— something
to remember a night at the opera
If
words could describe how a person become successful, then why is there such
quote saying that “Action speak louder than words?” Wouldn’t it be easier if he
express his feelings just by saying “I love you” rather than wasting his time
proving? .. Think deeper.
— Venice Min
Kejutan yang muncul di malam itu
menjadikan pentas begitu megah. Energi berkumpul pada tingkatan penuh membuat
suasana berlangsung dengan begitu meriah. Raksasa Korea Selatan bangun dari
tidur bersiap membangunkan beragam macam roman picisan yang pernah dirasakan.
Raksasa itu bernama 2NE1 [투애니원]
(baca: to anyone).
Sebagai seorang Blackjack [블랙잭] (semat penggemar 2NE1), secara
pribadi malam itu terasa begitu bermakna. Kenangan akan kehadiran Park Bom
tanpa diduga di atas panggung pentas malam itu bertahan lama. Tak dimungkiri
bahwa Bom adalah penyebab 2NE1 terpaksa rehat. Walakin tak bisa dimungkiri juga
bahwa kehadirannya saat itu membuat kenangan terpahat dengan kuat.
Pada masanya, 2NE1 begitu perkasa. Karya
yang mereka sajikan kerap mendapat apresiasi istimewa. Walau jumlah karya 2NE1
tak banyak, bermodalkan karya-karya itu mereka sanggup menghentak khalayak.
Hentakan yang berhasil mencapai puncak sebelum dihantam gelombang kuldesak.
Sebagai generasi yang tumbuh dengan karya
2NE1, tentu akan sangat gembira jika bisa menyambut karya baru ‘umpan-umpanan’ Bom dan Lee
Chae-rin [이채린]
(CL), dua penggerak utama. Namun pada 2014, seiring digelorakannya kembali kasus
lawas Bom, 2NE1 ‘mengakhiri nyawa’ dengan berhenti menyapa.
Satu peristiwa sendu yang memantik
sesak dalam kalbu. Pasalnya 2NE1 terlanjur melekat dengan saya nyaris sewindu.
Bisa dibilang menikmati 2NE1 bukan sekedar kegemaran, melainkan kebutuhan. Selain
itu, kegemaran pada 2NE1 juga memberikan dampak berkelanjutan.
Bom, pelantun utama 2NE1, punya suara
intan yang bisa semena-mena melintasi ragam macam warna musik yang tersedia.
Setiap larik lirik dilantunkan dengan penuh penghayatan tinggi setara Bom yang
memimpin doa bersama pada Sang Pencipta.
Bom memang punggawa yang pertama saya
kenali. Lantunan suara intannya dengan segera bisa saya nikmati. Entah memang
suara indahnya merupakan sebuah anugerah atau buah ketekunannya dalam
mengelaborasi, saya tak mengerti secara pasti. Yang pasti, suara langka punya
Bom membikin dua langgam yang dilantunkan sendiri bisa abadi.
Lebih dari itu, puan kelahiran 24
Maret 1984 ini sangat saya cintai sepenuhnya. Rasa cinta yang membuat saya selalu
memuliakan Bom meski menyadari cela yang dimilikinya. Rasa cinta yang membuat
saya selalu merasa lemah terhadapnya walau kami sama-sama manusia.
Rasa cinta membuatnya bisa dengan
mudah menggenggam perasaan terdalam, membawa batin saya begitu larut saat
dibawa menyelam olehnya. Rasa cinta pula yang selalu membuatnya terasa
istimewa... tawanya, tangisnya, kisahnya, tutur katanya, perjuangannya, semuan
terkait dengannya... selalu bermakna.
Lantunan suara intan Bom beriringan
dengan apik bersama CL. Puan kelahiran 26 Februari 1991 menjadi punggawa paling
berkarisma. Karisma CL berpadu dengan kepedulian pada ketiga battle-mate-nya, gagasan brilian yang
terus diungkapkan, serta rapi dan rinci dalam memainkan perannya.
CL punya kualitas yang bisa
memengaruhi kerumunan dalam mengatur arah perjalanan yang mereka perjuangkan. Dia
sangat disegani sebagai seorang leader
yang banyak terpengaruh brand legend
seperti Queen dan Madonna Louise Veronica Ciccone dan terus mengikuti perkembangan
zaman.
Sikap apresiatifnya juga mengagumkan.
Tanpa ragu CL memberikan pujian pada Girls’ Generation, 4MINUTE, maupun brand lain di pentas hiburan. Kekaguman pada
CL merasuk jiwa tanpa bisa sirna. Alih-alih sirna, justru membuahkan kekaguman lainnya.
Saya sangat mengagumi CL, CL sangat
mengagumi Queen dan Madonna sepenuh hatinya. Jika sosok yang saya kagumi
mengakui mengagumi sosok lainnya, bisa dibayangkan betapa kagumnya saya pada mereka.
Park Sandara [박산다라] (Dara) dan Gong Min-ji [민지] (Minzy) hanya bisa saya anggap
sebagai pelengkap saja. Mereka punya sumbangan juga, walakin tidak semenakjubkan
sumbangan dua punggawa utama. Dara dan Minzy berperan mengisi setiap celah
berlubang. Keduanya menjadi pengiring Bom dan CL untuk bersama-sama berjuang.
Dara selalu bisa membuat suasana
menjadi segar, dengan caranya menghibur yang terluka dan mengingatkan yang
mapan secara menakjubkan. Dara mengayuh perjalanannya dari garis start paling awal, seorang tulang
punggung keluarga yang terus bekerja keras dengan beragam cara yang dia bisa lakukan.
Minzy manusia yang terus berkembang
sepanjang mengayuh perjalanan. Dari remaja yang terlihat minder berada di 2NE1
hingga puan yang percaya diri dalam mengungkapkan perasaan. Dulu Minzy kerap
terlihat sendiri. Lalu dia menjadi punggawa yang pergi lebih dini.
Perpaduan perjuangan empat puan disertai
kepedulian pengelola dalam memperjuangkan membuat 2NE1 tetap berkibar. Meski telah
dinyatakan bubar, 2NE1 tetap menempati kapling permanen dalam hati penggemar.
Mengabadikan kekaguman dengan cara
yang bisa dilakukan adalah perilaku wajar dari seorang pengagum terhadap perkara
maupun peristiwa yang dikaguminya. Dari banyak cara yang tersedia, menulis
adalah salah satunya.
Satu bentuk unjuk rasa ini sudah lama
sekali saya gandrungi. Apalagi selepas 2NE1 diumumkan bubar, grup ini menjadi
satu-satunya grup kesayangan yang bisa diikuti sejak memulai langkah hingga
pamit undur diri.
Wajar jika 2NE1 banyak berpengaruh
maupun bersinggungan dengan perjalanan yang saya alami. Walau demikian, hanya
dua sosok saja yang saya abadikan melalui catatan: Park Bom yang saya cintai
dan CL yang saya kagumi.
B.Km.Kl.060250.38.040116.22:57