam Kost Kostan - Single. Jakarta Utara: Pelangi Records, 23 Mei. [lihat]
Duo Serigala. (2017). Sayang. Dalam Sayang - Single. Jakarta Utara: Pelangi Records, 16 November. [lihat]
Kiroro. (1998). Miraie. Dalam Mirai e (未来へ, To the Future) - Single. Tokyo, Victor Entertainment, 24 Juni. [lihat]
Mariah Carey. (1994). All i want for christmas is you. Dalam All I Want for Christmas Is You - Single. New York City: Columbia Records, 1 November. [lihat]
Miley Cyrus. (2015). Karen don't be sad. Dalam Miley Cyrus & Her Dead Petz. New York City: RCA Records, 30 Agustus. [lihat]
Queen. (1978). Mustapha. Dalam Jazz. London: Electric and Musical Industries, 10 November. [lihat]
T.R.I.A.D. (2010). Mustapha ibrahim. Dalam T.R.I.A.D. Jakarta Utara: Pelangi Records, 18 Juli. [lihat]
The Beatles. (1968). Julia. Dalam The Beatles. London: Electric and Musical Industries, 22 November. [lihat]
Via Vallen. (2017). Sayang. Dalam Sayang - Single. Jakarta: Ascada Musik, 23 Februari. [lihat]